Temanggung, TABAYUNA.com - Sejumlah siswa-siswi tampak gagah menapaki karpet merah memakai toga diiringi sholawat rebana, kemudian dari satu persatu memasuki panggung wisuda yang telah dipersiapkan oleh panitia, di depan mereka tampak kurang lebih 570 siswa-siswi dengan penuh antusias mengikuti prosesi ini, tampak juga Wali Wisudawan dengan penuh haru dan bangga melihat putra-putri mereka, bahkan ada yang menitikkan air mata.
Itulah gambaran prosesi Wisuda Tahfidz Juz Amma dan Metode Yanbua MI Manbaul Huda Purwodadi Tembarak Temanggung, Sabtu, 11 Januari 2020.
"BTQ metode Yanbua dan Tahfidz Juz 30 merupakan salah satu program unggulan madrasah ini agar tercipta Generasi Qurani, generasi Islam yang intelektual tapi juga kuat dalam spiritual" jelas Muhamad Adib, S.Pd.I, kepala madrasah.
Sementara Ustadz Ahsan Aziz, pengajar Yanbua, menerangkan bahwa tiap tahun program ini selalu mewisuda siswa yang telah memenuhi kriteria dan telah melalui tahap ujian.
Metode Yanbua di MI Manbaul Huda terintegrasi dengan jam pelajaran formal di pagi hari, sehingga waktu kepulangan siswa lebih lama dari madrasah lain, karena jam pelajaran ditambah dengan program ini, jelas Rachman Isnaeni, salah satu Pengajar MI Manbaul Huda.
Sementara, Ketua Komite, Bapak Zaeni, mengapresiasi kegiatan ini dengan memberi komentar bahwa program ini sudah sejalan dengan kurikulum yang telah dibuat oleh pihak madrasah, komite, dan perwakilan tokoh pendidikan. (tb44/Mahrus).
Itulah gambaran prosesi Wisuda Tahfidz Juz Amma dan Metode Yanbua MI Manbaul Huda Purwodadi Tembarak Temanggung, Sabtu, 11 Januari 2020.
"BTQ metode Yanbua dan Tahfidz Juz 30 merupakan salah satu program unggulan madrasah ini agar tercipta Generasi Qurani, generasi Islam yang intelektual tapi juga kuat dalam spiritual" jelas Muhamad Adib, S.Pd.I, kepala madrasah.
Sementara Ustadz Ahsan Aziz, pengajar Yanbua, menerangkan bahwa tiap tahun program ini selalu mewisuda siswa yang telah memenuhi kriteria dan telah melalui tahap ujian.
Metode Yanbua di MI Manbaul Huda terintegrasi dengan jam pelajaran formal di pagi hari, sehingga waktu kepulangan siswa lebih lama dari madrasah lain, karena jam pelajaran ditambah dengan program ini, jelas Rachman Isnaeni, salah satu Pengajar MI Manbaul Huda.
Sementara, Ketua Komite, Bapak Zaeni, mengapresiasi kegiatan ini dengan memberi komentar bahwa program ini sudah sejalan dengan kurikulum yang telah dibuat oleh pihak madrasah, komite, dan perwakilan tokoh pendidikan. (tb44/Mahrus).
Tambahkan Komentar