Temanggung, TABAYUNA.com - Sampah bukan merupakan kotoran yang perlu dijauhi bahkan didiamkan. Sampah merupakan tambang emas bagi sebagian mahasiswa STAINU Temanggung saat membersihkan ruangan setelah sosialisasi di STAINU Temanggung, Kamis sore (4/10/2018).

Muhammad Ulfi Fadli mahasiswa semester 7 menegaskan bahwa sampah adalah bagian dari kehidupan manusia yang perlu di perhatikan karena hal itu menjadi pundi-pundi keuangan bagi kantong kering. Apabila sampah dikelola dengan baik, lembaran dan recehan akan mengalir terus, namun rasa takut kotor perlu dihilangkan.

"Bagi kami (pengelola Bank sampah), sampah kertas, botol, dan lainnya merupakan setitik sumber penghasilan untuk kami" tandasnya.

Sambungnya, kami memanfaatkan sampah untuk dijual. Tak seberapa harga penjualan dari sampah tetsebut, namun sedikit hasil yang diterima adalah rejeki untuk para pengelola bank sampah ini.

"Manfaat lain, kita sambil belajar berwirausaha melalui sampah. Tentunya juga belajar untuk selalu menabung karena tidak sekali mencari langsung dapat banyak" ujar pria yang menjabat Wakil Presiden Mahasiswa itu.

Dilanjutkan Musyafak, Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) GRIP STAINU Temanggung, selain belajar berwirausaha juga salah satu bukti peduli lingkungan. Bersihnya lingkungan menjadikan nyaman mata memandang dan mengurangi polusi lingkungan yang diakibatkan sampah plastik.

"Meminimalisir timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan" tandas mahasiswa prodi MPI itu.

Diterukan, dalam keseharian di kampus akan terasa nyaman apabila lingkungan sekitar terhindar dari sampah yang akan menjadi pengganjal untuk penglihatan.

Terakhir, laki-laki akrab di panggil Mus tersebut mengajak untuk selalu peduli dengan lingkungan. Tidak sembarang membuang sampah, percuma bersekolah lama apabila hanya membuang sampah pada tempatnya belum bisa.

Marilah jaga lingkungan agar nyaman dinikmati dan jadilah insan peduli lingkungan serta belajar berwirausaha. (tb44/WEW).

Bagikan :

Tambahkan Komentar