Temanggung, TABAYUNA.com - Rektorat IAIN Salatiga melakukan kunjungan ke pondok pesantren darul muttaqien, Bolong, Ngaditirto, Selopampang, temanggung Dalam rangka tarhim ramadhan yang digelar pada malam Rabu, 14 Mei 2019 di serambi masjid pondok pesantren Darul Muttaqien.

Semua santri antusias dengan kehadiran civitas akademika dari IAIN Salatiga karena mau diakui atau tidak ini baru pertama kalinya. Semua santri kompak berduyun-duyun menuju masjid karena memang sebenarnya jika tak ada kegiatan tersebut semua santri juga mengaji bandongan dengan Syaikhinal mukarrom kitab hikayatul ‘ajibah yang dilakukan guna mengisi malam Ramadan ini.

Susunan acara yang dilaksanakan pada tadi malam yaitu pembukaan kemudian lantunan ayat suci al-quran oleh santri putra yang bernama Abdul Rouf asal Kedu,Temanggung. Kemudian dilanjutkan sambutan selamat datang oleh KH.M.A Muhith Cholil pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqien putra pertama Romo KH. Cholil Asy’ari.
 
Dalam sambutan beliau, syaikhinal mukarom banyak menceritakan tentang prestasi darul muttaqien. “Walaupun Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan di darul muttaqien terletak di lereng gunung sumbing, tapi prestasinya juga menggunung” beber beliau.

Kemudian beliau juga menyampaikan pendidikan yang ada di pondok bukan hanya mengaji namun juga ada pendidikan formal yaitu dari MI Darul Falah, SMP Darul Muttaqien, dan MA Darul Muttaqien. Mungkin para pembaca bertanya-tanya mengapa Darul Muttaqien belum ada Universitas.

Nah, dalam poin terakhir ini syaikhinal mukarom membeberkan bahwa sebenarnya beliau sangat didorong oleh para wali santri dan juga alumni untuk mendirikan universitas namun beliau megakui harus berkaca diri dan mengumpulkan kekuatan yang matang untuk memulai pendirian universitas. “ jika sudah tamat dari darul muttaqien semua santriku tak hanya menjadi konsumen tapi jadilah produsen, tak hanya berobat tapi jadi dokter yang mengobati, tak hanya membelanjakan tapi bisa menghasilkan uang” Salah satu pesan yang sangat mengesankan oleh syaikhinal mukarom.

Kemudian sambutan yang kedua yaitu oleh wakil rektor bagian akademik dan pengembangan kelembagaan yaitu Prof. Dr.H Saerozi M.Ag dalam sambutan beliau menceritakan bahwa pertama kali ia melihat para santri sempat teringat dengan masa kecil beliau yang juga mondok di pesantren.

Sembari bergurau beliau melantunkan salah satu bait nadhom kitab Al-Imriti yang kemudian disambung oleh seluruh santri dengan semangat. Tak terasa beliau tersenyum bangga dengan seluruh santri dan sempat berkata “subhanallah, di IAIN itu ada yang maqbul bighoiri syarti wa bisyurut, kalau untuk santri darul muttaqien ada yang mau masuk ke IAIN termasuk yang maqbul bighoiri syurut atau tanpa syarat karena dapat dilihat dari prestasinya yang oke”. Singkat cerita beliau sangat kagum dengan para santri Darul Muttaqien yang tak hanya mendapatkan ilmu umum namun juga ilmu agama.

Rangkaian acara yang terakhir yaitu sambutan lain-lain yang diwakilkan oleh Drs.Juz’an M.Hum selaku Kampus Pengabdian Masyarakat IAIN Salatiga. Dalam sambutan beliau ternyata, dari rektorat IAIN Salatiga memberikan doorprize pada santri dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat, semarak kehebohan santri menjadikan malam 14 ramadhan ini penuh dengan kehangatan keluarga singkat tapi sampai akhirat. Amin. Namun sebelum pemberian kuis untuk para santri Rektorat IAIN Salatiga memberikan bingkisan kepada pengasuh pondok pesantren Darul Muttaqien.
 
Dalam pemberian kuis yang di wakilkan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yaitu Prof.Dr.Mansur.M.A, Ketua LPM yaitu Dr. Adang K, dan Ketua LP2M IAIN Salatiga Dr.M.Irfan.M.A disambut dengan sorakan yang keras oleh seluruh santri. Bukan dilihat dari isi doorprisenya namun dari keikhlasannya. “kami sangat sangat bahagia karena kami disambut dengan hangat, dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri disini” tutur rektor bagian akademik dan pengembangan kelembagaan.
 
Acara terakhir yaitu penutup dan doa yang dipimpin oleh KH.M.A.Muhith Cholil , akhir kata beliau sangat berterimakasih atas kunjungan tarhim ramadhan oleh rektorat IAIN Salatiga dan meminta maaf atas segala kekurangan dan penyediaan tempat yang kurang memadai serta sikap santri yang kurang sopan. (Tb55/Laeli Zzakiyah).
Bagikan :

Tambahkan Komentar