Oleh: Rissanah

Mahasiswa PAI STAINU Temanggung 

Membangun pengetahuan peserta didik dalam memahami konsep atau materi, sehingga perlu dilaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik untuk bisa berpikir, mencari, membangun dan mengembangkan pengetahuannya secar aktif, kreatif dan produktif dalam proses pembelajaran.

Upaya membangun sumber daya manusia ditentukan oleh karakteristik manusia masa depan yang dikehendaki. Terutama generasi milenial seperti sekarang ini yang harus dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan dan jangan lupa yang paling pokok yaitu ilmu agama yang menjadi tameng dan pondasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakteristik manusia masa depan yang dikehendaki tersebut adalah manusia-manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggung jawab, dan dapat mengembangkan segenap aspek potensinya melalui proses interaksi dengan lingkungan sehingga mereka dapat menemukan jati dirinya (learning to be). Manusia yang mempunyai karakteristik tersebut adalah manusia yang mampu melakukan kolaborasi dalam memcahkan masalah yang luas dan komplek bagi kelestarian dan kejayaan bangsanya.

Kepekaan disini adalah memiliki sifat kritis atau tanggapan terhadap suatu permasalahan yang mengganjal didalam masyarakat. Kepekaan berarti ketajaman dalam kemampuan berfikir, dan mudah tersentuh hati di dalam melihat dan merasakan segala sesuatu yang berada di sekitarnya (simpati dan empati), mulai dari kepentingan orang lain sampai dengan kelestarian lingkungan. Kemandirian berarti kemampuan untuk berdiri sendiri tanpa bergantung dari orang lain dalam berfikir dan bertindak.

Sedangkan tanggung jawab berarti kesediaan untuk menerima segala konsekuensi keputusan. Individu dengan ciri-ciri tersebut diatas merupakan gambaran figure individu yang dapat bekerja sama dengan komunitasnya dalam meningkatkan mutu kehidupan secara bersama. Dalam hal ini strategi atau metode untuk membangun generasi mendatang menjadi generasi yang mempunyai sifat-sifat tadi. Karena dengan mengaplikasian dapat mewujudkan generasi yang bermutu dan berkualitas untuk menyongsong masa depan yang akan berubah pula dengan hari ini.

Proses perkembangan manusia generasi mendatang adalah bersifat tetap dan tidak bisa diulang lagi, dimulai dari lahir (bayi) kemudian menjadi anak-anak selanjutnya remaja (dewasa), dan periode terakhir adalah tua (lansia) karena selanjutnya meniggal dunia. Periode ini disebut dengan penutup dalam rentang hidup seseorang. Kemunduran itu sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Dan dalam perkembangannya manusia generasi mendatang yang mempunyai kebutuhan dalam kehidupan yang harus di penuhi.

Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup manusia, tentu akan membuat individu bahagia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Kebutuhan hidupnya berpengaruh positif terhadap tingkat kesejahteraan psokilogisnya. Meskipun pada kenyataannya kesejahteraan psikologis bagi guru yang kurang memadai. Dalam hal ini keikutsertaan guru dalam membangun para generasi pengubah dunia untuk menjadikan seorang pemimpin dengan upaya dengan berpikir kritis dalam segala hal.

Namun disini seorang guru tetap memiliki 4 kompetensi dasar yang meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Apalagi di era global dewasa ini, persaingan di dunia pendidikan saat ini sulit untuk dihindari, karena kebutuhan masyarakat terus berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Begitu juga guru kita sebagai generasi milenial yang akan memajukan pendidikan terutama di Indonesia. Kita sebagai generasi milenial dituntut juga untuk kreatif dan bisa mengembangkan konsep pendidikan dengan berbagai bentuk.

Globalisasi ini menuntut setiap manusia berfikir kritis, kreatif dan mandiri terlebih lagi berbisnis semakin dekat dan beranekaragam dalam menghadapi dunia yang milenial ini. Dalam pandangan Islam, orang muslim sangat dianjurkan untuk berusaha mencari rezeki sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa Allah SWT memerintahkan setiap umatnya untuk berusaha dan bekerja keras dengan sungguh-sungguh, karena pada dasarnya Allah telah melimpahkan karuniaNya di muka bumi.

