Kendal, TABAYUNA.comGerakan Pemuda Ansor diharapkan menjadi banteng pertahanan dalam membendung gempuran informasi hoax yang kian mengancam keutuhan bangsa. Untuk memainkan peran ini, organisasi kepemudaan NU itu perlu membekali dirinya sesuai tantangan zaman yang dihadapi.

Demikian bahasan yang mengemuka dalam sarasehan kebangsaan dengan tema afirmasi gerakan kepemudaan: peran Ansor dalam mewujudkan masyarakat yang ramah dan toleran yang digelar PAC GP Ansor Kecamatan Weleri, Kendal, Jawa Tengah Minggu malam (9/9/2018).

Yasir Alimi, Phd, antropolog Universitas Negeri Semarang, mengatakan masyarakat sekarang berada di era post-thruth di mana kebenaran bukanlah yang utama. Hal ini ditandai dengan hadirnya media online sebagai pengendali informasi. Sementara itu, lanjutnya, sifat media online yang egaliter membuka peluang informasi hoax beredar bebas dan massif.

“Hari ini kita disuguhi informasi ulama NU yang disebutkan sangat liberal, khilafah sebagai sistem pemerintahan yang tepat bukan Pancasila. Informasi ini terus dishare dan menjadi putaran kebencian. Lama-lama kita akan mempercayainya dan menganggapnya sebagai kebenaran,” terangnya.

Menurut Yasir bahaya informasi hoax sangat serius. Mantan pengurus NU Cabang Australia ini menyebut Syiria dan Libia hancur akibat informasi hoax yang memicu perang saudara di dua negara Islam itu.

“Kita patut bersyukur, di Indonesia ada ormas NU yang mencintai negaranya. Ada pemuda yang menjaga kehormatan para ulama dan kiai. Yang membuat Ansor dan Banser ini hebat karena mereka sami’na wa atho’na. Inilah pembuka dari segalanya,” tegas Yasir.

Pembicara lainnya, Mahbub Zaky, mengatakan, untuk menjawab tantangan masa depan Ansor perlu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sesuai tuntutan zaman yang terus berkembang. Menurutnya segala sesuatu menjadi tepat jika disampaikan oleh orang yang tepat dan disampaikan dalam waktu dan situasi yang tepat pula. Karena itu, Ansor harus bisa menempatkan dirinya secara proporsional.

Sekjen Majelis Dzikir Hubbul Wathon ini menekankan bahwa pengetahuan dan kearifan seseorang didapat melalui proses belajar. Dimulai dari tadris sebagaimana pembelajaran pada anak-anak yang cenderung spontan, taklim yang sudah mendayagunakan pikiran, dan tarbiyah yang tidak hanya belajar tapi juga mendoakan.

“Kalau Ansor ingin menantang masa depan, didiklah sesuai sesuai zamannya. Namun ada ruang bathin yang harus diisi dan dikuatkan agar pengetahuan yang kita miliki tidak melenakan siapa jati diri kita,” tegas Gus Boby, mantan Ketua Umum Korcab PMII Jawa Tengah dan pengurus PB PMII.
Sementara itu, H Muhammad Makmun, SHI yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kendal dari PKB menyorot pelibatan ormas dalam mewujudkan masyarakat yang toleran dari perspektif anggaran. Menurutnya, kegiatan semacam itu bisa didanai dari anggaran daerah. 

“Selain infrastruktur, ada juga anggaran untuk pemberdayaan. Kegiatan sahabat-sahabat Ansor ini bisa dianggarkan dari post pemberdayaan,” katanya.

Senada, H Alamuddin Dimyati Rois, anggota DPR RI dari Dapil Jateng I mengatakan bahwa peran serta masyarakat dalam menjaga kerukunan telah mendukung program pemerintah dan karenanya perlu didukung anggaran.

Sarasehan kebangsaan ini didahului pelantikan PAC Ansor Kecamatan Weleri masa khidmat 2018-2020 dengan ketua Muhammad Amiruddin, SPdI. Pelantikan dilakukan secara langsung oleh Ketua PC Ansor Kendal Muhammad Ulil Amri. Yang menarik, selain dihadiri undangan dari unsur ormas NU dan Muhammadiyah serta Muspika, juga turut hadir tokoh gereja setempat.

“Kami dari pimpinan cabang mendorong sahabat-sahabat Ansor untuk sigap dan tanggap terhadap situasi yang berkembang di lingkungannya masing-masing. Semua ini harus dilandasi dengan keikhlasan untuk berkhidmat kepada organisasi dan negara,” tegas Ulil. (tb44/hms).
Bagikan :

Tambahkan Komentar