Direktur KSKK Madrasah Moh. Ishom (foto: kemenag.go.id)

Surabaya, TABAYUNA.com
- Madrasah memiliki kekhasan tersendiri dalam proses pembelajaran. Kekhasan pembelajaran madrasah bukan saja terletak pada jumlah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab yang jauh lebih banyak dari pada di sekolah, namun justru pada nilai-nilai yang mewarnai proses pembelajaran dan penilaian. Nilai-nilai inilah yang akan diperkuat implementasinya dalam proses pembelajaran di madrasah. Hal ini disampaian Direktur KSKK Madrasah Moh. Ishom secara virtual jarak jauh. 

"Madrasah adalah sekolah umum berciri khas agama Islam. Jadi, dengan demikian lulusan madrasah sama dengan lulusan sekolah dengan nilai tambah tertentu. Nilai tambah tersebut berupa kedalaman pemahaman, penerapan dan internalisasi bahkan transformasinya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari. Cara berpikir, bersikap dan bertindak insan madrasah diwarnai dengan nilai-nilai agama Islam," imbuhnya. 

Untuk memperkuat nilai-nilai tersebut dalam proses pembelajaran, Kementerian Agama RI melalui Direktorat KSKK Madrasah menyusun modul pendampingan implementasi pembelajaran PAI dan Bahasa Arab (Angkatan I) di Surabaya pada 22 sampai 24 September 2021.

Dalam sambutan laporannya, Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat KSKK madrasah, Ahmad Hidayatullah menyampaikan, bahwa  modul ini akan disusun secara berbeda sesuai karakteristik mata pelajaran. Asumsinya adalah, bahwa mengajarkan fiqih tentu berbeda dengan bagaimana mengajarkan mata pelajaran aqidah. Demikian juga berbeda cara mengajarkan akhlak, apalagi Bahasa Arab. Karena katakteristik mata pelajaran berbeda. Perbedaan ini berkonsekwensi adanya perbedaan metode, pendekatan dan teknik pembelajarannya. 

Tidak hanya itu, modul juga diperkaya dengan konten yang mengimplementasikan pembelajaran abad-21, berbasis literasi dan moderasi beragama. Demikian disampaian Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat KSKK madrasah. 

Kegiatan ini diikuti oleh para penyusun modul dari unsur praktisi pendidikan yaitu guru, pengawas dan kepala madrasah, serta unsur akademisi dari perguruan tinggi sesuai bidang keahlian masing-masing, baik ahli konten maupun metodologi dan teknologi pembelajaran. 

Diharapkan output rangkaian kegiatan ini akan menghasilkan 22 modul sesuai mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada setiap jenjang madrasah. Buku-buku tersebut antara lain; Al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab untuk jenjang MI, MTs dan MA. Adapun modul pendampingan khusus mata pelajaran MA peminatan/ program Keagamaan antara lain; Tafsir, Hadits, Akhlak-Tashawuf, Ilmu Kalam, Usul Fikih, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadis, Nahwu-Sharaf, dan Balaghah. Rangkaian penyusunan modul dilakukan secara bauran antara kegiatan daring dan luring dalam semua tahapannya. 

Diharapkan modul pendampingan ini akan merubah suasana pembelajaran di madrasah lebih hidup, berkembang dan diwarnai nilai-nilai religiusitas. Yaitu suasana kebatinan yang diwarnai nilai-nilai agama Islam moderat dalam cara berpikir, bersikap dan bertindak para guru, kepala madrasah, pengawas, peserta didik dan warga madrasah lainnya. (Tb55/ImamBk).

Bagikan :

Tambahkan Komentar