Oleh Ika Widyas Tuti

Mahasiswa Prodi PIAUD INISNU Temanggung

Pendidikan adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, pendidikan biasanya juga dilakukan sebagai tolok ukur kemampuan manusia. Bentuk pendidikan terbagi menjadi dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pemerintah Indonesia mewajibkan anak-anak untuk menempuh pendidikan minimal 9 tahun belajar, yang artinya menempuh pendidikan minimal sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama(SMP), seperti yang tercantum pada UU No. 20 Tahun 2003 pasal 7 yang berbunyi Pemerintah daerah dapat menetapkan kebijakan untuk meningkatkan jenjang pendidikan wajib belajar sampai pendidikan menengah. Tujuan di keluarkannya Undang-Undang tersebut agar siswa kelak mempunyai bekal untuk kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara. Selain itu tujuan lainnya adalah agar Mutu pendidikan di Indonesia semakin membaik dan dapat bersaing di kancah Internasional.

Tetapi pada kenyataannya saat ini pendidikan di Indonesia masih saja memprihatinkan, banyak anak-anak yang belum pernah merasakan duduk di bangku sekolah, ada juga yang putus sekolah karena beberapa alasan. Tetapi saat ini juga sudah banyak anak yang sekolah, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021/2022 tercatat sebanyak 24,33 juta anak yang sekolah. Tetapi masalah yang sering dihadapi anak sekolah adalah prestasi belajar mereka yang semakin hari semakin menurun, hal tersebut terjadi karena beberapa sebab seperti, terlalu menyepelekan tugas, bermalas-malasan, ke distract dengan HP, lebih memilih hangout dengan teman-teman, tugas yang terlalu menumpuk sehingga tidak sempat mengerjakan, ataupun kualitas guru saat mengajar yang kurang menarik.

Oleh karena saat ini Guru dituntut untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Menurut Wijaya (1991:198) kreativitas adalah suatu proses mental yang melibatkan munculnya gagasan atau ide yang bertujuan untuk membangkitkan dan menumbuhkan minat belajar pada siswa. Guru kreatif merupakan guru yang mampu menciptakan sesuatu yang unik, beda dan menarik, dengan tujuan agar siswa semangat untuk belajar karena seseuatu yang unik tersebut. Guru yang kreatif sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa, terutama adalah guru PAUD dan sederajat. Karena di usia tersebut anak-anak biasanya lebih senang bermain daripada belajar. Untuk itu guru harus memutar otak bagaimana caranya agar anak mau belajar, dan mau memperhatikan guru. Salah satunya adalah dengan menciptakan berbagai media pembelajaran yang bisa digunakan saat kegiatan belajar berlangsung ssehingga dapat menarik minat belajar siswa. Karena sejatinya minat belajar siswa sangat berpengaruh terhadap pola belajar siswa, jika siswa tidak mempunyai minat belajar makan ia tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh.

Media pembelajaran juga sangat beragam jenisnya, guru bisa membeli ataupun mennciptakannya. Tetapi guru kreatif dan inovatif biasanya adalah guru yang mau dan mampu membuat media pembelajaran sendiri daripada membeli, karena selain hemat dengan membuat sendiri guru juga bisa menyesuaikan kebutuhan belajar anak seperti tema maupun disesuaikan dengan KD dan indikator yang akan dicapai. Tetapi nyatanya banyak guru milenial yang lebih memilih untuk membeli media pembelajaran dengan alasan lebih praktis dan tidak membuang-buang waktu, dan alasan tersebut sangat tidak dibenarkan, karena sebenarnya untuk membuat media pembelajaran tidak harus dengan bahan-bahan yang mahal bahkan bisa menggunakan barang-barang bekas dan membutuhkan waktu lama dalam membuatnya. Seperti contoh, dengan menggunakan kardus bekas,botol bekas,maupun kertas warna-warni.

Guru yang kreatif dan inovatif juga merupakan guru yang tidak terpacu dengan materi yang sudah tersedia di buku, selain menciptakan media pembelajaran sendiri, guru kreatif juga harus mampu menciptakan materi pembelajaran sendiri dengan menyesuaikan tema dan kemampuan anak. Selain itu guru juga harus mampu menciptakan suasana belajar yang asik,menyenangkan, dan mengembirakan hal tersebut sebagai salah satu motivasi anak agar terus semangat dalam belajar, seperti contoh dengan cara bermain game indoor maupun outdoor, bernyanyi menggunakan gerak dan lagu, senam dan lain sebagainya, salah satu kunci agar belajar tetap menyenangkan adalah dengan cara selalu melibatkan anak di dalam setiap kegiatan, dengan hal tersebut tidak hanya anak yang senang tetapi guru juga pasti akan senang karena melihat anak didiknya semangat dalam belajar.

Selain mampu menciptakan media pembelajaran, menciptakan materi pembelajaran dan menciptakan suasana kelas yang asik, Guru kreatif dan Inovatif juga harus mampu mengikuti kemajuan zaman dan teknologi karena saat ini perkembangan zaman terus berkembang pesat dengan contoh menciptakan media pembelajaran dengan aplikasi foto maupun video, selain itu kualitas siswa bergantung dengan kualitas guru, karena guru merupakan teladan yang harus dicontoh, maka dari itu jika guru terus berkembang maka semakin besar peluang siswa untuk menjadi siswa yang berprestasi ditangan guru yang Kreatif  dan Inovatif. Guru yang Kreatif dan Inovatif adalah guru yang tidak alergi dengan perubahan dan perkembangan. Oleh karena itu peran guru yang kreatif dan inovatif sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

 

 

 

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar