Jakarta, TABAYUNA.com - Ketua Umum Partai Gerindra Letjend (Purn) Prabowo sowan ke kantor Pengurus Besa Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada Senin (16/7/2018) malam. Melihat kelakuan Prabowo ini, apakah dia nanti dicoret dari daftar Alumni 212, kita bisa lihat ke depan.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo ditemani Sekjen Partai Gerindra Akhmad Muzani melakukan diskusi intensif mengenai kondisi keberagamaan dan kebangsaan.

“Jangan menjadikan agama sebagai alat untuk politik, kurang etis. Contoh sholat Jumat 212 di Monas,” tutur Kiai Said menasihati Prabowo di Gedung PBNU tersebut.

Sementara Prabowo menuturkan pihaknya dekat dan nyaman dengan NU semenjak aktif di militer. Terkait keagamaan, lanjutnya ia ikut sikap NU.

“Kita nyaman dengan islam nusantara, meskipun pakai baju batik, sholat tetap bahasa arab. Itu betul,” kata Prabowo.

Prabowo menambahkan pihaknya selalu meminta pertimbangan Nahdlatul Ulama terkait kebijakan yang menyangkut keumatan. Ia mengatakan selalu memerintahkan bawahannya mengecek sikap NU.

“Saya tegas ke Fraksi Gerindra untuk mengecek sikap PBNU terkait dengan kebijakan keumatan. Garis program kami mensejahterakan madrasah dan pesantren,” tuturnya. (tb33).


Bagikan :

Tambahkan Komentar