Oleh Hana Rifa Saidiyah
Institut Islam Nahdlatul Ulama
(INISNU) Temanggung
Sudah tidak asing lagi bagi kita dalam
melihat dan menghadapi situasi saat ini. Ingin berteriak pun tak mampu, ingin mengeluh
juga bukan menjadi solusi yang tepat. Wabah covid sudah menjadi hal yang sangat
mencekam dan tersebar di seluruh penjuru dunia. Berbagai aspek kehidupan ikut terdampak,
baik dari segi ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Permasalahan ekonomi
menjadi puncak dari kekhawatiran mayoritas sebagian orang. Namun, masih saja ada
orang – orang yang dengan mudah memberdayakan uang apa yang mereka miliki.
Karena segala hal dilakukan di area lingkungan rumah sendiri, semua orang
mencari kesibukannya masing – masing. Di sisi lain, banyak juga orang yang
mengalami hambatan dalam mencari sesuap nasi yang akan mereka persembahkan untuk
keluarga tercinta, sungguh menjadi sebuah ironi.
Salah satu hal yang sudah menjadi hobi
yang sangat dikagumi di berbagai kalangan saat ini adalah menanam tanaman hias.
Untuk bisa mengisi kegiatan yang mungkin dapat termanfaatkan saat di rumah saja
adalah dengan menanambunga dan tanaman yang beragam untuk dapat menyejukkan lingkungan
kita. Kita ketahui bahwa jenis tanaman di Indonesia ini sangat banyak sekali jenisnya,
sehingga tak heran jika menjadi hal yang sangat menarik untuk dibudidayakan
para pecinta tanaman. Berbagai varian tanaman, baik itu jenis bunga atau daun –
daun unik tertentu yang sangat diburu di masa pandemi ini. Hal ini menjadi suatu
hobi yang tidak dapat ditekan di berbagai penjuru daerah dan lapisan masyarakat.
Hal ini tidak hanya cukup menjadi hobi namun juga menjadi perlombaan para
konsumen untuk saling merebutkan tanaman tersebut, walaupun harus memesan dari tempat
yang sangat jauh jangkauannya.
Mungkin dapat kita maklumi secara umum
jika tanaman – tanaman tersebut dapat dikatakan wajar dalam hal nominal
harganya. Namun, hal ini ternyata menjadi sebuah kontroversi saat diketahui
nominal harga yang dinilai sangat tidak wajar. Mungkin yang kita ketahui,
normalnya harga sebuah tanaman berkisar Rp. 20.000 – Rp. 50.000 jika kita lihat
di harga pasaran. Namun dalam hal ini berbeda, berbagai jenis tanaman yang dijual
dapat mencapai hingga puluhan sampai ratusan juta tiap jenis tanamannya. Tentu hal
ini sangat menjadi hal yang mencengankan di masa seperti ini.
Berbagai macam tanaman hias yang
banyak dicari berasal dari berbagai macam spesies tanaman. Jenis – jenis
spesises tanaman hias yang sedang dicari adalah Philodendron, Anthurium atau
Aglaonema. Macam – macam tanaman hias ini memiliki kisaran harga yang sangat
fantastis. Salah satu jenis nama dari macam – macam tanaman tersebut adalah
philo kabel busi, tanaman ini memiliki batang yang berwarna jingga kemerahan
sehingga dapat memikat siapa saja yang melihat. Tanaman ini dijual dengan
kisaran harga Rp. 150 juta. Nominal Rp. 150 juta yang sangat menvengangkan
siapa saja yang mendengarnya, tak heran memiliki harga selangit karena untuk
menemukan tanaman ini memang tidaklah mudah.
Janda bolong juga sedang masuk
dalam daftar tanaman hias yang banyak dicari. Harga tanaman ini dapat mencapai
kisaran Rp. 72 juta sampai Rp. 150 juta. Tanaman janda bolong ini juga memiliki
keunikan di bagian lubang daunnya yang bisa memakan sekitar 50 % dari daun
utuhnya. Jenis tanaman ini memiliki nama panjang janda bolong adansonii variegatta.
Dengan berbagai gemerlap flora atau tanaman hias yang ada, terkadang mampu
menjadikan sebuah problematika. (sumber Liputan6.com pada 11 November 2021)
Sungguh harga yang sangat
fantastis untuk dipublikasikan secara umum. Jika nominal tersebut kita bandingkan
dengan biaya hidup seseorang tentu sudah sangat melampaui batasnya. Sejalan dengan
hal ini, tentu tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan di era digital
ini. Semua hal dan informasi dapat diakses dengan cepat. Terutama informasi mengenai
jenis tanaman hias yang sedang sangat diminati dan dikagumi oleh banyak kalangan
untuk berbondong – bondong memesan tanaman –
tanaman ini. Mungkin hal ini lebih banyak terjadi di daerah – daerah perkotaan dikarenakan
akses yang sangat mudah untuk dijangkau.
Namun tidak hanya menjadi sebuah hobi
saja, kepopuleran tanaman – tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai ladang
usaha. Para pengusaha tanaman dan bunga menjadi kebanjiran pesanan tanaman hias
yang sedang banyak peminatnya tersebut. Ini menjadi
ladang usaha yang sangat tepat di masa pandemi seperti ini. Terkadang tidak semua
pembeli mempergunakan hanya untuk ditanam dan dipajang sendiri, namun justru menjadi
ladang investasi mereka. Penanaman tersebut dimanfaatkan sebagai media untuk mereka
jual belikan kembali. Sehingga banyak sekali pandangan mengenai permasalahan ini.
Kita sadari bersama bahwa sebuah tanaman memang dapat menjadi sumber referensi kita
dalam merancang ide dan membentuk konsep.
Melihat kondisi seperti sekarang
ini, dapat kita manfaatkan berbagai tanaman yang ada di sekitar kita, contohnya
seperti tanaman dan bunga yang manfaatnya sangat baik bagi kesehatan kita. Hal
ini sebenarnya tidak harus dengan mengeluarkan uang yang terlalu banyak. Cukup dengan
kita merawat dan membudidayakan dengan baik tentu akan sangat bermanfaat bagi kita
semua. Dari hal ini tentu banyak sisi yang dapat terungkap. Tidak hanya dari satu
sudut pandang saja, namun juga melibatkan berbagai pandangan dari kalangan manapun.
Karena pada dasarnya permasalahan – permasalahan seperti ini tentu masih menjadi
perdebatan. Diibaratkan menjadi sebuah 2 sisi mata uang yang saling bertolak
belakang dan bagaimana cara kita untuk bisa menghadapinya.
Tambahkan Komentar