Temanggung, TABAYUNA.com - Maraknya perilaku perundungan (bullying) yang terjadi di kalangan pelajar akhir-akhir ini, menggugah banyak sekolah/madrasah untuk melakukan upaya pencegahan. Tak terkecuali bagi MI Al Ikhlas Parakan Kauman Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Serius menyukseskan gerakan antibullying, madrasah yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Maarif NU ini menggandeng pihak kepolisian untuk melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Perundungan (bullying) di Lingkungan Madrasah pada Sabtu (12/11/ 2022).

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman madrasah tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik kelas 1 hingga kelas 6 sebanyak 357 anak. Kegiatan ini diawali dengan senam bersama, dilanjutkan dengan doa pagi, kemudian sambutan kepala madrasah dan acara inti.

“ Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pendidikan kepada seluruh siswa tentang bahaya perilaku bullying, yang selanjutnya diharapkan seluruh siswa tidak terlibat dalam perilaku bullying baik di lingkungan madrasah ataupun di luar madrasah,” ungkap Kepala madrasah, Setyaningsih.

Hadir sebagai narasumber, AIPTU Yoga Wahyu Sasono, S.H, Bhabinkamtibmas Kelurahan Parakan Kauman Polsek Parakan. Beliau mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh MI Al Ikhlas Parakan dalam mencegah perilaku bullying di kalangan anak usia SD/MI.

Dalam paparannya, AIPTU Yoga menjelaskan bahwa bentuk perilaku bullying dapat dikategorikan dalam enam jenis : kontak fisik langsung, kontak verbal langsung, perilaku non verbal langsung, perilaku non verbal tidak langsung, cyber bullying, dan pelecehan seksual.

“Dampak adanya bullying mengancam ketenangan dan perkembangan psikis anak anak, baik bagi pelaku bullying maupun korban bullying,” beber AIPTU Yoga. “Maka, pencegahan bullying harus sejak dini dilaksanakan. Pihak madrasah tidak boleh bekerja sendiri. Harus ada kerjasama antara madrasah dan orang tua peserta didik. Hal itu dikarenakan pencegahan bullying yang pertama dan utama dapat diupayakan dengan penguatan kasih sayang dalam keluarga dan penanaman ketaatan perilaku beragama,” lanjutnya.

AIPTU Yoga juga menyarankan agar guru dan orang tua melakukan razia terhadap handphone yang dimiliki siswa agar terbebas dari konten-konten yang mengandung kekerasan dan pornografi.

Di akhir acara, dilaksanakan sesi tanya jawab. Beberapa siswa melontarkan pertanyaan berkaitan dengan perilaku bullying yang dijawab langsung oleh AIPTU Yoga. (tb44)

Bagikan :

Tambahkan Komentar