Ilustrasi

Oleh : Nendy Mutiar Mukhamad Zuhri
Mahasiswa STAINU Temanggung

Mahasiswa yang dulu dikatakan kaum tepelajar sekarang sudah kehilangan gaungnya, mengapa demikian? Kaena mahasiswa sekarang sudah tidak mau turun kejalan, hal ini dikarenakan kalau mahasiswa tertangkap oleh aparat keamanan akan langsung mendapatkan catatan merah dari kepolisian, hal ini yang membuat para mahsiswa enggan untuk turun kejalan. Selain itu catatan merah itu bisa menghambat mahasiswa untuk kedepannya.
Bila dibandingkan mahasiswa sekarang dengan dulu amat berbeda , mahasiswa jaman dulu sangatlah kritis menanggapi permasalahan dibangsa ini, dan pada jaman dahulu mahasiswa sangat berperan aktif dalam pemerintahan, seperti contoh saat pelengseran presiden Soeharto dan pada saat tragedi “98.

Mahasiswa dari zaman ke zaman
Seperti yang tuliskan sebelumnya, mahsiswa jaman dulu lebih banyak turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya, karena pada jamn itu media belum ramai seperti sekarang, paling mentok mengkritik pemerintah lewat koran, padahal media koran juga tidak bisa sepenuhnya atau  memuat aspirasi mahasiswa, palingan hanya memilih mana yang tulisannya layak untuk dimuat. Berbeda dengan sekarang, sekarang mahasiswa bisa bebas untuk memuat tulisannya lewat media sosial mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang semua mahasiswa memiliki akun medsosnya masing-masing dan pada zaman sekarang pula mereka bebas untulk membukanya dimanapun, kapanpun sesuka mereka, karena sosmed mereka dengan gampangnya  mereka buka lewat gadgetnya.

Media Sosial dan Kampanye
Media sosial sekarang sangatlah bermanfaat untuk berinteraksi, hal ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, bila diamati memang benar, karena media sosial sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat sekarang, bila ditinjau lagi, selain mem[unyai manfaat yang banyak medsos juga memiliki dampak negatif yang menakutkan, apalagi musim kampanye seperti ini, banyak oknum yang menyebarkan berita hoax untuk kepentingan pribadinya, seperti contoh mereka menyebar berita bohong tentang capres. Mereka juga membuat julukan untuk pendukung capres dengan nama Cebong dan Kampret, hal ini bisa membuat  perpecahan di masyarakat karena dari kedua kubu saling tuding tentang pembuatan julukan itu.

Pilpres
Pilpres pada jaman sekarang sangatlah mudah, cukup anda menjadi politikus kemungkinan anda menjadi capres sudah amat dekat, tentu bila ada capres pasti ada masa pendukung, disinalah peran mahsiswa terlihat, pasalnya mahasiswa bisa menjadi juru bicara capres atau bahkan menjadi capresnya. Oleh karena itu kaum mahasiswa sangat dibutuhkan didalam khasanah perkampanyean dan pemilihan presiden.

Dengan opini saya diatas, apakah anda masih berpikiran mahasiswa tidak berperan aktif dalam pilpres?

Bagikan :

Tambahkan Komentar