Semarang, TABAYUNA.com
- Bertempat di Sportorium Universitas Ivet Semarang, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Prof Dr Syamsul Ma'arif, mengajak pada semua untuk terus mewaspadai metamorfosis gerakan radikalisme di lingkaran perguruan tinggi.

"Kegiatan ini untuk memerkuat anak muda Semarang, yang berdatangan untuk mendialogkan pelibatan sivitas akademika untuk menjaga kampus kita, mengacharge imunitas kebangsaan kita," katanya.

Kalian sekarang adalah pemuda, katanya, tapi besuk kalian adalah pemimpin yang melanjutkan estafet kepemimpinan. "Sadar atau sadar, kita masih dalam kondisi belum aman. Meski Indeks Risiko Terorisme kemarin rendah, namun tanpa diprediksi ada pengeboman dan tujuh orang ditangkap di Jawa Tengah, baru-baru ini, karena mengikuti aliran radikal," tegas guru besar UIN Walisongo kelahiran Grobogan tersebut.

Ada metamorfosis gerakan radikalisme, lanjutnya, dari konvensional menjadi digital selama 24 jam tanpa henti mengjungkirbalikkan fakta menjadi hoaks, menyebarkan paham takfiri yang mudah mengafirkan orang lain yang tidak sepaham.

Rektor Universitas Ivet Semarang Prof Dr Rustono mengajak semua pemuda untuk menjaga diri dari terorisme. "Sivitas akademika harus menjaga diri untuk memahami dan menjaga untuk tidak terlibat di dalam terorisme," beber dia. Pihaknya mengajak para sivitas akademika di kampusnya masing-masing agar Indonesia bebas dari terorisme.

Kepala LLDIKTI Wilayah V, Bimo Widyo Handoko, SH., MH., mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebab, dikatakannya, ada empat dosa besar perguruan tinggi yang harus dihindari, yaitu anti intoleransi, anti kekerasan seksusal, anti perundungan dan anti korupsi. "Di Jawa Tengah ada 230 PTS yang memiliki ciri khas tertentu, kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka kami sangat senang dan mendukung kegiatan seperti ini," katanya.

Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo mengapresiasi kegiatan itu, dan pihaknya memberikan saran dalam kegiatan seperti itu perlu ada pembicara dari unsur mahasiswa biar ada perspektif berbeda. "Selamat berdiskusi dan semoga menginspirasi," katanya.

Kegiatan itu secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Nisan Setiadi, S.E., dan dilanjutkan dengan dialog. (*)

Bagikan :

Tambahkan Komentar