Serpong, TABAYUNA.com – Laporan Evaluasi Diri (LED) dalam Borang AIPT 3.0 dengan 9 Kriteria harus disusun menyesuaikan dengan Analisis Faktor Internal (AFI) dan Analisis Faktor Eksternal (AFE). Hal itu disampaikan Dr. H. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd asesor BAN PT dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jumat malam (27/5/2019) dalam Dirjen Diktis Kemenag RI menggelar Workshop Penyusunan Borang AIPT PTKI dengan 9 Kriteria bertajuk "Melalui Workshop Penyusunan Borang AIPT Menuju PTKI Menjadi Unggul" yang resmi dimulai pada Kamis malam (19/5/2019) di Ara Hotel Serpong.

“Selain menentukan analisis lingkungan eksternal secara mikro atau makro, penyusunan LED harus mengacu pada profil institusi, lingkungan internal dengan 9 kriteria dari APS 4.0. Setelah itu, baru menentukan analisis dan penentapan program pengembangan institusi,” kata dia.

Sekarang, kata dia, kehidupan serba siber sangat menjadi tantangan perguruan tinggi. “Bisa jadi, ke depan ijazah tidak diperlukan, karena perusahaan seperti Microsoft, Gojek, Gocar, dan lainnya, tidak merekrut sarjana berijazah saja, namun mengutamakan skill,” kata dia.

Selanjutnya, kata dia, setelah ada evaluasi faktor interpretasi, dilakukan analisis capaian kinerja, analisi SWOT, lalu ada strategi pengembangan, dan program keberlanjutan.

“Jangan sampai perguruan tinggi tiga kali akreditasi kok dapat nilai C, maka keberlanjutan lebih penting daripada produk bagus,” beber dia.

Menurutnya, evaluasi diri pada intinya adalah cermin diri. “Evaluasi diri merupakan upaya sistematik untuk menghimpun data, fakta dan informasi yang andal dan valid. Dari mana dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan landasan tindakan manajemen untuk mengelola keberlanjutan institusi,” kata dia.

Selain perwakilan PTKIN, Kopertais se Indonesia, hadir juga PTKIS dari berbagai daerah yang dibagi tiga kelas. Mulai dari kelas PTKIN, Kopertais, dan kelas PTKIS yang dikawal langsung oleh asesor BAN PT.

Evaluasi diri dan pengembangan institusi harus dapat digunakan untuk pengembangan mutu yang akan datang. “Ini sejenis tangga yang direncanakan untuk jangka panjang, atau biasa disebut Institution Quality and Contition At” lanjut dia. (tb44/ibda).
Bagikan :

Tambahkan Komentar