TABAYUNA.com - Siapa yang tak kenal pendiri Nahdlatul Ulama (NU), beliau Hadratussyekh  KH. Hasyim Asyari. Jika kembali ke masa lalu, pada 7 Ramadhan 1366 H, Hadratussyekh Hadratussyech  KH. Hasyim Asyari wafat dan meninggalkan warisan besar bernama NU.

Kabar Jatuhnya Malang (karesidenan Malang, khususnya Singosari) ke tangan Belanda pada Agresi I membuat shock Hadratussyech KH Hasyim Asy’ari. Terlebih, Malang adalah tempat Markas Tertinggi Laskar Hizbullah dan Sabilillah; pejuang kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan dan mengusir Sekutu dalam medan perang yang kemudian dikenal dengan Hari Pahlawan Nasional.

Sebagai pemegang Komando Pergerakan Kemerdekaan dan mempertahakannya, banyaknya korban Kyai, Guru Ngaji, Santri dan Nahdliyyin yang gugur dalam Serangan Belanda membuat Hadratussyech tertekan hingga terjadi pendarahan otak, dan pada pukul 03:00, 7 Ramadhan 1366 H, Sang King Maker NKRI, Muassis NU Hadratussyech MENGHEMBUSKAN NAFAS TERAKHIR.

Lahu, wa dzurriyatahu, wa talamidzahu, wa man intasaba ilaihi. AL-FATEHAH . Nanti malam Haul Mbah Hasyim Asy'ari.

Tarawih malam ke-7 Ramadhan sekalian hadiah Fatihah untuk para Leluhur; tabarrukan Haul Mbah Hasyim Asy'ari ke-83 tahun Hijriyah. (tb55/hms).
Bagikan :

Tambahkan Komentar