Tabayuna.com - Mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo Semarang sukses menerbitkan sepuluh buku ber-ISBN pada akhir tahun 2019. Buku-buku tersebut dilaunching dan dibedah langsung oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Dr. H. Ismail, M.Ag bersama dengan Wakil Dekan 2, Dr. H. Nur Khoiri, M.Ag, dan Dosen FST, Nanang Qosim, M.Pd pada Selasa siang (17/12).

Acara tersebut dihadiri oleh seratus lebih audiens yang terdiri dari para civitas akademika FST, diantaranya Wakil Dekan 1, Dr. Saminanto, M. Sc, Wakil Dekan 3, Dr. Nur Khasanah, M.Kes, Kajur Prodi Pendidikan Matematika, Yulia Romadiastri, M.Sc, Sekjur, Nadhifah, M.Ag.

Acara launching dan bedah buku yang bertema “Membangun Peradaban Melalui Generasi Milenial dan Budaya Literasi” diapresiasi dengan sangat baik oleh Dekan FST, Dr. H. Ismail, M.Ag. Beliau menuturkan bahwa acara ini selaras dengan Program Budaya Literasi dan Publikasi Nasional dan Internasional yang dicanangkan dan dilaksanakan FST sejak tahun 2018.

Dekan FST, Dr. H. Ismail, M.Ag menyampaikan bahwa pada tahun 2019 ini telah terbit publikasi ilmiah, dari sepanjang tahun 2019 yang ditulis oleh para dosen FST. Yang pertama untuk artikel jurnal nasional berjumlah 30 judul, yang kedua telah terbit dalam publikasi internasional, sebanyak 26 artikel jurnal ilmiah internasional maupun prosiding yang bereputasi internasional, buku yang ber-ISBN sementara yang tercatat 17 buku. Kalau ditambah dengan karya mahasiswa yang sebanyak 10, berarti tahun 2019 ada 27 karya dosen dan mahasiswa.  kemudian ada juga Karya HaKI yang cukup banyak, dan penelitian kolaboratif tingkat internasional.

“Pada tahun ini, jumlah buku maupun penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah tingkat nasional dan internasional dari FST meningkat. Oleh karena itu, budaya literasi ini perlu digalakkan secara masif tiap tahunnya, bila perlu digencarkan untuk semua jurusan di FST” ucap Ismail dalam sambutannya.

Penerbitan buku-buku tersebut berawal dari tugas mata kuliah Dasar-dasar Jurnalistik yang diampu oleh Nanang Qosim, M.Pd dalam perkuliahannya, mahasiswa dituntut lebih banyak praktek  dibandingkan teori. Dalam pembuatan karya, satu buku ditulis secara kolektif oleh 8-10 mahasiswa.

“Awalnya perkuliahan Jurnalistik cukup memberatkan. Namun seiring berjalannya waktu, saya bisa menikmati proses menulis karena dibimbing langsung oleh dosen yang berkompeten. Apalagi saat buku sudah terbit, rasanya sangat senang sekali dan bangga,” ungkap Ilham, salah satu mahasiswa Pendidikan Matematika.

Karya mahasiswa yang terbit antara lain berjudul: Menggugah Marwah Saintis, Kampus dalam Pusaran Radikalisme, Kiprah Mahasiswa, Cermin bacaanmu refleksi dirimu, Kiss Me (Kisah Inspiratif Mahasiswa Masa Kini), Teropong Milenial (Milenial dari Berbagai Sudut Pandang), Save Our Generation, Pesona 5.0 (Topeng di Balik Generasi 5.0), Diary Mahasiswa, dan Kuliah Kerja Nikah.

Dosen FST, Nanang Qosim, M.Pd sekaligus penulis buku dan aktif menulis karya di media massa tersebut berharap agar mahasiswa sekarang harus mampu menularkan ide/ gagasannya lewat tulisan kepada khalayak agar bermanfaat sekaligus menjadi amal jariyah. Di sisi lain, menurut beliau, ilmu itu harus senantiasa diikat dengan tulisan agar bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.

“Mari bersama-sama kita gelorakan budaya menulis. Jangan berhenti pada kesempatan kali ini saja. Kalau hari ini merasa minder saat bukunya dibedah dan tidak berani menulis lagi maka bisa disebut sebagai mahasiswa yang labil, bukan Agent of Change” ajak Nanang saat menggelorakan Budaya Literasi. (Tb99).
Bagikan :

Tambahkan Komentar