Temanggung, TABAYUNA.com – Melalui aplikasi Zoom Meeting, Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung melakukan pembinaan mahasiswa penerima beasiswa pada Selasa (28/1/2021). Kegiatan itu dilaksanakan melalui daring dengan peserta semua mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, KIP Kuliah, Beasiswa Prestasi, Beasiswa Aktivis PMII, dan beasiswa lain.

Kegiatan diisi oleh Wakil Rektor I Bida
ng Akademik dan Kemahasiswaan INISNU Temanggung Hamidulloh Ibda dengan materi strategi mencari literatur ilmiah, mencari Research GAP dan menentukan masalah ilmiah.

Dijelaskan Ibda, bahwa mahasiswa bukan siswa, tapi banyak mahasiswa rasa siswa “Mahasiswa adalah calon peneliti yang pembelajar, bukan pembelajar yang tak pernah meneliti. Menulis, meneliti, mengabdi, bukan soal jenjang pendidikan, punya H-Index tinggi, tapi soal kebiasaan. Menulis artikel ilmiah itu bagian dari kegiatan kompetisi, rekognisi untuk kemajuan diri dan institusi,” lanjut dia.

Ibda mengatakan bahwa artikel ilmiah berbeda dengan artikel populer. “Artikel ilmiah itu tulisan yang ditulis oleh peneliti, akademisi, guru, berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah, Prosiding Seminar, atau berupa tugas akhir perkuliahan (TA, Skripsi, Tesis, Disertasi),” katanya.

Dijelaskan dia, bahwa latar belakang masalah berisi penjelasan mengenai problematika yang akan diteliti dan atau alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian/artikel ilmiah itu dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti, serta belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, sehingga menunjukkan orisinalitas persoalan yang akan diteliti. “Oleh karena masalah yang dihadapi sangat komplek dan banyak aspeknya maka perlu ditentukan fokus yaitu titik pusat penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan penelitian atau pengabdian yang diajukan,” beber Ibda.

Dikatakan pula, bahwa latar belakang disusun berdasarkan studi pendahuluan (lapangan dan atau kepustakaan) mengenai masalah yang diteliti. “Perhatikan GAP dan novelty dalam tulisan Anda,” ungkap Reviewer Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE) IAIN Pontianak tersebut.

Hadir puluhan mahasiswa penerima beasiswa yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

Pemateri kedua, Andrian Gandi Wijanarko menambahkan bahwa untuk publikasi ilmiah khususnya artikel ilmiah, mahasiswa harus mengetahui Open Journal System (OJS) sebagai wahana melakukan submit artikel. “Anda harus tahu siapa yang bermain di OJS, ada author atau penulis, ada editor, reviewer, dan reader,” ungkap dia.

Ia juga mengenalkan aplikasi Mendeley, aplikadi pendeteksi similarity, dan juga teknis registrasi dan submit artikel ilmiah di jurnal ilmiah. (*)

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar