Temanggung, TABAYUNA.com - Malam Keakraban (Makrab) pada Sabtu malam (15/09/2018) yang diadakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Grip STAINU Temanggung ada hal yang menarik yang diungkapkan pemateri. Kegiatan itu dalam rangka rekrut anggota baru.

Pada acara malam itu dihadiri dari mahasiswa baru beberapa prodi jurusan Tarbiyah dan Syariah, anggota LPM Grip, dan pemateri, Hamidulloh Ibda, M.Pd Kaprodi PGMI STAINU Temanggung.

Dalam acara tersebut ada ungkapan yang sangat sederhana dan menarik perhatian. “Menulis dalam kondisi marah adalah tulisan yang paling jujur dan kritis”, ungkap Hamidulloh Ibda malam kemarin.

Menurut penjelasannya dapat diartikan bahwa emosi marah lebih banyak berpikir kritis karena terdorong oleh emosi yang menggebu. Marah adalah emosi yang dialami karena ketidak puasan dalam suatu hal.

Marah dapat menciptakan kondisi seseorang harus melampiaskan amarahnya atau emosinya kepada suatu hal. Dalam konsep negatif, dapat diproyeksikan dengan menghajar orang, merusak barang, membakar rumah dan sebagainya. Sedangkan konsep positivenya, dapat diaplikasikan dengan kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang baik, menuliskan ke dalam karya tulis misalnya.

Menuliskan karya dalam emosi marah dapat memaksimalkan hasil yang akan diperoleh karena lebih melalui hati dan akan memunculkan isi hati yang sebenarnya. Jadi tidak selamanya emosi marah harus di lampiaskan dalm hal yang negatif. (TB44/Isni).
Bagikan :

Tambahkan Komentar