TABAYUNA.com - Pada hari Sabtu 19 Maret 2022, kolaborasi dosen lintas negara mengadakan event akademik Pengabdian Masyarakat Internasional. Tim PKM Internasional Jawa Tengah diikuti oleh Perguruan tinggi yang tergabung dalam Cel Kolaborasi Dosen Lintas Negara. Dari INISNU Temanggung terwakili oleh Fatmawati Sungkawaningrum M.S.I. Ketua pengelola KWEK adalah Suryono Arif Wijaya ST. Ketua tim PKM Internasional ini adalah Dr Faizah Betty Rahayuninging S.Kep., M.Kes dan Dr Luhgiatno S.E M.M, M.Si.

Kegiatan ini diikuti oleh kolaborasi dosen dari berbagai negara. Ada dari negara Malaysia, Indonesia, Uzbekistan, Pakistan dan Nigeria. Kunjungan secara luring di Desa Kopen Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, bertajuk KWEK ( Kampung Wisata Edukasi Kopen ). Diamati dari tampilan desa Kopen tersebut tidak berbeda dari desa yang lain pada umumnya. 

Namun tampak ada perbedaan, pada desa tersebut terdapat edukasi edukasi yang bersifat identic kepedulian health and environmental yakni kepedulian lingkungan. Di desa Kopen ada taman bacaan bagi warga masyarakat, yang bertujuan membudayakan minat baca bagi warga masyarakat. Sebagaimana diketahui membaca adalah sangat penting untuk dibudayakan, merupakan jembatan untuk mendapatkan maklumat ilmu yang berguna. Makin banyak narasi narasi ilmiah yang menambah parafrasa bagi warga masyarakat.

Masyarakat diedukasi terhadap ketahanan tanaman, yang berguna bagi kehidupan, seperti sayuran, buah buahan atau tanaman lainnya. Salah satu tujuannya adalah agar bumi makin hijau dan tentunya akan lebih segar kadar udara di sekitarnya. Selain itu juga ada pengolahan sampah dalam bentuk bank sampah. Dalam fungsinya dapat berdaur ulang dengan baik. Digalakkan juga edukasi ketahanan energi. Terdapat solar cell yang memanfaatkan sinar matahari sebagai energi listrik. Walaupun belum berskala besar tetapi warga masyarakat sedikit banyak sudah mengetahui bahwa energi listrik terbarukan harus tercipta, dan dibudayakan sebab sumber daya mineral suatu saat akan habis dan tidak dapat tergantikan, meskipun sampah sekalipun dapat menghasilkan sebuah energi, biogas yang berfungsi sebagai pengganti gas LPG. Artinya warga masyarakat lebih melek lingkungan, sehingga menumbuhkan budaya peduli lingkungan dan cinta lingkungan. 

Dengan dikaji secara ilmiah maka akan dapat menghasilkan efisiensi yang tentu saja melahirkan efisiensi perekonomian pada akhirnya. Pada Desa Kopen banyak aspek aspek edukasi yang terbangun disana, sehingga tidak heran jika banyak prestasi yang diraih Desa Kopen yang menjadi desa percontohan di Sukoharjo. Yang paling utama adalah menumbuhkan parafrasa pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab bersama segenap warga. Tercipta mata rantai kehidupan alam yang lebih sehat dan proporsional. Besar harapannya pada masa sekarang dan masa datang akan makin banyak terbentuk desa dan warga masyarakat yang mempunyai kepedulian lingkungan. Itulah yang mendasari kolaborasi dosen lintas negara menjadikan desa Kopen menjadi objek riset. (Tb33/Penulis : Fatmawati).

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar