Presiden PKS Sohibul Iman saat menyambut Abraham Samad, Kamis (24/5/2018) kemarin. (Lamhot Aritonang)
Jakarta, TABAYUNA.com - Ada pertanyaan mendasar dari statemen yang dilontarkan Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR RI. Sebab, Abraham Samad telah melangkah ke markas PKS, partai yang dulu pernah coreng-moreng gara-gara KPK di masa kepemimpinan Samad pernah mengusut pemimpin partai itu, Luthfi Hasan Ishaaq. Samad merapat ke PKS di tengah rencana pencapresannya.

Fahri Hamzah, politisi yang loyal terhadap Luthfi Hasan Ishaaq, ingat betul sepak terjang Samad sekitar empat tahun lalu. Samad disebut punya dosa terhadap PKS.

"Makanya saya nggak setuju dia jadi capres PKS, karena dia punya dosa yang tidak bisa dimaafkan. Karena PKS hampir bubar gara-gara dia menangkap LHI menjelang Pemilu 2014," kata Fahri Hamzah seperti dinukil Tabayuna.com dari Detikcom, Jumat (25/5/2018).


Abraham Samad adalah pria kelahiran 27 November 1966, menjadi Ketua KPK dari tahun 2011 sampai 2015. Sosok Samad punya bekas tersendiri di benak Fahri, kaitannya dengan LHI tentu saja.

Memang Fahri menolak pencapresan Samad. Fahri juga sudah punya kandidat capres atau cawapres, yakni mantan Presiden PKS Anis Matta yang masuk dalam sembilan nama capres PKS. Maka posisi yang cocok untuk Samad yang "berdosa" itu bukanlah sebagai capres atau cawapres, melainkan:

"Samad cocok jadi Jaksa Agung. Nanti kalau Anis Matta Presiden, saya usulkan dia masuk kabinet," ujar Fahri.

Di sisi lain, dia juga mendukung Prabowo dan memandang koalisi bersama Prabowo (Partai Gerindar) di Pilpres 2019 sebagai kepastian untuk PKS. Bagaimanapun formasinya capres-cawapres hasil koalisi nanti, Fahri rela mendukung Samad sebagai penegak hukum.

"Kalau kita presiden kita usulkan (Samad jadi Jaksa Agung). Semoga bisa diterima," papar dia. (tb44/dtk).

Bagikan :

Tambahkan Komentar