Ilustrasi http://Jawaban.com
Oleh Ayik Heriansyah

Soal mengucapkan selamat dan menjaga gereja saya mah merujuk kepada Umar bin Khaththab.
1. Umar bin Khaththab kedapatan memegang lembaran kitab Injil serta merta ditegur keras oleh Nabi saw. Saya yakin Nabi saw. melarangnya bukan khawatir iman Umar bin Khaththab goyah tetapi karena menjaga suasana yang kondusif bagi penjagaan aqidah umat Islam secara keseluruhan. Menjaga marwah agama Islam.

Andaikata Nabi saw. tidak menegur keras Umar, bisa dijadikan "dalil" bagi umat Islam selanjutnya untuk memegang dalam pengertian membaca, mempelajari, meyakini dan mengamalkan Injil. Dengan kata lain, sebenarnya Nabi saw. melarang umatnya mendekati simbol-simbol baik berupa benda, perkataan dan perbuatan yang dapat mengarah kepada sikap setuju, rela dan ridla terhadap ajaran agama lain.

Dalam ushul fiqih termasuk saddudz dzara'i (mencegah peluang munculnya kemudharatan). Melihat realitas umat Islam di Indonesia yang mayoritas Islam KTP dimana aqidah mereka masih labil, ditambah kondisi ekonomi yang sulit dan gencarnya Kristenisasi, menurut saya lebih baik tidak mengucapkan selamat natal.

2. Setelah menerima kunci kota Yerussalem, Umar bin Khaththab diajak mengunjungi gereja di sana. Saat waktu shalat, Umar dipersilahkan shalat di dalam gereja, namun ditolak Umar agar tidak dijadikan dalil oleh umat Islam bahwa gereja itu boleh diduduki karena sudah menjadi milik umat.

Sikap Umar ini merupakan wujud dari pemahamannya bahwa gereja tetap milik umat Kristen meskipun berada di negeri Islam. Keamanan gereja harus dijaga. Makanya saya setuju sebagian umat Islam menjaga keamanan gereja
Bagikan :

Tambahkan Komentar