Judul: Mentari di Sudut Jeddah
Penerbit: CV. Pilar Nusantara
Pengarang: Farid Ahmadi
Penyunting: Dian Marta Wijayanti
Tahun: 2019
ISBN: 978-602-53992-9-9
Email: pilarnusapress@gmail.com
Harga: Rp50000 (Belum termasuk Ongkir)
Klik WA: 081225183113
Tiada tugas yang lebih suci selain amanah menginjakkan kaki di tanah suci. Tahun
2018 adalah tahun paling istimewa selama saya menjalankan profesi sebagai
dosen. Di tengah kesibukan saya sebagai dosen,
Universitas Negeri Semarang (UNNES) meminta
saya bersama rekan saya yang lain untuk melaksanakan tugas Visiting
Professor Program di Arab Open University Jeddah selama satu semester pada
tahun akademik 2018/2019.
Saya bersama rekan saya Prof. Dr. Abdurrachman
Faridi, M.Pd dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) akan mengajar di negeri tempat
dilahirkannya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Di Jeddah saya mendapat tugas untuk mengajar Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), sedangkan Pak Abdurrachman akan mengajar Bahasa Inggris. Bagi
kami, tugas ini sangat luar biasa dan mulia. Tentunya menerima tugas untuk
mengajar di Jeddah adalah suatu keniscayaan.
Di sana kami tidak hanya bisa mengajar dan menjalankan tugas sebagai
abdi negara. Namun kami juga memperoleh banyak kesempatan untuk mengunjungi
tempat-tempat suci dan belajar banyak tentang kehidupan masyarakat Jeddah. Kami
pun tidak akan melepaskan kesempatan untuk menjalankan ibadah umroh sebagai
salah satu bentuk ibadah kami sebagai seorang muslim.
Kegiatan Visiting Professor Program merupakan bentuk kerjasama
UNNES Pascasarjana UNNES dengan Arab Open University yang hanya memiliki
program Master dan Doktor. Pesan dari Prof. Dr. Fathur Rokhman,
M.Hum yang selalu saya ingat dalam proses pelepasan adalah “Saat berada di KSA
ambillah ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin sehingga dapat diterapkan di
UNNES”.
Arab Open University merupakan perguruan tinggi yang diinisiasi oleh
Pangeran Talal bin Abdulaziz Al Saud dan menerima mahasiswa dari semua ras,
suku, dan agama. Perguruan Tinggi ini didirikan pada tahun 2002. Adapun bahasa
pengantar pembelajarannya menggunakan Bahasa Inggris. Bayangan mengajar di
kampus KSA pun seperti sudah di depan mata. Sebenarnya sangat berat juga
meninggalkan mahasiswa-mahasiswa di UNNES. Apalagi meninggalkan mereka yang
sudah dalam penyelesaian tugas akhir, skripsi, maupun tesis. Namun sebagai abdi
negara saya harus siap ditempatkan di mana saja. Termasuk jika harus mengajar
di Jeddah. Temukan jawabannya di buku ini.
Tambahkan Komentar