Temanggung, TABAYUNA.com - Aksi damai di gedung DPRD berujung audiensi di ruang Rektorat STAINU Temanggung, (30/9/2019). Hadir dalam kesempatan itu secara langsung perwakilan anggota DPRD dan Bupati Temanggung H. Muhammad Al Khadziq.

Banyak pro kontra yang ditimbulkan oleh peralihan lokasi aksi ini, terutama dengan datangnya DPRD ke STAINU Temanggung. Menurut Wahyu Egi Widayat, selaku Presiden BEM mengatakan bahwa aksi ini terpaksa dipindahkan untuk menghindari kericuhan yang mungkin sekali terjadi oleh adanya penyusup-penyusup yang memprovokatori para mahasiswa.

"Kurang lebih ada 3 tuntutan yang diajukan mahasiswa, yaitu menyikapi revisi Undang-undang KPK, sikap peduli Karhutla lokal maupun nasional, dan sikap peduli kekeringan di wilayah Temanggung," katanya.

Jajaran petugas keamanan seperti satpol PP juga dikerahkan di lokasi. Dalam aksi ini juga turut hadir bupati Al Khadziq, Kajari Fransisca Juwariyah, Dandim 0706 Letkol David Alam, Kapolres AKBP Muhammad Ali.

Dalam aksi yang dimulai pukul 09.30 WIB ini ada beberapa ungkapan kejanggalan dari mahasiswa dan orang-orang yang hadir berkaitan dengan tidak hadirnya Ketua STAINU dalam audiensi ini.

Bupati Temanggung sangat mengapresiasi kepedulian mahasiswa STAINU terhadap kemanusiaan, sikap kritis ini juga sangat diperlukan. Tak lupa beliau juga menyampaikan kepada mahasiswa agar memajukan daerah Temanggung, "Ada beberapa cara untuk memajukan daerah, yaitu dengan membangun daerah wisata, daerah industri, dan daerah pendidikannya," katanya.

Aksi ini berlangsung dengan damai,  tanpa terjadi kericuhan karena tidak ada provokasi selama audiensi. (tb44/NJ/LpmGrip).
Bagikan :

Tambahkan Komentar