Oleh Sikta Aulia Razma

Mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah INISNU Temanggung

Dizaman yang sudah maju ini banyak sekali perusahaan yang menjual saham perusahaannya kepada para investor.

Investor sendiri merupakan orang yang melakukan investasi dengan tujuan mendapatkan imbal hasil dari aktivitas investasi yang dilakukannya, baik itu investor individu maupun lembaga. Investor individu ini biasanya menginvestasikan uangnya ke sekuiritas dan aset,  umumnya dilakukan dalam jumlah yang kecil. Sedangkan investor lembaga ini merupakan  investor yang melakukan investasi yang dinaungi sebuah perusahaan atau lembaga, umunya menginvestasikan dananya dalam jumlah yang tergolong besar. Biasanya investasi ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah perusahaan ataupun kerjasama antara dua perusahaan agar perusahaannya lebih maju dan mendapatkan keuntungan lebih dari sebelumnya.

Maka dari itu mengapa investor sebagai salah satu pemakai informasi akuntansi?, informasi akuntansi sendiri merupakaan proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pelaporan informasi ekonomi. Dengan demikian, investor membutuhkan informasi akuntansi ini untuk melihat informasi keuangan dari perusahaan yang akan diinvestasi.  

Kemudian investor juga membutuhkan informasi akuntansi ini untuk mengetahui bagaimana dana yang diinvestasikan digunakan oleh manajemen perusahaan dan apa yang diharapkan dari kinerja bisnis di masa depan dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.

Atas informasi akuntansi ini invsetor dapat menentukan akan mengurangi atau menambah investasinya di perusahaan tersebut di masa depan. Investor potensial menggunakan informasi akuntansi untuk memutuskan apakah kebutuhan investasinya cocok dengan perusahaan tersebut.

Dimasa kini para investor dapat melihat informasi akuntansi melalui laptop ataupun gedget. Dan dilingkungan masyarakat yang sudah maju ini, investasi tidak hanya dilakukan oleh masyarakaat yang berpenghasilan tinggi, melainkan masyarakat yang berpenghasilan sedang. Bahkan pelajar dan mahasiswa pun dapat berinvestasi.  

Dalam islam kegiatan investasi ini sangat dianjurkan seperti yang tertuang dalam QS. Al-Baqarah : 261, QS. An-Nisa : 9. Namun tidak semua investasi diperbolehkan dalam islam. Misalnya investasi dengan unsur kecurangan dan investasi yang mengandung riba.

Dalam islam terdapat beberapa pilihan investasi islam yang sesuai dengan syariat islam. Diantaranya: investasi dalam bentuk properti atau tanah, investasi ini hanya dengan kita membeli properti atau tanah, yang selanjutnya bisa dijual dalam waktu beberapa tahun mendatang disaat harga poperti atau tanah naik, atau dengan menyewakan properti atau tanah tersebut kepada orang lain. Investasi ini sangat jelas dan tidak mengandung riba.

Yang selanjutnya yaitu investasi emas, investasi ini sangat di anjurkan dalam syariat islam. Inveataasi emas ini lebih stabil karena harganya yang selalau naik secara progresif dari tahun  ke tahun. Selanjutnya yaitu investasi syariah berupa reksa dana, reksadana merupakan salah satu instrumen investasi halal yang sesuai dengan syariat islam. Alasannya yaitu karena modal yang ditanamkan dikelola secara produktif.  Selanjutnya deposito bagi hasil, dalam deposito ini keuntungan diperoleh dari bagi hasil yang menyesuaikan dengan keuntungan bersih dari pengelolaan dana.

Dalam islam investasi juga dianggap sebagai membelanjakan harta keluarga. Di samping itu, investasi juga mensejahterakan keluarga yang berarti ini wujud dari jalan suatu kebaikaan.

Disini dapat kita bedakan antara investasi konvesional dan investasi islam, invesrasi konvensional biasanya menginginkan keuntungan yang tinggi, dan besar kecilnya keuntungan diatur secara sepihak oleh pengelola dana. Sedangkan investasi islam menerapkan sistem bagi hasil dari keuntungan yang didapat dari pengelolaan dana tersebut.

Maka dari itu kita sebagai generasi islam jika ingin berinvestasi harus pandai memilih mana yang tepat sesui dengan ajaran islam dan melihat peluang keuntungan yang didapat dari informasi akuntansi tersebut. Jangan hanya ingin mendapatkan keuntungan dengan cepat menjadikan kita melupakan larangan agama.

Bagikan :

Tambahkan Komentar