Kepri, TABAYUNA.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) bekerjasama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepri, bikin kejutan, Selasa (15/11/2022). Ribuan pemuda dan pelajar dikumpulkan dalam kegiatan pemuda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pitutur kebangsaan 'Ekspresi Indonesia Muda'.

Kegiatan menghadirkan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad SE MM, Ketua BNPT RI diwakili Kasubdit pemberdayaan masyarakat BNPT RI, Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro, anggota DPRD Provinsi Kepri Rizki Faisal, dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Kepri ini digelar di Aula SMK Yos Sudarso, Batam.

Sejak dibuka hingga berakhir acara, pemuda dan pelaja Kepri terlihat antusias mengikuti. Keasikan mengikuti turut didukung para pembicara yang sangat lugas dan bersahabat memberikan materi. Seperti dibawakan oleh pembicara Lulu Pranidhar, membahas konten kreator 'Harmoni dalam Ekspresi Indonesia Muda'.

Dalam kata sambutan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan perkembangan tekhnologi dan informatika, mengharuskan pemuda dan pelajar bersentuhan dengan dunia internet. Bahkan, hingga saat ini, internet dan media sosial telsah masuk ke tingkat lapisan masyarakat luas.

Dampak nyata perkembangan dunia digital ini, banyak paham-paham yang perlu disaring. Seperti adanya propaganda mau pun hasutan yang mengarah aksi radikalisme dan terorisme. Arus digital ini, sering pula ditengarasi pihask tertentu melakukan propaganda untuk menggaet dukungan hingga merekrut anak muda untuk ikut menjadi teroris. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kepri secara nyata terus melakukan upaya pembatasan.

Paham radikalisme dan terorisme, bisa masuk ke tingkat pendidikan. Peran orang tua dan tenaga pendidik, harus meksimal di lapangan. Setiap saat, harus memberikan edukasi dan pembelajaran bahaya dua aktifitas membahayakan ideologi bangsa tersebut.

''Cerdaslah menggunakan globalisasi informasi. Jangan mudah terprovokasi. Jangan terjebak paham yang bisa merusak tatanan kehidupan. Tanamkan di tengah kalangan pemuda dan pelajar bahwa aksi radikalisme dan terorisme sangat membahayakan,''pinta Ansar Ahmad.

Sementara itu, pembicara Ketua BNPT RI diwakili Kasubdit pemberdayaan masyarakat BNPT RI, Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro, mengangkat tema kebijakan dan strategi pencegahan terorismed di kalangan pemuda dan pelajar.

BNPT, katanya mengimbau sekaligus mengajak pemuda dan pelajar Kepri senantiasa waspada dengan konten radikalisme dan terorisme yang mengajarkan kebencian, kekerasan dan menolak ideologi Pancasila. Waspada ini harus dibarengi dengan kehati-hatian dalam menyebarkan konten negatif tersebut kepada orang lain.

''Jangan sampai pelajar SMA ikut menyebarkan konten negatif sehingga konten tersebut menjadi viral,''ujarnya. Dengan kreatifitas dan inovasi pemuda dan pelajar Kepri diminta membuat konten media sosial yang berisi pesan semangat toleransi, mencintai NKRI, serta semangat persaudaraan.

Pemuda dan pelajar Kepri, secara kreatif dan inovatif harus dapat membuat konten positif di media sosial. Jangan terpancing untuk menyaksikan apalagi menyebarkan konten propaganda radikalisme dan terorisme. Segera laporkan guru maupun orangtua apabila menemukan konten negatif. (tb44).

Bagikan :

Tambahkan Komentar