Pati, TABAYUNA.com
– Dalam rangka menindaklanjuti Pelatihan Guru Menulis Artikel Ilmiah Populer yang digelar Infojateng.id bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati pada 10 Desember 2022 lalu, panitia melakukan tindak lanjut berupa pendampingan yang mendapuk narasumber yang sama yaitu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Hamidulloh Ibda pada Selasa (7/2/2023) secara virtual melalui Zoom Meeting.

 

Dalam pendampingan yang dimoderatori Dian Savitri tersebut, Hamidulloh Ibda menegaskan para peserta masih banyak yang kurang teliti pada ejaan, tanda baca, huruf kapital, kata baku dan tidak baku, sampai logika kalimat dan teori pendukung dalam sebuah artikel. “Bapak dan ibu, usahakan menulis itu teliti jangan kutil alias kurang teliti, karena ketika kita menulis pasti dibaca banyak orang, dan hal itu menunjukkan kualitas dari penulis tersebut,” tegas pria kelahiran Pati tersebut.

 

Dalam kesempatan, Hamidulloh Ibda menyampaikan bahwa secara konten dan arah tulisan, semua peserta sudah bisa menyampaikan ide dan praktik baik di lapangan, namun dalam teknik penulisan perlu perbaikan. “Secara struktur, kemarin sudah kami sampaikan minimal mengacu model kepala, tubuh, dan ekor tulisan, itu pun harus mengacu model PREC atau point, reason, example, dan conclusion,” kata dia.

 

Pihaknya juga menjelaskan bahwa untuk menyajikan pendapat tidak boleh hanya sekadar asumsi, opini, atau omongan tanpa dasar, maka perlu didukung pendakat, konsep, teori, atau data yang mapan. “Meski ini artikel populer, namun harus kuat secara data, nulis memang harus pakai rujukan, referensi dan data, artinya yang kita tulis itu benar-benar ada rujukan, tidak sekadar asumsi pribadi, apalagi bapak dan ibu semua adalah guru,” jelas Pjs Direktur Utama LPPL Temanggung TV tersebut.

 

Secara konten, pihaknya juga menyarankan peserta lebih banyak membaca hasil riset, artikel ilmiah, buku ataupun regulasi. “Misalnya ini kurikulum sudah berubah ke kurikulum merdeka, maka cara pandangnya harus diubah jangan kurikulum 2013, begitu pula dengan Penguatan Pendidikan Karakter, harus disesuaikan dengan Profil Pelajar Pancasila, inilah yang harus diperhatikan secara konten,” lanjut dia.

 

Setelah sesi sharing, kegiatan dilanjutkan dengan review terhadap naskah yang sudah ditulis semua peserta dan didiskusikan untuk dilakukan perbaikan. Setelah direvisi, dalam waktu dekat akan diterbitkan sesuai produk akhir dari pelatihan tersebut. (*)

Bagikan :

Tambahkan Komentar