Caption: Tenaga Ahli Kemendes RI Denny Septiviant saat menyampaikan materi dalam acara pelatihan desa digital di Aula Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Minggu (24/3/2019). (Istimewa
GROBOGAN, TABAYUNA.com - Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI (Kemen-PDTT) berencana menambah anggaran dana desa hingga Rp 4 miliar setiap desa.

Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Pendamping Desa Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal Provinsi Jateng Denny Septiviant dalam acara Workshop Digital Startup yang diselenggarakan Pemerintah Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.

Menurut Denny yang menjadi narasumber pada pelatihan bertajuk "Optimalisasi Peran Pemuda Dalam Membangun Desa Digital," tersebut mengatakan dengan anggaran yang besar itu pemuda desa hendaknya mampu menangkap peluang.

"Satu diantaranya paham teknologi digital. Sudah saatnya pemuda desa melek digitalisasi karena dari sana banyak potensi desa dapat menjadi peluang membuka bisnis," terangnya di Aula Kecamatan Pulokulon, Grobogan, Minggu (24/3/2019)

Denny menerangkan pada tahun 2019 ini prioritas pembangunan nasional pemerintah telah diarahkan ke pengembangan sumberdaya manusia.

Artinya lanjut dia, disana dibutuhkan tenaga muda terampil serta kreatif memanfaatkan momen tersebut ditambah adanya peningkatan anggaran dana desa yang jumlahnya tidak sedikit.

"Selain membangun infrastruktur, sarana prasarana olahraga, kemudian badan usaha milik desa. Nanti bertahap tersedia jaringan WiFi, atau internet gratis. Dan ini jika pemuda desa masih gagap teknologi ia hanya menjadi konsumen saja. Padahal negara inginnya tidak begitu," katanya

Karenanya Denny menambahkan melalui setiap pertemuan dia sudah menyuarakan pembentukan desa digital harapannya akan benar-benar terwujud minimal kesadaran pentingnya digitalisasi karena manfaatnya begitu banyak.

Ia menerangkan penguasaan teknologi berkaitan pula dengan informasi atau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat karena setiap tahun dana desa akan terus naik hingga 2024.

"Jumlah itu kalau ditarik sejak adanya dana desa mulai tahun 2015 kenaikannya lima kali lipat dari yang ada sekarang. Maka penting peluang ekonomi disana ditangkap pemuda desa," tegasnya

Kepala Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemerintah Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Kamal Abdul Nasih menurutnya era sekarang terutama generasi muda sejak masih duduk dibangku sekolah perlu dibekali perihal pengetahuan digitalisasi.

"Sekarang semua tidak bisa lepas dari internet. Apa saja online, mewakili pemerintah saya cuma nitip pesan adanya fasilitasi acara kerjasama dengan kelompok kepemudaan semoga dimanfaatkan betul," ucapnya

Ia berharap pertemuan atau sosialisasi desa digital tidak berhenti sebatas transfer pengetahuan saja melainkan pelibatan penuh generasi muda yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Grobogan.

Secara prinsip katanya mendukung penuh terwujudnya inovasi desa melalui perkembangan teknologi terutama menyasar pemuda millenial.

"Saya berharap kelak ada semacam bisnis digital atau orang menyebut startup seperti Gojek, Bukalapak, dan Tokopedia asli buatan anak desa Pulokulon atau situs jual beli online maupun usaha berbasis internet dalam bentuknya masing-masing entah aplikasi serta lainnya," harapnya

Pemateri lain Yanuar Aris Budiarto yang selama ini mengelola startup digital menyatakan kemajuan teknologi menuntut setiap orang cepat tanggap dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Yanuar menyebut sumberdaya desa tidak terhitung potensi wilayah yang dimiliki hanya saja kurang sentuhan teknologi secara baik didukung orang-orang kompeten di bidang itu.

"Apabila dana desa dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat. Membuat inovasi baru guna pengembangan desa sekarang. Harapan munculnya startup digital bukan sebatas angan," tuturnya. (Tb22/hrs).
Bagikan :

Tambahkan Komentar