Disini pentingnya pembentukan kararkter pada anak khusunya sebagai Langkah antisipasi kemerosotan moral yang sedang terjadi. Guru sebagai pembimbing dan pendidik yang mampu menerapkan bimbingan bagi anak yang baik dan sesuai dengan pertumbuhan anak dan perkembangannya khususnya dalam pemebelajaran agama.

Kemampuan berpikir kritis dan kreatif anak harus dikembangkan dan diasah secara optimal.waktu. Keterbatasan waktu menjadi kendala bagi guru untuk menerapkan pembelajaran yang bervariasi. Dengan perubahan zaman dan kondisi yang sangat total, membuat semua ruang lingkup yang berkaitan dengan pendidikan terutama. Yang paling terlihat menonjol karena merupakan sektor yang diminati oleh semua kalangan. Selain itu dalam ruang lingkup pendidikan terutama pendidikan agama yang sangat penting dalam kehidupan yang lebih menjurus ke akhirat bukan lagi dunia. Ini termasuk urusan antara hamba dan sang Khalik.

Adanya perubahan yang terjadi sekarang sangat spesifik dalam berbagai ruang lingkup. Disini generasi masa depan dituntut untuk lebih menggunakan seluruh pikirannya dalam memecahkan masalah di dalam lingkungan masyarakat. Bukan hanya itu, genarasi milenial juga diharuskan untuk mengembangkan semua pengetahuan, teknologi, dan media sebagi pendukungnya sebagai bentuk untuk mewujudkan sebauh sistem pembelajaran yang kreatif, inovatif dan produktif.

Berpikir kritis menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, berpikir kritis untuk mengubah tatanan Pendidikan yang lebi baik, berpikir kritis untuk menjadikan generasi masa depan yang lebih maju akan pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang.

Kemampuan guru juga harus diimbangi dengan partisipasi dan kontribusi dari para pelaku pendidikan buakn hanya guru saja yang harus bergerak tetapi semua pelaku di dalam pendidikan. Dalam sistem pembelajaran juga harus ada modul atau rancangan yang dibuat untuk bisa melaksanakan semua pekerjaan dengan cepat dan maksimal.

Dengan kemajuan teknologi yang ada juga dapat mendukung terciptanya pengembangan pendidikan yang berbekal dengan teologi, psikologi, filosofi, dan teknologi. Dengan begitu kita tidak hanya berpacu pada satu arah saja tetapi mempunyai banyak pandangan tentang sebuah akselerasi perubahan dalam mengubah pendidikan yang dahulu dengan pendidikan yang lebih kritis dan mandiri.

Kadang kita lihat dengan kemajuan yang ada dalam Pendidikan. Kadang didalam Pendidikan masih banyak polemik yang bisa kita lihat dari dua sisi. Oleh karena itu sebagai generasi yang akan mengubah dunia dengan karya-karyanya yang menorehkan dikanca internasioanal.

Jadilah generasi yang bisa membanggakan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karena di zaman sekarang mencari generasi yang mampu berpikir kritis dalam hal apapun agar bisa bersaing dengan perubahan yang ada diera globalisasi ini dengan melihat kemajuan yang tak bisa dihitung satu persatu. Teknologi sudah merajahi berbagai bidang dan sektor apapun itu. Salah satunya masuk kedalam ruang lingkup pendidikan yang sudah terjamah secara menyeluruh yang bisa kita rasakan saat ini. Dan teknologi juga sudah membuat psikologis anak juga berubah dari segi manapun. Oleh karena itu kita sebagai generasi milenial yang bijaksana, kita harus menggunakan kemajuan teknologi dalam pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu untuk bisa mengeluarkan generasi mendatang yang berkualitas dalam segala bidang apapun. Dengan modul pembelajaran dan model pembelajaran yang bisa digunakan untuk pendukung berjalannya pendidikan.

 

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar