Oleh : Fatichul Umiyah
Mahasiswa Prodi PGMI INISNU TEMANGGUNG 

 Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan bahwa dengan berpendidikan manusia mampu mengangkat harta martabak dirinya menuju pada peradaban budaya dan pola pikir yang lebih maju, dinamis dan ilmiah. Melalui pendidikan akhlak dapat terbentuk dengan sebagaimana mestinya. Dalam berkehidupan akhlak sangatlah penting baik bertingkah laku dan bergaul dengan orang disekitar. Seseorang yang memiliki akhlak yang baik tidak mudah terpengaruh oleh hal negatif yang dapat merusak dan mempengaruhi dirinya.

Akhlak dalam agama islam sudah diajarkan kepada semua pemeluknya dari awal lahirnya agama Islam. Nabi Muhammad Saw adalah penyempurnaan agama sebelumnya dan menjadi suri tauladan kita. Beliau membawa risalah kebenaran, revolusioner zaman Jahiliah menjadi zaman Fatanah.

  Manusia yang berakhlak akan bisa menghiasi dirinya dengan Akhlakul Karimah. Membawa dirinya menjadi manusia yang sholeh dan sholekhah dalam artian, selalu menjaga kualitas kepribadiannya sesuai dengan akidah allah SWT. Kecenderungan hidup dalam beragama merupakan ruhnya agama yang benar, setiap ajaran murni  bersumber pada kitab suci yang telah menjelaskan serta menerangkan tentang perkara yang Haq dan Batil, tentang kewajiban yang harus dilakukan dan larangan yang tidak boleh dilakukan. Yang semuanya itu telah ditetapkan secara mutlak oleh Allah SWT. Oleh karena itu tujuan pendidikan islam penuh dengan nilai rohaniah islami dan berorientasi pada pembentukan pribadi muslim yang sanggup melaksanakan syariat allah melalui proses pendidikan yang baik.

 Terlepas dari itu semua Madrasah Ibtidaiyah memiliki peranan yang cukup penting dalam pembentukan karakter anak bangsa. Bukan hanya itu Madrasah Ibtidaiyah merupakan suatu lembaga dibawah naungan Nahdlatul Ulama yang tentunya sudah sangat jelas nasabnya. Akhir-akhir ini banyak orang tua yang menentukan pilihan kepada putra putri untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah. Mengapa? Karena dengan muatan pendidikan yang begituan islami namung juga memberikan bekal duniawi tentu sudah tidak perlu diragukan lagi.

Salah satunya pendidikan akidah akhlak, pendidikan ini merupakan bagian integral dari pendidikan agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam membentuk watak dan kepribadian anak tapi secara subtnsial mata pelajaran akidah akhlak memiliki kontribusi yang begitu besar kepada perkambangan dan kepribadian anak, juga memberikan motivasi bagi seorang anak untuk mempraktikkan ilmu yang sudah didapat dan mengimplementasikannya nilai keagamaan dan nilai akhlakul karimah dalam kehidupan sehari hari.

Akidah akhlak merupakan salah satu meteri agama islam. Yang didalamnya dijelaskan tentang dasar dasar keimanan terhadap allah  dan juga nilai tauhid lainnya. Kemudian dalam materi akidah akhlak juga dijelaskan  tentang konsep akhlah serta nilai yang terkandung didalamnya. Lantas siapa saja yang bertanggungjawab atas akhlak anak? Benarkah sepenuhnya tanggungjawab ada pada guru atau hanya orang tua saja?

Komponen utama yang berpengaruh dalam pembentukan aklah anak adalah orang tua, menyapa? Karena keluarga merupakan tempat pertama anak bersosialisasi, keluarga juga tempat pertama anak mengenal norma yang berlaku saat ini. Sebagai orang tua tentu harus mau bertanggungjawab atas kemajuan dan pertumbuhan jasmani, rohani dan kecerdasannya. Yaitu dengan mengasuh anak dan mendidik anak agar terhindar dari kerusakan yang sedang marak terjadi. Sepadat apapun aktivitas orang tua haruslah meluangkan waktu untuk mengetahui perkembangan buah hatinya.

Seperti yang kita ketahui, zaman saat ini berbeda dengan zaman sebelumnya dan selamanya akan tetap berlaku. Kita tidak bisa menyamakan cara mendidik anak sekarang dengan anak zaman dahulu. Namun kita juga tidak boleh sepenuhnya menyerahkan pendidikan pada madrasah saja. Kehilangan moral dan penuh dengan fitnah tentu sangat miris jika putra putri sampai terjerumus pada hal tersebut. Apalagi dampak dari covid yang kini kita rasakan mulai merosotnya pendidikan akhlak dan moral  disebabkan oleh pengaruh globalisasi dan pengaruh bagi sektor pendidikan. Yang biasnya mata pelajaran akidah akhlak bisa menjadi sarana bekal anak namun belakangan ini hanya diajarkan lewat media digital, secara tidak langsung hal ini menjadi penyebab kecenderungan akhlak anak menurun.

Hal ini dikarenakan pada rata-rata usia tersebut merupakan proses untuk pembiasaan dalam pembinaan akhlah terpuji pada anak tingkat sekolah dasar agar mereka mengetahui bagaimana cara bergaul dengan teman sebaya. Namun dengan kondisi seperti sekarang ini anak cenderung berpengaruh pada hal hal yang negetif yang begitu dirasa kurang pantas untuk dilakukan pada usianya. Hal ini terbukti dengan minimnya pengetahuan agama sehingga dikhawatirkan akan banyak mempengaruhi akhlak terpuji siswa.

Selain peran orang tua dan lingkungan keluarga, guru juga berperan penting sebagai salah satu faktor pendukung dikarenakan guru lah yang memegang kendali penuh tehadap akhlak peserta didik disekolah. Jika seorang guru yang belum berkemauan untuk konsisten atau mempunyai sikap yang kurang peduli terhadap kondisi siswanya, maka dapat dipastikan akhlak siswa menjadi buruk. Oleh karena itu, konsistensi seorang guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak juga memiliki pengaruh yang cukup untuk perkembangan akhlak anak. Jika semasa disekolah anak diberikan bekal dan pengetahuan diharapkan dirumahpun juga dapat dilaksanakan. Tentunya hal seperti ini juga atasa dasar kerjasama dengan orang tua. Selain itu, pengembangan nilai agama juga dapat dilakukan dengan menganjurkan anak-anak mereka untuk pergi mengaji, mengajak anak melakukan shalat lima waktu dan mendekati perbuatan terpuji lainnya.

Jadi disini sudah cukup jelas ya, siapa yang bertanggungjawab atas perkembangan akhlak anak. Bukan hanya guru saja bukan pula orang tua saja, namun terdapat keterkaitan diantara keduanya. Kerjasama guru dan orang tualah yang akan menjembatani anak dalam proses belajar.

Tentu sangatlah penting bagi seorang muslim untuk menanamkan pada diri sendiri mulianya Akhlakul Karimah, apalagi di tengah kondisi masyarakat zaman sekarang yang mulai kehilangan norma dan penuh fitnah. Setinggi apapun ilmu dan tahta yang anda kuasai, jika sopan santun tidak anda miliki, jangan mengharap untuk dihargai. Karena begitu mulianya seseorang yang berakhlak dari pada hanya berilmu saja, maka berakhlaklah sebelum bertindak.
Bagikan :

Tambahkan Komentar