TABAYUNA.com - Akun Facebook bernama Zein Baabud memutarbalikkan fakta dan menyebar hoax tentang pertemuan Syaikhul Azhar dan KH. Said Aqil Siraj beberapa waktu kemarin.

Baca: Hasil Sidang Putusan HTI Hari Ini Bikin Deg-degan
Baca: GP Ansor Tegas Tolak Khalid Basalamah Ceramah di Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta

Dari penelurusan Tabayuna.com, Zein Baabud di akun Facebooknya tertulis tinggal di Malang, Jawa Timur dan termasuk salah satu kader FPI yang hobi menyebar hoax.

Berikut link Facebooknya:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10210259700962748&id=1647301260

Baca: Bantahan Atas Fitnah pada Kiai Said Aqil Siraj dalam Kunjungan Grand Syekh Al-Azhar

Dalam postingannya itu, ia menulis judul dengan huruf kapital "SAID AGIL SIRODJ MENCORENG NAMA BAIK SERTA MEMBUAT MALU UMMAT ISLAM INDONESIA DIHADAPAN GRAND SYEKH ALAZHAR SYEKH AHMAD THAYYIB HAFIDZAHULLAH" pada Minggu (6/5/2018).

Pantauan Tabayuna.com pada Minggu (6/5/2018) sampai pukul 22.36 WIB, ada 687 komentar dan sudah 536 kali dibagikan.

Dalam komentar-komentar itu, banyak sekali debat dan postingan itu hoax karena tidak didasarkan pada fakta dan disiplin tabayun yang benar.

Salah satu netizen dengan akun Nurul Ahad Manduriyah berkomentar. "Hoex zen bajebud... Saya hadir. Grand Syech malah betah dan penuh hangat di PBNU. Staf kedubes Mesir sampe tiga kali ngingetin Grand Syech bahwa acara ada acara berikut. Tapi beliau terus berdialog. Bahkan lg.... tadninya PBNU disiapin beasiswa 30 org. Ditambah beliau jadi 80 org. Fakta ya bukan hoax. Ini Arab kok hoby fitnah bud...adub" tulis Nurul Ahad Manduriyah dalam komentarnya.

Baca: Inilah Isi Dialog Grand Syaikh Al-Azhar dan Ketum PBNU

Jika kita simak dan lihat videonya, apa yang dibahas Grand Syekh dengan KH. Said Aqil Siraj justru sangat kontras. Apa yang disebar Zein Baabud justru tanpa data alias hoax. Dalam pertemuan itu, banyak pernyataan menarik dan perlu Anda simak seperti di bawah ini:

Setelah ke Istana bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Grand Syekh Al-Azhar Ahmed el-Tayyeb sore ini berkunjung di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya 164. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj akan menerimanya di aula KH Hasyim Asyari lantai delapan.
Dalam surat yang dikeluarkan PBNU dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum, PBNU akan menyampaikan pokok-pokok yang selama ini menjadi sumber pergerakan Nahdlatul Ulama. Poin-poin tentang moderatisme, toleransi, konflik di dunia Islam, Pancasila, akan disampaikan rombongan dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Di bawah ini surat resmi yang dikeluarkan PBNU:
Islam merupakan agama wasathiyah (moderat) dan i‘tidal (adil/proporsional). Karena itu, Islam tak mengenal ekstremisme termasuk untuk tujuan-tujuan yang mengatasnamakan agama. Tidak ada paksaan dalam agama (la ikhraha fiddin).
Bagi Islam, perbedaan pendapat, kebinekaan budaya, keragaman ras dan suku, merupakan sesuatu yang niscaya. Manusia di mana saja tak akan dapat menghindar dari keragaman. Yang paling masuk akal bisa dilakukan adalah saling menghormati perbedaan-perbedaan tersebut, tanpa menampik pentingnya menjalin persatuan dan kehidupan bersama secara harmonis.
Menengok problem dunia saat ini, khususnya umat Islam di sejumlah negara di Timur Tengah, seperti Pelestina, Suriah, Yaman, Mesir, Libya, Afganistan, dan sekitarnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan keprihatinan atas konflik berdarah yang menelan banyak sekali korban. Penderitaan tak hanya dari segi fisik dan material, tapi juga berdampak pada aspek ruhani dan spriritual. Suasana konflik membuat hawa permusuhan mudah disulut, termasuk melalui fitnah, hasud, dan isu-isu sentimen perbedaan identitas dan paham.
Tanpa mengingkari adanya faktor ekonomi dan politik, PBNU juga perlu menyerukan kepada umat Islam di mana saja untuk tidak mudah terpancing dengan isu perbedaan identitas dan paham yang sesungguhnya lumrah dalam kehidupan ini. Kaum Muslimin perlu mengendalikan ego kelompok masing-masing, menggalang persatuan nasional, dan membangun peradaban yang lebih baik bersama-sama. Spirit Islam wasathiyyah menjadi modal kuat untuk keperluan ini: menyinergikan ruh keagamaan dan kebangsaan dalam satu jiwa sekaligus.
Jika ada akun yang menyebar isu hoax, maka Anda harus melawannya termasuk postingan Zein Baabud di atas. (tb55/hi).
Bagikan :

Tambahkan Komentar