Sebagian Pengurus LTN NU Jateng sedang berbincang tentang rencana program di Ruang Rapat Kantor PW NU Jawa Tengah
Tabayuna.com - Tak lama ini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah telah mengukuhkan Pengurus Lajnah Ta’lif wa-Nasyr (LTN) periode 2018-2023. Lembaga yang bergerak dalam bidang informasi dan publikasi ini diharapkan dapat mewarnai dunia jurnalistik yang menampilan tulisan dan audio visual yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya di dunia maya.

Seperti yang diketahui bersama, bahwa sekarang ini arus informasi lebih didominasi melalui dunia maya. Di dunia maya, setiap orang bisa bebas mencari informasi. Selain itu juga ia pun bisa bebas pula untuk membuat tulisan dan dipublikasi sendiri.

Keadaan arus informasi yang cepat dan muda ini sulit untuk dikendalikan, sehingga menuntut pada setiap elemen masyarakat untuk peduli, baik dari unsur pemerintahan maupun non pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk bersama-sama mengisi dunia maya dengan konten-konten yang edukatif, informatif dan anti-hoax.

Ketua LTN PWNU Jawa Tengah, H. Mahlail Syakur Sf. mengatakan, di sini peran NU sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia diharapkan untuk ikut andil mengisi dunia maya, guna para membaca, khususnya para generasi muda mendapatkan informasi yang benar, sebab salah satu penyebab yang membentuk pemikiran anak muda adalah apa yang dibaca dan apa yang dilihat.

“Kecepatan dan kemudahan mencari informasi yang ada di dunia maya di era sekarang menjadi sebuah keniscayaan, sulit untuk dibendung dan dihentikan, sehingga ini tugas kita untuk menampilkan tulisan yang edukatif dan anti hoax,” kata Syakur kepada Tabayuna.com setelah melakukan rapat kerja LTN di Kantor PWNU Jawa Tengah, Jl. Dr. Cipto 180 Semarang, Jumat (16/11/2018) petang.

Untuk itu, kata Kang Syakur, begitu ia biasa disapa, LTN memiliki 3 (tiga) program utama. Pertama, mengoptimalkan website dan media sosial yang dikelola oleh PWNU Jawa Tengah, dengan cara aktif mempublikasi konten yang dapat memberikan informasi yang benar dan mendidik terutama bagi warga Nahdliyyin.

Program kedua, lanjutnya, memproduksi audio visual dan desain grafis. Program ini memfokus pada pembuatan konten yang berupa gambar dan video. Ini penting dilakukan di era digital seiring dengan perkembangan smartphone sekarang ini, mengingat tidak sedikit masyarakat yang mencari dan menikmati konten-konten yang berupa gambar dan video.

“Untuk mengoptimalkan itu, dibutuhkan pula program yang ketiga, yaitu melakukan pelatihan jurnalistik bagi pelajar dan santri, baik pelatihan tulis-menulis, desain grafis maupun video maker. Program ini bertujuan untuk menciptakan jurnalis dari kader NU sebanyak-banyaknya, lebih-lebih untuk pelajar dan santri yang sedang menjalani masa-sama semangat untuk belajar, sehingga semakin banyak jurnalis atau penulis, maka akan semakin banyak pula karya-karya yang akan dipublikasi,” jelasnya.

Kang Syakur menjelaskan, memang LTN NU akan memfokuskan tiga program utama tersebut, namun ini tidak kemudian membatasi hanya itu saja, ada beberapa program lainnya yang telah direncanakan oleh pengurus lembaga.

“Misalnya, LTN NU akan menerbitkan buku, membuat majalah, buletin, merekomendasi kitab/buku untuk madrasah/sekolah, dan program lainnya, yang intinya semua program diharapkan dapat memberikan manfa'at bagi masyarakat luas dan berkah dari NU,” pungkas dia. (tb44/Wahib)
Bagikan :

Tambahkan Komentar