Oleh: Aprilia Sindi A.P

Bagi saya hubungan guru BK (Bimbingan Konseling) dan siswa tak hanya sebatas guru dengan siswa namun juga sahabat, dikarenakan hampir setiap harinya waktu siswa lebih kebanyakan di sekolah dari mulai fajar hingga sore dan dilakukan terus menerus, sehingga terkadang tak sedikit siswa mengalami masalah baik di dalam maupun di luar sekolah.

Hal itu menyebabkan siswa terkadang sangat terbatas waktunya untuk bercerita dengan keluarga maupun dengan teman. Guru BK menjadi tempat penampung semua curhatan siswanya di sekolah baik itu masalah luar maupun dalam, baik itu bersifat privasi maupun tidak. Apalagi siswa yang cenderung dari keluarga yang kurang perhatian kebanyakan tempat pelariannya adalah guru BK, disini mereka bisa menceritakan banyak hal yang ingin dibicarakan.

Di sinilah tugas guru BK sebagai sahabat siswa di sekolah karena tugasnya tak hanya mengawasi dan membimbing anak-anak yang nakal dan bermasalah saja namun juga sebagai tempat curhat bagi siswanya. Guru BK tak hanya harus siap mendengarkan apa saja yang diceritakan siswanya namun juga mencari solusi maupun masukan, sehingga siswanya mendapatkan siraman untuk kelegaan setelah bercerita.

Sekolah bukan hanya berfungsi memberikan ilmu pengetahuan saja. Akan tetapi di dalam sekolah juga merupakan wadah untuk mengembangkan karakter, kepribadian dan juga potensi yang dimiliki siswanya. Siswa tak akan pernah bisa menemukan semua itu sendiri, maka itu sangatlah dibutuhkan seorang pembimbing untuk mereka. Guru BK biasanya ditugaskan untuk memanggil para siswa yang bermasalah atau karena kerap kali melakukan razia-razia yang tidak terduga seperti razia hp, rambut, dan juga barang-barang yang diharamkan lainnya didalam sekolah.

Pembimbing Masa Depan?
Bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah sudah menjadi tugas guru BK sehari-hari. Namun peran guru BK tak hanya menangani masalah siswanya saja, melainkan juga mengarahkan minat dan bakat siswanya dalam menentuan masa depannya. Sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi siswa itu sendiri baik di dalam maupun di luar sekolah.

Guru BK juga memiliki fungsi utama dalam mengarahkan pengembangan diri para siswanya, dengan cara memotivasi dan juga memberikan masukan-masukan bagi para siswanya agar mau berkembang. Selain itu dalam pembentukan karakter, Guru BK akan selalu mendisiplinkan siswanya, agar patuh dan taat terhadap peraturan.

Guru BK juga dikenal sebagai pembimbing siswanya untuk ke masa depan. Namun itu semua tergantung dengan klasifikasi yang dimiliki guru BK itu sendiri, jika dia tidak berkompenten maka hal  yang akan terjadi bukannya menjadi membimbing siswa ke masa depan justru malah merusak masa depan siswanya. Maka dari itu seorang guru BK perlu mengetahui dan memahami kode etiknya sebagai seorang guru BK agar dapat maksimal dan efektif dalam melaksanakan tugasnya.

Guru BK memiliki kode etik sebagai sebuah aturan yang menjadi dasar dalam melakukan tugas sebagai seorang guru BK. Kode etik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang baik-buruknya tindakan atau perilaku yang dilihat dari sudut pandang akal dan pikiran. Dalam kode etik telah diatur dalam apa saja kompetensi yang harus dimiliki seorang guru BK agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.

Terdapat beberapa kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang guru BK sebagai sebuah profesi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, setiap kompetensi memiliki kriterianya masing-masing. Tak hanya itu, untuk menjadi guru BK juga perlu mengikuti pelatihan-pelatihan yang biasanya diadakan oleh pemerintah guna meningkat kualitas kerja guru BK.

Guru BK menjadi peran penting di sekolah salah satunya sebagai sahabat siswanya, sahabat yang siap mendengarkan curhatan sahabatnya dan mendengarkan curhatan sahabatnya dan membenarkan yang salah serta membimbing, menunjukkan dan mengarhkan sahabtnya untuk melangkah ke jalan yang lebih benar. Oleh karena itu agar sahabatnya tidak salah  melangkah, sebagai guru BK perlu memiliki pemahaman yang berkompenten agar dapat mengenali siswanya dengan baik dan membimbing masa depan siswanya dengan benar.

Guru dan Sahabat
Guru yang baik adalah guru yang tidak hanya memposisikan dirinya sebagai seorang pengajar akan tetapi juga sebagai sahabat untuk sisiwanya. Sahabat yang bisa dibilang selalu ada disaat siswanya selalu membutuhkan. Masing-masing siswa pasti memiliki kepribadian yang berbeda serta beragam masalah yang berbeda juga. Dari sinilah guru mulai menjalankan perannya sebagai sahabat siswa, dimana guru dapat memahami kepribadian siswanya yang berbeda-beda dan mendengar serta memberi solusi atas masalah yang dihadapi.

Menjadi sahabat siswa tentu tidak hanya dengan selalu mendengar keluh kesah mereka, akan tetapi juga mendorong pribadi mereka agar menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh dalam menghadapi setiap masalah yang mereka hadapi. Sebagai seorang yang berperan sebagai pengajar sekaligus sahabat untuk siswanya, guru menjadi suatu sosok yang paling dinantikan siswa karena kebijaksanaanya dalam mengahadapi setiap masalah yang dihadapi siswa.

Sebagai guru seharusnya kita dapat menyayangi siswa dan memahami bahwa mereka mempunyai kelemahan dan kelebihan. Sebagai guru juga harus bisa menempatkan diri kapan bisa menjadi sahabat untuk siswanya dan kapan menjadi guru yang harus dihormati dan didengar penjelasannya.

Guru seharusnya bisa memposisikan dirinya sebagai sahabat siswanya serta harus ikhlas mendengar setiap keluh kesah mereka dan memberikan siswanya dorongan serta motivasi dalam menghadapi setiap masalah yang mereka hadapi. Oleh karena itu, peran guru tidak hanya sebagai teladan dari siswa akan tetapi juga harus mampu menjadi seorang sahabat bagi siswanya. Sahabat yang selalu ada ketika siswanya membutuhkan.

Guru BK tak melulu menjadi guru yang harus selalu ditakuti siswanya namun juga menjadi sahabat bagi siswanya yang siap dalam menanggapi segala masalah dan prestasi yang dimiliki siswanya, jadi tidak hanya pada sisi kesalahan siswa saja yang ditangani oleh guru BK, namun yang berprestasipun juga bisa berhubungan baik, dan sharing prestasi yang dimiliki, agar dapat menjadi lebih baik dan lebih berkembang.

-Penulis adalah Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung.
Bagikan :

Tambahkan Komentar