Wonosobo, TABAYUNA.com - Bertempat di SD Al Madina Wonosobo, peserta  Diklat  Gerakan Literasi Ma'arif Jateng atau disingkat GLM Jateng yang pada tanggal 27-28 Desember 2019 kemarin baru selesai,  diberi kesempatan oleh kepala sekolah SD Almadina ( Enci Lu'luul Hasanah, S.Pd) untuk presentasi di depan rekan-rekan guru SD Almadina yang berjumlah kurang lebih 40 guru. 

Dalam acara yang bertajub Refresh Asatid dan persiapan Program semester II pada Selasa, (31/12/2019)

peserta yang mengikuti diklat GLM terdiri atas  Taufan Jati Nugroho, S.Pd. ( yang pada diklat kemarin mendapat juara pada katagori peserta teraktif) Faesholi,M.Pd., Moh. Sulton,S.Pd dan Ahmad Hamid,S.Pd. mereka menyampaikan garis besar  pada diklat  Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) Jawa Tengah pertama di Wonosobo.

Peserta diklat atau yang disebut Relawan Literasi Maarif menyampaikan bahwa acara kemarin, dibuka langsung oleh R. Andi Iriawan selaku Ketua LP Ma'arif jateng. Selain ketua LP Maarif jateng,  Sekretaris Pemuda dan Olahraga kab.Wonosobo, hadir juga ketua dan beberapa pengurus PCNU kab.Wonosobo.

kelemahan guru khususnya di lingkungan LP Maarif adalah literasi yang hanya tertumpu pada membaca, menulis dan berhitung tanpa adanya produk ke depannya.

Melalui gerakan GLM guru-guru khususnya di lingkungan LP maarif sudah punya wadah untuk menampung pemikiran-pemikiran melalui tulisan-tulisan.

Karena  miris media - media NU atau LP Maarif sendiri masih mengandalkan penulis di luar guru LP Ma'arif.
dari gerakan ini ayo kita semua guru-guru SD Al Madina semangat untuk menjadi relawan literasi Wonosobo pada khususnya.

GLM sudah punya grup media sosial berupa WA dan beberapa alamat yang bisa dihubungi untuk menyalurkan tulisan asatid semua, melalui Tim GLM siap membantu untuk menumbuhkan minat menulis.

Tim GLM juga berpesan agar kita harus hati-hati dalam menyerap informasi ibarat informasi sebuah kacang jangan ditelan bulat-bulat tapi harus dikupas terlebih dahulu.

Apalagi sekarang banyak media masa, dunia maya yang dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Berkedok agama dan membentur-benturkan antar ulama dan kiai.

Menjadi seorang penulis andal perlu waktu yang cukup lama segala sesuatu tidak ada yang instan intinya kita terus menulis, menulis dan menulis

Menurut Niam At-Majha salah satu tim GLM Jawa Tengah, menulis harus dimulai dari nol, sedikit demi sedikit. Beliau juga beberapa kali sempat tulisannya ditolak dibeberapa media. Tetapi berkat kegigihannya sekarang menulis diibaratkan seperti hal yang biasa. Semua yang  dilihat, disentuh dan didengar bisa menjadi objek untuk bahan tulisan entah itu puisi, cerpen, esai, berita dan lain-lain.

Tim GLM Jateng tidak ingin kegiatan ini dijadikan sebagai ajang cermony belaka, yang selanjutanya menjadi angin lalu dan tidak ada bekasnya. Tetapi lebih dari itu, Diklat GLM harus ada tindak lanjut yang bisa melahirkan penulis-penulis hebat khususnya di lingkungan LP Ma'arif.(Hamid).
Bagikan :

Tambahkan Komentar