Oleh Tatik Puji Rahayu

Divisi bimbingan dan konseling sering dipandang sebelah mata di sekolah. Padahal, divisi ini memberikan dampak sangat penting pada perkembangan mental anak.

Mengalami bullying di sekolah? Tugas sekolah jarang terselesaikan karena orang tua sibuk bekerja? Bingung masuk sekolah lanjutan mana atau ingin bekerja saja membantu perekonomian keluarga? Nah, disinilah pentingnya peran divisi bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut PerMen Pendidikan dan Kebudayaan no. 111 tahun 2014, bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru BK untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik untuk mencapai kemandiran dalam kehidupannya.

Mengenal layanan bimbingan dan konseling di sekolah

Bimbingan dan konseling adalah divisi yang menyediakan bantuan untuk peseta didik, baik secara perorangan atau pun kelompok, agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal. Bimbingan dan konseling meliputi perkembangan pribadi, sosial, belajar, maupun karir peserta didik.

Bimbingan dan konseling tersedia dalam berbagai tahapan didik, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Hal ini karena setiap tahapan didik memiliki spesifikasinya sendiri-sendiri di mana karakter peserta didik akan berbeda tergantung rentang usianya. Tidak hanya itu, beberapa universitas juga menyediakan layanan ini. Selanjutnya, kelas atau sesi konseling akan dipandu oleh konselor atau biasa disebut guru BK. Tergantung instansi pendidikannya, seorang guru BK perlu berpendidikan minimal sarjana pendidikan atau sarjana psikologi dengan pelatihan khusus seputar bimbingan dan konseling di lingkungan sekolah. Kelas bimbingan dan konseling juga bukan seperti kegiatan pembelajaran seperti bidang studi lain. Kelas ini lebih kepada layanan untuk memandirikan peserta didik secara mental.

Fungsi layanan bimbingan dan konseling di sekolah

Secara umum, keberadaan guru BK di sekolah berfungsi sebagai berikut:

Melakukan studi kelayakan pelayanan bimbingan dan konseling

Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konseling yang meliputi waktu kegiatan, metode bimbingan konseling, dan pengolahan data hasil bimbingan.

Melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling.

Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayananan bimbingan dan konseling.

Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan.

Mempersiapkan diri, menerima, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh Pengawas BK.

Bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak terkait dalam pelaksanaan program BK.

Mengadakan koordinasi dengan wali kelas dan guru bidang studi dalam rangka pembinaan siswa dan orangtua wali murid.

Bersama dengan wali kelas, menangani kondisi psikis dan kenakalan murid, seperti penyimpangan disipin dan gangguan belajar

Mengembangkan potensi peserta ajar sesuai dengan minat dan bakatnya

Mengembangkan potensi peserta ajar dalam pengenalan lingkungan, karir, dan dunia kerja

Memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa secara individu yang berkaitan dengan hambatan hidup, latar belakang sosial, pengaruh lingkungan, kesulitan belajar, dan hal-hal lainnya

Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas bimbingan dan konseling

Prinsip layanan bimbingan dan konseling di sekolah

Layanan bimbingan dan konseling bisa dilakukan di dalam kelas, dalam kelompok kecil, ataupun secara individu. Layanan ini, terutama secara invididu, akan dijaga kerahasiaannya sesuai kode etik BK. Oleh karena itu, murid atau peserta didik, tidak perlu ragu ataupun takut untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada guru BK. Penyampaian keluh kesah atau pelaksanaan konseling pun akan dilakukan secara sukarela dan terbuka di mana murid bisa melakukannya tanpa paksaan dan kapan saja, misalnya di luar waktu belajar.

Guru BK pun akan berusaha menilai dan membantu menyelesaikan pertanyaan, keluhan, atau masalah murid dengan objektif, kekinian, sesuai dengan kondisi murid dan dengan tetap menanamkan nilai-nilai yang positif.Penyelesaian masalah akan didorong untuk diputuskan oleh murid itu sendiri di mana guru BK hanya membantu atau sebagai fasilitator saja. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar murid menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Tidak hanya itu, keputusan yang diambil oleh diri sendiri pun cenderung bersifat jangka panjang karena dilakukan dengan sukarela.

Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan. Divisi ini membantu perkembangan peserta didik secara mental agar lebih mandiri, berakhlak baik, dan siap menghadapi kehidupan sosial yang sesungguhnya setelah lulus sekolah. Oleh karena itu, bagi murid maupun orangtua murid, tidak perlu ragu untuk mendiskusikan keluhan, masalah, hingga rasa penasaran pada guru BK. Mendiskusikan topik dengan seseorang yang sudah berpengalaman diharapkan dapat membantu kondisi Anda maupun anak dengan baik dan bijak.

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar