Pati, TABAYUNA.com
- Bertempat di The Safin Hotel Pati, dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Hamidulloh Ibda menyampaikan trik menulis artikel ilmiah populer pada Sabtu (10/12/2022). Hal itu terungkap dalam kegiatan Pelatihan Guru Menulis Artikel Ilmiah Populer yang digelar Infojateng.id bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati.

Dalam paparannya, Ibda menyampaikan materi dari urgensi pendidik dalam menulis artikel ilmiah. "Artikel ilmiah populer merupakan bagian dari pengembangan keprofesian berkelanjutan yang wajib dilakukan guru," beber Pjs Direktur Utama LPPL Temanggung TV tersebut.

Trik menulis artikel ilmiah populer menurut Ibda diawali dengan mencari masalah dengan unsur CCTE. "Konsep CCTE ini adalah Controversy, Change, Trend, Emergency yang digagas Prof Irwan Abdullah. Artinya, artikel yang kita tulis harus mengandung unsur kontroversi, perubahan, yang sedang kekinian atau viral dan urgen," katanya.

Setelah memenuhi unsur ini, kata Ibda, tulisan harus dicek dan dikomentari orang yang sudah terbiasa menulis artikel ilmiah populer. "Kemudian dibaca, ditulis, diendapkan, baru dikirim. Saat mengirimkan pun harus memenuhi unsur administratif seperti biodata, foto, dan dokumen lain," lanjut peraih Juara I Lomba Karya Jurnalistik Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka Hardiknas 2018 yang bertajuk "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" sebagai salah satu rangkaian Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018 tersebut.

Penulis buku Dosen Penggerak Literasi ini juga membeberkan bahwa sebelum mengirim, penulis harus mengetahui karakteristik media yang dituju. "Pasti beda antara Kompas, Tempo, Sindo, dan Tribun Jateng. Untuk mengetahui karakter media ya kita harus rajin baca artikel di media tersebut," tegas dia.

Pihaknya juga membagian tips menulis melalui template artikel ilmiah populer sampai teknis mengirim artikel di media massa. "Menulis akan mudah ketika kita menjadikan budaya menulis sebagai candu melalui program satu hari satu paragraf minimal," kata Ketua Bidang Media, Hukum, dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah tersebut.

Guru bisa memulainya dengan masalah-masalah sederhana di dalam kelas. "Mulai dari masalah kurikulum, pembelajaran, masalah siswa, hingga isu-isu sosial yang bisa diintegrasikan ke dalam pendidikan," kata pria kelahiran Pati tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pati Winarto dalam sambutannya mengatakan bahwa artikel yang baik minimal memenuhi beberapa unsur. Pertama, komunimatif. "Semakin membaca artikel Anda kok orang semakin mumet, maka tidak layak sebagai karya ilmiah," katanya

Kedua adalah denotatif, artinya ada kesinambungan antara teori dengan kenyataan. Ketiga bernalar, tulisan harus mengedepankan logika berpikir

Hadir narasumber lain yaitu trainer EM. Shidiq dan Kepala SDN Tlogowungu 02 Ibu Rujiani, S.Pd, M.Pd., dengan materi “Menumbuhkan Semangat Menulis di Kalangan Pendidik” yang dihadiri puluhan guru SD dan SMP di wilayah Kabupaten Pati. (*)

Bagikan :

Tambahkan Komentar