Oleh Isni Indriyana
Peresensi adalah Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAINU Temanggung.

Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai lembaga pendidikan dasar menjadi sarana belajar  sekaligus awal mencetak anak dalam menempuh pendidikan sampai ke jenjang menengah atas samapi seterusnya. Mendidik anak SD/MI dengan berbagai karakter dan umur yang berbeda, tidak semudah membalik telapak tangan.Butuh proses yang panjang untuk mendapatkan anak dengan karakter dan prestasi sesuai dengan yang di inginkan. Apalagi, dengn semakin berkembangnya zaman daan teknologi menuntut untuk mendidik anak dengan berbagai tantangan yang semakin kompleks.

Revolusi industry 4.0 zaman milenial ini menutut generasi dan masyarakat  harus bisa menguasai Internet  Of Things (IOT). Apa itu IOT? Internet Of Things merupakan pemanfaatan  internet atau termasuk dalam Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam semua aspek kehidupan. Meliputi kebudayaan, kependidikan, keolahragaan, perekonomian sampai pada kepemerintahan di Indonesia sendiri.

Revolusi Industri 4.0 ini memang menuntut generasi milenial untuk tidak gaptek, dan mengetahui tentang teknologi. Namun jalan yang salah dilakukan karena pemanfaatan teknologi secara abnormal sehingga timbul masalah baru pada anak. Anak lebih suka berdiam diri di dalam rumah sambil mengotak atik gawai mereka tanpa bosan. Mereka betah hanya dengan difasilitasi gawai tanpa bergerak sedikitpun. Yaa… memang bergerak, namun hanya untuk gerakan jari. Selebihnya, akan menimbulkan apa yang dinamakan mager atau malas bergerak.

Apalagi dengan menjamurnya game online, play station, dan aplikasi game pada gawai saat ini bisa dibilang meracuni anak-anak untuk tidak bermain diluar. Apakah hal tersebut menjadi masalah? Tentu akan menjadi masalah jika sampai anak-anak merasa kecanduan dengan apa yang ada pada gawai mereka. Apalagi dengan aplikasi yang bermacam-macam dan membuat anak merasa betah untuk berdiam diri. Gerakan mereka yang kurang maksimal juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan kinerja otak anak. Banyak pengaruh yang diperoleh anak dari kecanduan game online ini, mulai dari prestasi belajar yang bisa menurun, management waktu yang kacau, penyalahgunaan aplikasi sampai pada tergganggunya kesehatan tubuh karena kurangnya olahraga dan aktivitas lain yang bermanfaat pada tubuh. Dengan melihat layar pada gawai juga akan mempengaruhi kinerja mata secara terus menerus.

Banyak yang ditimbulkan dari permainan game online ini jika sudah dibuat kecanduan olehnya, mulai dari terganggunya kesehatan sampai pada menurunya prestasi belajar anak. Oleh karena itu, mulai dari sekarang pemutusan rantai oleh kecanduan game online harus segera dilakukan sebelum terlambat.
Dengan berniat sungguh-sungguh dari anak dengan dukungan orang tua adalah langkah pertama untuk bisa berhenti kecanduan bermain game online ini. Kemudian, mempunyai pikiran untuk lebih berhemat dengan memikirkan dampak yang akan dihadapi apabila uang mereka hanya dihabiskan untuk bermain. Selanjutnya, mencari aktivitas lain yang lebih bermanfaat untuk melupakan kecanduan. Membatasi waktu dan mengurangi bemain game online secara bertahap. Menjauhi teman yang kecanduan game online serta meminta bantuan orang terdekat untuk menjauhi dan mengurangi kecanduan bermain game online ini. (Hlm. 15-16)

Solusi mengatasi kecanduan game online  di atas harus diimbangi dengan dukungan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Khususnya, perhatian dan pendampingan orang tua sangat dibutuhkan untuk anak, tidak hanya dalam menghadapi masalah kecanduan game online , namun lebih pada masalah yang dihadapi oleh anak saat mereka tumbuh dan berkembang.

Kekurangan dan Kritik    :
Dari penulisan artikel, bahasa sedikit adanya pengulangan pembahasan, dan belum adanya solusi yang dihadapkan oleh penulis dengan  partisipasi yang harus dilakukan oleh pihak sekolah, keluarga secara intensif.

Bisa ditambahkan keterangan lengkap untuk kosa kata agar pembaca bisa lebih memahami makna kosa kata tertentu. Pengurangan kata yang terlalu rumit agar pembaca tidak bingung dalam memahami isi artikel. Penyisipan kata yang mudah dicerna akan mengurangi sedikit ketidakpahaman pembaca tentang hal tersebut.

Untuk buku sendiri, terdapat beberapa tulisan yang belum menawarkan solusi yang real untuk permasalahan yang terjadi.

Kelebihan dan Pujian:
Pembahasan artikel sudah ditulis secara runtut mulai dari permasalahan hingga solusi yang harus  dihadapi. Membahas tentang problematika atau permasalahan anak SD/MI yang sedang berkembang pada masyarakat, sehingga isi artikel selalu update. Bahasa yang digunakan menambah kosakata untuk pembaca. Penggunaan footnote dengan keterangan yang rinci juga memudahkan pembaca untuk lebih memahami.

Buku membahas tentang permasalahan yang terjadi secara actual dan factual terjadi di lingkungan anak SD/MI, sampai tingkat pelajar jenjang selanjutnya.

Biodata Buku
Judul Buku: Problematika Anak SD/MI Zaman Now dan Solusinya
Nama Penulis: Tim Penyusun PGMI STAINU Temanggung
Nama Editor: Hamidulloh Ibda, M. Pd
ISBN: 978-602-50566-5-9
Penerbit: Forum Muda Cendekia (Formaci)
Tahun Terbit: 2019
Cetakan dan Tebal: Januari 2019, 21x14 cm, xviii+ 396 Halaman
Harga: Rp 100.000,-
Bagikan :

Tambahkan Komentar