Sidoarjo, TABAYUNA.com- Pengurus LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah melakukan silaturahmi di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) KH. Mukmin Sidoarjo, Sabtu (25/1/2020).

Ketua LP Ma'arif PWNU Jateng R. Andi Irawan, M.Ag., dalam silaturahmi tersebut menjelaskan bahwa tujuan kegiatan itu adalah silaturahmi dan diskusi bersama. "Pada kepengurusan kami di satu periode ini, kami menyiapkan sekolah-madrasah unggulan khususnya di kota-kota dan daerah yang didominasi kelompok radikal," kata dia.

Untuk itu, kata Andi, kami butuh nutrisi dari sekolah-madrasah unggulan khususnya di Jawa yang nanti dapat kami adopsi, entah dari kurikulumnya atau desain pembelajarannya. "Kami ingin mendengar langsung dari MINU KH. Mukmin bagaimana pengelolaannya karena MI ini sudah menjuarai beberapa olimpiade dari tingkat nasional maupun internasional," katanya.

Ketua LP Ma'arif PCNU Sidoarjo Drs. H. Misbahuddin, M.M., mengatakan sebenarnya Semarang atau Jawa tengah itu kesasar. "Di Semarang banyak sekolah unggulan. Tapi kita dapat belajar bersama nanti," kata dia.

Kami itu, katanya, kami itu Bonek alias bondo nekat. "Kami memiliki dua MI unggulan. Pertama adalah MINU KH. Mukmin ini dan kedua ada MINU Pucang yang kemarin berhasil juara di Hongkong dan Tokyo," kata dia.

Kami bermodal Bonek, bagaimana membranding sekolah biasa menjadi luar biasa. "Kami dulu bermodal sedikit, lalu datang diskusi di sekolah yang unggul. Syaratnya cuma satu dulu, sekolahnya sehat. Sehat dalam arti tidak gegeran dengan yayasan, guru atau gegeran dengan wali muridnya. Dari 60 yang kami ajukan di MI, hanya 20 yang lolos," lanjutnya.

Dilanjutkan, bahwa selain kegiatan di atas, LP Ma'arif Sidoarjo juga memiliki beberapa program. Mulai dari pendampingan akreditasi, sekolah dan madrasah unggulan, bedah soal, pelatihan guru agama, Ma'arif Fair, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), dan lainnya.

Kepala MINU KH. Mukmin Nurul Hamamah, M.Pd.I., dalam materinya mengatakan bahwa MI tersebut merupakan madrasah tertua di Sidoarjo.

Dijelaskannya, bahwa MINU KH Mukmin adalah lembaga mendidikan di bawah naungan LP Ma’arif berdiri sejak tahun 1927. Pada awal berdirinya, madrasah ini bernama madrasah Nahdlatul Oelama yang hanya menerima murid laki-laki saja, sehingga dikenal dengan nama Madrasah Banin.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat terhadap sekolah Islam, maka pada tahun 1974 madrasah ini mulai menerima murid perempuan. Saat ini madrasah ini dikenal sebagai MINU KH Mukmin nama madrasah ini diambil dari nama jalan di mana MINU KH Mukmin yang kini terakreditasi A dan banyak prestasi.

Setelah pemaparan dari Kepala MINU KH Mukmin, dilanjutkan dengan diskuasi dan tanya jawab bersama.

Dalam kegiatan itu, hadir juga jajaran Pengurus LP Ma'arif NU Jateng, LP Ma'arif PCNU Sidoarjo, jajaran guru MINU KH. Mukmin Sidoarjo. (Tb55/Ibda).
Bagikan :

Tambahkan Komentar