Semarang, TABAYUNA.com - Berawal dari banyaknya gambar atau meme yang tersebar di media sosial soal keteledoran perempuan dalam berkendara, Pengurus Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah bekerjasama dengan Polda Jawa Tengah menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan safety riding bagi perempuan bertajuk “perempuan sebagai pionir ketertiban dan keselamatan berkendara”, Sabtu (19/01/2019) di Hotel Siliwangi, Semarang, Jawa Tengah.

Ketua PW Fatayat Jateng, Tazkiyatul Muthmainnah optimis bahwa perempuan bisa menjadi garda terdepan dalam cerdas berlalu-lintas. Hal ini menurutnya karena mengedukasi perempuan mempunyai efek domino, tidak hanya berimbas pada dirinya sendiri.

“Tidak hanya untuk Fatayat NU dan anggotanya sampai Ranting, tapi perempuan ini kan punya anak sehingga bisa mendidik anak-anak mereka bagaimana menjadi pengguna jalan yang baik,” jelas I’in panggilan akrab Tazkiyatul Muthmainnah.

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dengan harapan mereka juga melakukan hal sama ketika usai pelatihan.

“Alhamdulillah ini sudah diawali, kemarin beberapa Satlantas sudah berkoordinasi. Jadi pulang dari sini PR mereka melakukan kegiatan yang sama yaitu pelatihan safety riding bagi anggota Fatayat dan satu lagi pembuatan sim kolektif bagi yang belum memiliki SIM,” ungkap I’in.

Menurutnya I’in, pelatihan ini sangat penting, apalagi Fatayat NU diisi oleh aktifis-aktifis perempuan yang mobilitasnya tinggi baik di tingkat wilayah maupun di grassroot. “Mereka kan sering melakukan kegiatan pengajian yang dalam perjalanannya menggunakan motor, sehingga hal ini mendorong kami, ayo mulai dari Fatayat kita melakukan edukasi minimal warga kita, anggota fatayat, sukur-sukur masyarakat luas,” kata I’in.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Rudi Antariksa. Ia mengatakan, pihak kepolisian memang memiliki program pelatihan safety riding khusunya untuk generasi milenial. 

“Kebetulan dari NU meminta ya kita masukkan,” ungkapnya.

Rudi menjelasan, pihaknya menyasar ke semua pihak baik laki-laki maupun perempuan harus sadar berlalu lintas, khusus bagi perempuan menurutnya sangat penting karena bisa untuk anaknya juga.

“Contohnya misalnya bagaimana mengenakan helm agar tidak mengganggu rambut, dan lain-lain. Adapun pelanggaran yang sering ditemui semisal pelanggaran melawan arus, tidak mengenakan helem, dan sebagainya,” tambahnya. (Gigih)

Bagikan :

Tambahkan Komentar