Oleh Nafisatul Mutsana
Peresensi adalah Mahasiswi Prodi PGMI STAINU Temanggung

Perkembangannya teknologi yang pesat ini, dapat menyebabkan dampak buruk pada anak yang sudah mengenal teknologi. Seorang anak yang sudah mengenal teknologi/handphone kebanyakan bermain game online.

Hal ini yang menyebabkan anak malas untuk belajar. Jika orang tua tidak mengawasi perkembangan anaknya maka akan sangat berakibat buruk pada perilaku dan prestasi anak. Game online dapat ditemukan pada komputer ataupun handphone. Pada umumnya, seorang anak yang pernah bermain game online maka akan mengalami kecanduan bermain game tersebut.

Menurut Eddy Liem, direktur Indonesia gamer, internet game adalah sebuah game (permainan) yang dimainkan secara online via internet, bisa menggunakan PC (personal computer), atau konsol game biasa. Jadi, yang dimaksud dengan game online adalah sebuah permainan yang dimainkan dengan sambungan internet melalui jaringan komputer (computer network), bisa menggunakan PC (personal computer), atau konsol game buat, dan biasanya dimainkan oleh banyak pemain dalam waktu yang bersamaan di mana antar pemain bisa saling tidak mengenal.

Games berkembang dengan sangat cepat, berawal dari single players game lalu ke multi players game. Game Mario bross, tetris, Contra, dan space war adalah beberapa game game single/double players game yang cukup terkenal. Game ikut berkembang setelah tahun 1990-an internet mulai dikenal. Game tidak lagi dimainkan secara sederhana dengan sistem single/double players game, namun telah dimainkan dengan jaringan internet atau lebih dikenal dengan game online. Games online tidak terbatas pada perangkat yang digunakan. Games online bisa dimainkan di komputer, laptop, smartphone, bahkan di tablet.

Game online memiliki banyak macam daya tariknya sehingga membuat pemainnya betah berlama-lama di depan komputer maupun smartphone. Permainan game online yang mengasyikkan membuat para pemain game online lupa waktu, dan melupakan segala hal yang ada di lingkungannya. Dalam game tersebut, seorang anak diajak menjelajahi dunia lain yang penuh tantangan dan meningkatkan adrenalin mereka. Selain itu, anak-anak juga merasa memegang kendali tokoh yang ada di dalamnya. Keadaan ini tentu akan membuat anak mengalami kecanduan terhadap game online.

Kecanduan atau adiction menurut Grispon & Bokular dalam Elster merupakan suatu keadaan interaksi antara psikis dan fisik dari organisme hidup atau obat, dibedakan oleh tanggapan perilaku dan respon lainnya yang selalu menyertakan keharusan untuk mengambil obat secara terus menerus untuk mengalami efek psikis, dan terkadang untuk menghindari ketidaknyamanan ketiadaan dari obat. Istilah kecanduan tidak selamanya melekat melekat pada obat-obatan tetapi juga melekat pada kegiatan atau suatu hal tertentu yang dapat membuat seseorang ketergantungan secara fisik maupun psikologis, salah satunya pada kegemaran bermain game online.

Dampak negatif bermain games online antara lain :
Merusak mata dan menimbulkan kelelahan
Membuat anak malas belajar
Mengajarkan kekerasan
Berpeluang mengajarkan judi
Berisiko kecanduan
Lupa waktu
Uang jajan/ uang bayar sekolah diselewengkan untuk pergi ke warnet bermain game online
Pola makan terganggu

Saat ini, peserta didik mulai terkikis adanya arus globalisasi pada kemajuan teknologi, pelajar lebih menomor duakan belajar dari pada bermain game online, di dalam kesehariannya para pelajar lebih cepat terpengaruh ajakan dari teman-teman. Selain itu, anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi akan sesuatu hal yang baru sehingga mendorong mereka untuk mencoba hal-hal yang belum pernah mereka lakukan.

Faktor penyebab kecanduan game online, banyak penyebab yang ditimbulkan dari kecanduan game online, salah satunya gamer tidak akan pernah merasa puas dengan permainannya dan tidak akan bisa menyelesaikan permainan sampai tuntas. Terdapat faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kecanduan anak-anak terhadap game online.

Adapun faktor internalnya sebagai berikut :
Keinginan yang kuat dari diri anak-anak untuk memperoleh nilai yang tinggi dalam game online,
Rasa bosan yang dirasakan anak-anak ketika berada di rumah atau di sekolah,
Ketidakmampuan mengatur prioritas untuk mengerjakan aktivitas penting lainnya.

Sedangkan faktor eksternal penyebab terjadinya kecanduan game online sebagai berikut :
Lingkungan yang kurang terkontrol,
Kurang memiliki hubungan sosial yang baik,
Harapan orang tua yang melambung terhadap anaknya untuk mengikuti berbagai kegiatan.

Secara garis besar seorang yang telah kecanduan game online akan memiliki dorongan yang sangat besar dari dalam dirinya untuk terus menerus memainkan game online. Kepuasan yang didapatkan dari bermain game online ini bisa mengarah pada kecanduan bagi pemainnya.

Beberapa tips atau solusi mengatasi kecanduan game online pada anak-anak, antar lain :
Bersungguh-sungguh (niat) pada diri sendiri untuk tidak bermain game online lagi,
Mempunyai pikiran hemat dalam segala hal termasuk waktu,
Mancari aktivitas yang lebih positif,
Membatasi waktu bermain game online,
Tidak bergaul dengan pemain game online, dan
Meminta bantuan orang terdekat untuk mengingatkan tidak pergi bermain game online.

Kekurangan dan kritik : pada artikel ini, penulisannya masih ada yang belum genap. Selain itu masih banyak penggunaan kata "remaja" padahal dalam artikel ini memuat pada anak SD/MI. Penulis juga kurang teliti dalam pengetikan kalimat, masih banyak yang kurang hurufnya.

Kelebihan dan pujian : artikel ini sangat detail dalam mengulas tentang kecanduan game online beserta faktor-faktornya. Terdapat faktor eksternal dan internal penyebab kecanduan game online. Dalam artikel ini juga mengulas solusi agar terhindar dari pengaruh game online.

Biodata buku
Judul : Problematika Anak MI/SD dan Solusinya
Nama penulis: Tim PGMI STAINU Temanggung
Nama editor: Hamidulloh Ibda, M.Pd.
ISBN: 978-602-50566-5-4
Penerbit; Formaci
Tahun terbit: 2019
Cetakan: I (pertama)
Tebal: 396 halaman

Bagikan :

Tambahkan Komentar