Judul :  Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
Penulis :  Novan Ardy Wiyani , M.Pd.I
Penerbit :  Gava Media
Cetakan :   I , 2014
Tebal :  vii + 216 Hal , 16 x 23 cm
Harga :  Rp. 49.500,00
Peresensi :  Anindita Regina Puti, Mahasiswi PIAUD  STAINU Temanggung
Resensi ditulis untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia Lanjutan yang diampu Hamidulloh Ibda, M.Pd

Para ahli pendidik anak memandang usia dini merupakan masa emas ( the golden age ) yang hanya datang sekali dan tidak diulang.  Pada masa itu anak berada pada periode sensitive dimana di masa inilah anak secara khusus mudah menerima berbagai stimulus dari lingkungannya.  Itu sebabnya upaya stimulasi sejak dini kepada anak yang berusia 0 hingga 6 tahun sangatlah penting, karena pada masa tersebut perkembangan otak mereka dapat berlangsung optimal dan itu sangat berpengaruh terhadap kehidupannya kelak.

Saat ini pendidikan anak usia dini atau yang sering disingkat dengan PAUD sedang menjadi perhatian masyarakat. Masyarakat mulai tertarik untuk memperbincangkan PAUD setelah mengetahui berbagai manfaat yang diperoleh jika anak-anak mereka diberi stimulasi positif sejak dini. Kualifikasi akademik minimum pendidik PAUD adalah S1 PGPAUD atau S1 Psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
Prinsip Dasar Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
Setidaknya ada lima prinsip dasar perkembangan anak usia dini. Kelima prinsip dasar tersebut menjadi acuan bagi pendidik PAUD dan orang tua dalam memahami perubahan pada pada pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Kelima prinsip dasar psikologi perkembangan anak usia dini tersebut antara lain :

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini Dipengaruhi oleh Faktor Biologis Lingkungan
Misalnya , anak di dibesarkan dilingkungankaeluarga yang memiliki pola asuh yang otoriter dimungkinkan akan menjadi anak yang temperamental, perkembangan moral ank yang berada dilingkungan sekolah yang agamis dimungkinkan dapat berlangsung optimal , dan anak yang hidup disekitar terminal bus dimungkinkan akan memiliki nada bicara yang keras.

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini merupakan prosese yang Bertahap dan berangsur – rangsur
Bahwa tahapan yang terjadi dilalui oleh anak usia dini dalam pertumbuhan dan perkembangannya bukan terjadi karena faktor peluang atau kebetulan , tetapi ini merupakan sesuatu yang telah dirancang.

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini Memiliki Pola Tertentu
Bahwa setiap anak tumbuh dari keadaan yang lemah kemudian menuju keadaan yang kuat. Misalnya pada saat usia 1 taun anak hanya bisa menangis untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Dengan nangis , orang lain akan mengambilnya , tetapi kemudian ketika mereka berusia 3 tahun mereka bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan sendiri tanpa harus menangis

Perkembangan Anak Usia Dini merupakan Proses Kumulatif dan Simultan
Segala aspek perkembangan pada anak seperti aspek fisik – motorik , kognitif , sosial - emosi , bahasa , moral dan agama tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Perkembangan Anak Usia Dini dapat Dimodifikasi
Perkembangan pada anak dapat dimodifikasi dengan pemberian berbagai stimulus. Misalnya , anak yang sebelumnya belum bisa menghitung dapat diajarkan cara menghitung dengan jari , anak yang belum bisa berjalan dapat diajarkan berjalan dengan cara dituntun oleh orang tuanya dan lain sebagainya.

Problematika Perkembangan Sosial – Emosi pada Anak Usia Dini
Aspek sosial – emosi pada anak perkembangannya dapat terlihat manakala anak bertemu dan berinteraksi dengan orang lain. Ada beberapa masalah perkembangan sosial-emosi pada anak yang mudah sekali ditemukan pada anak dalam kehidupan keseharian kita. Masalah-masalah tersebut antara lain :

Penakut
Penakut berasal dari kata takut yang berarti merasa gentar (ngeri ) menghadapi sesuatu yang dianggap akan datangkan bencana ataupun bahya.

Pencemas
Pencemas berasal dari kata cemas yang berarti tidak tentram hati , khawatir , dan gelisah. Sedangkan pencemas adalah orang yang mudah cemas. Jadi kecemasan merupakan akan hal-hal yang terjadi dimasa depan.

Rendah Diri
Rendah diri suatu persaan yang menjadikan anak merasa kurang mampu ( kompeten ) jika dibandingkan dengan anak yang lainnya.

Pemalu
Pemalu yang berarti merasa sangat tidak enak hati (hina , rendah , dan sebagainya) karena berbuat suatu yang kurang baik (kurang benar , berbeda dengan kebiasaan , dan mempunyai cacat atau kekurangan). Orang tua tentunya kuwatir jika anaknya menunjukkan sikap yang berbeda di saat ia berada dirumah dengan ketika ia berada dikelompok Bermain (KB) atau Taman Kanak-Kanak (TK).
Ketidakpatuhan

Ketidakpatuhan merupan lawan kata dari kepatuhan yang sama-sama berasal dari kata patuh. Dapat diartikan sebagai sikap tidak taat dan tidak menurut pada orang lain , dalam hal ini pada orang tua atau pendidik PAUD. Sementara kepatuhan berarti mau melalkukan apa yang diminta oleh orang.

Maka masalah ketidakpatuhan dapat dijadikan sebagai cara hidup (they way of live ) anak dapat menjadi kebiasaan yang negative dimana mereka cenderung selalu menolak perintah orang tua atau pendidik PAUD-nya.

Menurut saya ¸ apa yang dijabarkan diatas sangat setuju. Pengaruh lingkungan , keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak. Apa lagi anak usia dini sangatlah rawan dan cepat menangkap sesuatu yang anak liat. Dan kita , sebagai orang tua atau teman dekat anak jangan salah pilih asuh anak, pendidik sangat penting. Pendidik harus berlulusan Sastra-1 atau S1 itu sangat penting untuk pembelajaran anak.

Orang tua juga harus terjun langsung mengamati setiap perkembangan anak. Orang tua juga mensuport sesuatu yang anak lakukan sesuai hobinya tanpa adanya larangan. Dan orang tua ataupun pendidik tidak membatasi perkembangan anak.

Terkadang anak mempunyai rasa malu , cemas , penakut , rendahdiri , dan ketidakpatuhan. Menurut saya , sebagai orang tua haruslah memahami sifat dan sikap anak mengapa anak mempunyai rasa malu , cemas , penakut , rendahdiri dan ketidakpatuhan pada dirinya.

Jadi , peran Pendidik dan orang tua sangatlah penting untuk pertumbuhan Anak Usia Dini
Bagikan :

Tambahkan Komentar