Oleh : Zakiata Sani

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah INISNU Temanggung

Tantangan utama dari ekonomi global dapat bersumber dari pertumbuhan ekonomi global yang masih belum cukup kuat dan berlanjutnya penurunan harga komoditas dunia. Di tengah krisis ekonomi dan keuangan yang sering terjadi di negara maju dan berkembang, melakukan penyesuaian kebijakan ekonomi, terutama kebijakan fiskal dan moneter yang menjadi suatu isu penting. Melihat hal tersebut, koordinasi kebijakan ekonomi akan menjadi semakin penting agar kebijakan ekonomi yang diadopsi dapat secara efektif mencapai tujuan yang seharusnya dicapai.

Dengan semakin banyaknya bank sentral, seperti Indonesia yang independen dari pemerintah, maka semakin sulit untuk menjaga koordinasi fiskal dan moneter dalam mengelola perekonomian negara. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang bersumber dari pemerintah yang memengaruhi perekonomian dengan melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Kemudian pemasukan yang diatur utamanya melalui pajak, dan pengeluarannya yakni berupa anggaran yang dikeluarkan untuk menunjang program pemerintah. Sedangkan kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang merupakan  bagian integral dari kebijakan ekonomi makro yang mana ditujukan untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Gelombang globalisasi yang telah mengintegrasikan perekonomian dan pasar keuangan secara global, telah meningkatkan arus perdagangan barang dan jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja, serta perekonomian dunia juga berkembang. Namun, terdapat liberalisasi ekonomi yang telah membuat ekonomi global menjadi lebih kompleks, meningkatkan volatilitas atau fluktuasi ekonomi terhadap keuangan dan meningkatkan risiko yang dihadapi oleh pelaku ekonomi, sehingga membuat ekonomi lebih sulit untuk dikelola. Selain itu, otoritas ekonomi dalam menghadapi masalah dan tantangan yang semakin besar tersebut guna untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan. Tindakan penyelarasan kebijakan fiskal dan moneter merupakan hal yang baik dan menjadi sebuah keharusan.

Di era demokrasi ini, tuntutan masyarakat akan kehidupan yang maju, adil dan makmur semakin meningkat. Dengan demikian, tujuan akhir dari kebijakan ekonomi negara tentu saja untuk mencapai kesejahteraan sosial bagi semua yang semakin mendapat perhatian, khususnya di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, semua kebijakan ekonomi dan non-ekonomi harus dikoordinasikan agar kesejahteraan sosial dapat tercapai.

Stabilitas ekonomi merupakan landasan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan ekonomi yang semakin canggih. Stabilitas ekonomi tercapai apabila terdapat keseimbangan atau kesinambungan antara permintaan domestik dengan pengeluaran, tabungan dan investasi domestik. Selain itu untuk mencapai stabilisasi perekonomian perlu juga untuk menciptakan kestabilan harga, karena perekonomian yang stabil mampu menyebabkan biaya yang rendah atau terjangkau bagi masyarakat. Sebaliknya, ketidakstabilan akan menyengsarakan masyarakat karena rencana masa depan sulit tercapai, khususnya dalam jangka panjang terkait investasi.

Dengan begitu untuk menstabilkan perekonomian suatu negara, perlu adanya implementasi dari kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.  Kebijakan-kebijakan ini yang mampu mendorong dalam pemulihan ekonomi.  Dalam hal tersebut pemerintah dapat menerapkan jenis perpajakan dengan meminimalkan pengeluaran dan meningkatkan pendapatan. Cara yang biasa dilakukan untuk mencapai kedua hal tersebut adalah dengan menaikkan tarif pajak hingga kondisi ekonomi mencapai tingkat yang lebih stabil dan kondusif. Kebijakan moneter juga dapat meningkatkan posisi perdagangan dan neraca pembayaran. Adapun depresiasi rupiah terhadap dolar membuat barang-barang manufaktur Indonesia lebih murah di pasar internasional, sehingga lebih kompetitif dan meningkatkan ekspor.

Stabilisasi juga dilakukan dengan kebijakan moneter. Yang mana kebijakan moneter dapat dilakukan ketika terjadi ketidakstabilan tingkat harga. Ketidakstabilan ini terjadi ketika jumlah uang beredar tidak seimbang dengan jumlah barang. Ada kalanya harga suatu barang tersebut naik atau turun secara tidak beraturan, sehingga perubahan harga akan mempengaruhi kegiatan perekonomian masyarakat. Selain itu, kebijakan moneter dapat meningkatkan posisi perdagangan dan neraca pembayaran. Depresiasi rupiah terhadap dolar membuat barang-barang manufaktur Indonesia lebih murah di pasar internasional, sehingga lebih kompetitif dan meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor meningkatkan neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Tujuan dari kebijakan ekonomi ini untuk mengatur sistem perekonomian negara dalam mencapai kemakmuran. Kebijakan ekonomi umumnya mencakup pasar, tenaga kerja, kepemilikan nasional, otonomi daerah, dan intervensi pemerintah dalam menentukan arah ekonomi suatu negara. Stabilitas ekonomi nasional penting bagi semua negara. Lagi pula, ketika ekonomi suatu negara menjadi tidak stabil, masalah ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat, pengangguran yang meningkat, dan inflasi yang meningkat terjadi. Sehingga dalam hal ini stabilisasi perekonomian dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter merupakan solusi yang tepat untuk menunjang tantangan perekonomian nasional maupun tantangan global.

Bagikan :

Tambahkan Komentar