Ilustrasi foto: Facebook
Mungkin di kalangan Umat Buddha di Indonesia masih banyak yang belum mengetahui sejarah dan tokoh2x Buddhisme di Nusantara dari Jaman kedatuan Sriwijaya hingga Majapahit. Kebanyakan Umat Buddha di Indonesia mengetahui sejarah Agama Buddha di Indonesia sejak di bangkitkan kembali oleh Bhikkhu Ashin Jinarakita hingga saat ini.

Menurut sejarah Indonesia, hal ini memang wajar. mengingat setelah Majapahit Runtuh, sebagian Bukti2 sejarah juga banyak yang Hilang dan hancur pada saat Demak yg dipimpin R.Patah serta Sunan Kudus,Bonang,Giri,Ampel menyerang Majapahit. Sementara yang masih bisa di selamatkan di bawa ke Bali. dari sekian banyak Lontar2 yang bersifat Buddhis ysng di rawat dan di pelihara dg baik yang masih tersisa adalah Kitab: Sang Hyang Kamahayanikan, Kunjarakarna, korawasrama, Sastrabuddhagama, Purwaka Weda Buddha, Buddha Kecapi Putih, Buddha Kecapi Ireng, Weda Buddha, Dharmapada, Dharma Sogata, Awi awian Buddha, Buddhasasana, dsb.

Hingga saat ini Lontar2 tsb masih terawat,dan tersimpan Rapi di sebuah Pura di suatu tempat di Bali.(Sayang saya di minta utk tdk mnyebut Nama Pura dan Tempat tsb dengan pertimbangan Agar luput dr incaran para Kolektor.)

Secara singkat saya akan coba menuliskan Tokoh Buddhis di Nusantara Sejak Jaman Sriwijaya hingga Jaman Majapahit, sesuai dari hasil (Walaupun masih kurang lengkap) yang saya ketahui dari Lontar2 dan sebagian lagi dr Sejarah Indonesia.

Tokoh2 tersebut adalah:

1. Bhikkhu Gunawarman. Di perkirakan Beliaulah Perintis pertama dlm memperkenalkan Ajaran Buddha ke Sriwijaya dan Jawa.

2. Gserlinpa Swarnadwipa Dharmakirti/ Gserlin Choskyi Grakspa/ Jowo Rhinpoce / Resi Dharma kirti. Guru besar Agama Buddha di Sriwijaya, yg juga merupakan salah satu Guru dr YM.Atisa Sriryana Dipamkara, dan I Tsing. Pada masa ini Sriwijaya menjadi salah satu Pusat pendidikan Agama Buddha Terbesar di Dunia setelah Universitas Nalanda di Assam,Orisa Bengali-India. Pada Jaman ini, orang yang ingin belajar ke Universitas Nalanda akan terlebih dahulu mengunjungi Sriwijaya utk berguru kepada Rsi Dharmakirti, sebelum akhirnya mrk melanjutkan ke Universitas Nalanda .

3.Resi Jhanabadra. Putra dari Ratu Shima dr kerajaan Kalingga.

4. Mpu Guna Dharma. Arsitek yg membangun Candi Borobudur.

5. Mpu Sri Warana Sambhara Surya. Penulis dan Penggubah Kitab Sang Hyang Kamahayanikan.

6.Mpu Kuturan. Pendeta Buddha Mahayana Yang memimpin Ekspedisi ke Bali, yg kemudian beliau memimpin Persamuan(Pertemuan)seluruh sekte, Agama di Bali, yg kemudian Beliau jg membuat Konsep Pura Besar Besakih.

7. Mpu Bharada.Pendeta Buddha Vajrayana Bhirawayana Penasehat Agung dari Raja Airlangga, yg membagi kerajaan menjadi 2 yaitu Jenggala dan Panjalu utk mnghindarkan Perang saudara antara Jaya Sabha dan Jayabhaya.Beliau jg yg mengalahkan Walunateng Dirah/Calon Arang.

8. Sri Sanggrama Wijaya Uttunggadewi atau lebih di kenal dengan nama Ibu Dewi Kilisuci. Putri sulung dari Raja Airlangga yg memilih hidup sebagai Bhikkuni, dan bertempat tinggal di Gua Selomangleng-Kediri.

9. Mpu Bahula. Putra dari Mpu Bharada dan juga Suami dari Dyah Ratna Manggali (Puteri dr Walunateng Dirah/Calon Arang)yang kelak menurunkan para Resi dari Hindu dan Buddha di jaman Majapahit.

10. Mpu Tantular. Resi yang menggubah kitab Sutasoma. Kitab sutasoma yang kemudian melahirkan semoboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dipakai sebagai filosofi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11. Mpu Purwa Dharma Gotama. Ayahanda dr Ken dedes.

12. Sang Ardhaneswari Prajna Paramita. Nama lain dari Ken dedes. Selama hidup beliau teguh dalam menjalankan 5 sila Buddhis, dan hidup menjalankan Praktek 8 Ruas Jalan Utama. serta menjadi pendana dan penderma bagi para Bhikkhu dan Brahmana Shiva dan Vaisnawa ketika Para tokoh Shiva-Buddha tsb meninggalkan Kediri karena berselisih dengan Prabu Kertajaya.

12. Ratu Bhikkuni Bre Gayatri. Permaisuri R.Wijaya, serta Ibu dari Sri Gitarja dan Dyah Wyat yang menjadi Bhikuni dan menyerahkan tahtanya kpd Sri Gitarja dan Dyah Vyat.

13. Ratu Prabu Sri Gitarja Tri Bhuvana Tunggadewi Jaya Visnuwardhani.pada masa pemerintahan beliau di bentuk dewan Penasehat yg terdiri dari para Pendeta dari Hindu dan Buddha, yang di sebut Dharma Dyaksa Ring Kasivan (utk gol.Hindu) dan Dharma Dyaksa Ring Kasogatan (utk Gol.Buddha).keputusan beliau di tuliskan dlm Prasasti piagam Kudadu dan Prasasti sidateka.

14. Dhang Acharya Kanakamuni. Dharma Dyaksa Ring Kasogatan ysng pertama.

15. Dhang Acharya Kamenaka, Dharma dyaksa ring Kasogatan.

16. Dhang Acharya Angsoka. Dharma Dyaksa Ring Kasogatan.(Keturunan dari Mpu Bahula) Kakak dr Dang Hyang Nirarta (di Bali di kenal dg nama Pedanda Sakti Wawu Rauh, di Lombok di kenal dengan nama Pangeran Sangupati atau Dang Hyang Nirarta) Ayah dari Dang Hyang Astapaka.

17. Dhang Acharya Nadendra / Mpu PRAPANCA. Dharma Dyaksa Ring Kasogatan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan Juga penulis Kitab NEGARA KRTAGAMA.

18. Dhang Hyang Astapaka.Putra Dhang Hyang Angsoka, dan keponakan dari Dhang Hyang Nirarta. Dharma Dyaksa Ring Kasogatan terakhir yang kemudian menyebrang ke Bali. beliau membangun sebuah Pura untuk memuliakan Sang Buddha Gotama di Pulau Serangan. Pura tersebut hingga sekarang masih ada dan masih di gunakan. Nama Pura tersebut adalah Pura Sakenan. yg artinya Sakyamuni. Dhang Hyang Astapaka inilah yg kemudian menurunkan silsilah para Pedanda Buddha di Bali.

Itulah tokoh2 Buddha Nusantara sejak Jaman Sriwijaya hingga Jaman Majapahit. Tulisan ini jauh dr sempurna. bahkan mungkin kurang lengkap. utk itu saya persilahkan siapa saja (terutama teman2 dr Hindu dan Buddha yang lebih tahu dari saya) untuk melengkapi tulisan saya ini.

22 Oktober 2010 pukul 8:45
Semoga Bermanfaat. Sarve Dhana, Dharma Jinati.

Source: Here
Bagikan :

Tambahkan Komentar