Temanggung, TABAYUNA.com - Dalam rangkaian Haul Muassis STAINU Temanggung almagfurlah KH. Abdul Hadi Shofwan, sivitas akademika STAINU melakukan ziarah dan doa bersama di makam KH. Abdul Hadi Shofwan di komplek pemakaman Sasono Jalmo Praloyo Ngampon Kelurahan Jampirejo, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Selasa (6/4/2021).


Dalam kesempatan itu, hadir Ketua, Wakil Ketua, jajaran Kaprodi dan Sekprodi STAINU Temanggung. Usai ziarah, mereka melakukan sowan ke ndalem KH. Agus Thoifur salah satu putra KH. Abdul Hadi Shofwan.

Saat silaturahim ke kediaman putra KH. Agus Thoifur, pihaknya memberikan dokumen sejarah singkat dari almagfurlah bapaknya, KH. Abdul Hadi Shofwan. Dalam naskah itu, tertulis bahwa beliau merupakan pejuang yang dikenal sebagai kiai, birokrat dan tokoh pendidikan.

KH. Abdul Hadi Shofwan lahir tepatnya tanggal 10 Juli Tahun 1928
KH Abdul Hadi Shofwan. Selain pernah menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Temanggung dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, Kiai Abdul Hadi Shofwan juga merupakan pendiri STAINU yang berawal dari FHI UNNU Surakarta.

"Dulu kampus satu di sini. Dulu masih FHI UNNU Surakarta cabang Temanggung. Lalu diboyong untuk pengembangan dan akhirnya menjadi STAINU Temanggung," kata KH. Agus Thoifur.

Selain STAINU, KH. Abdul Hadi Shofwan juga meninggalkan Ponpes Al Huda, Yayasan Pendidikan Islam Mu’allimin yang kepemimpinannya telah diteruskan oleh putra tertua mendiang KH Abdul Hadi Shofwan, yakni KH Agus Thoifur, sudah memiliki SMP Mu’allimin, MTs Mu’allimin, dan MA Mu’allimin. Jadi, pondok pesantren berdiri berdampingan bersama sekolah formal tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ketua STAINU Temanggung Sumarjoko mengatakan banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari perjuangan KH. Abdul Hadi Shofwan. "Kita memiliki tugas membesarkan STAINU yang sebentar lagi jadi INISNU sebagai amanat dari perjuangan KH. Abdul Hadi Shofwan," katanya. (*)
Bagikan :

Tambahkan Komentar