Oleh Indah Kurnia Sari

Prodi PGMI INISNU Temanggung

Pendidikan merupakan suatu hal atau usaha secara sadar dengan tujuan untuk menyiapkan dan membekali peserta didik atau anak didik dengan kegiatan pengajaran,bimbingan,atau latihan bagi peserta didik untuk peranannya dimasa depan yang mendatang.  Salah satu tujuan pendidikan ini adalah untuk menyiapkan peserta didik agar mamu atau dapat memainkan perannya dalam kehidupan sehari-hari secara efektik,baik,optimal dengan berbagai lingkungan hidup dan dimasa depan kelak.

Setiap kegiatan pendidikan  diera sekarang ini harus mengarah atau diarahkan kepada tercapainya pribadi yang berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh anak didik atau peserta didik.

Pendidikan Nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai – nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Guru merupakan salah satu komponen yang penting di sekolah dalam proses pendidikan. Guru yang di sekolah menempati profesi yang penting sebagai tenaga pendidik untuk mengajar peserta didik dalam proses belajar di sekolah. Guru memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan juga perkembangan peserta didiknya , memiliki peranan penting dalam mengembangkan keterampilan, pengetahuan , kecerdasan, dan juga memiliki peranan penting dalam mendidik sikap beserta pandangan hidup peserta didik. Peran guru atau tenaga pendidik ini didalam membentuk karakter pesert didik sangatlah penting. Arahan guru akan menjadi petunjuk bagi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Maka dari itu seorang guru atau tenaga penddik haruslah mempunyai pengetahuan yang luas, sikap yang baik, karakter yang baik untuk di jadikan contoh bagi peserta didik.

 

Komponen yang penting ddalam pendidikan atau dalam proses belajar  tidak hanya seorang guru atau tenaga pendidik saja tetapi harus ada juga yang namanya siswa atau anak didik ataupun peserta didik di dalam proses belajar. Nah, disini peserta didik juga harus mempunyai pengetahuan yang luas, sikap yang patut dan baik, dan juga karakter peserta didik yang baik sebagai bekal di masa yang akan mendatang atau di kehidupannya nanti.

Apalagi di zaman sekarang ini peserta didik harus bergelut dengan usaha yang keras dalam menjalani kehidupan di berbagai lingkungan. Di lingkungan pendidikan pun juga begitu , di era sekarang peserta didik harus kreatif dengan di bekali karakter yang baik untuk menjalani kehidupan sekarang ini.

Pada saat ini pemerintah telah menerapkan kurikulum yang baru, atau bisa disebut kurikulum merdeka belajar yang di mana kurikulum ini merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, yang mana konten itu akan lebih eisien dan optimal agar anak didik atau peserta didik ini mempunyai waktu  yang cukup guna menguatkan kompetensi dan juga untuk mendalami konsep.

Kurikulum merdeka belajar ini dalam pembelajarannya diupayakan pada pembentukan profil pelajar pancasila. Maka dari itu, terbitlah panduan capaian pembelajaran untuk masing- masing mata pelajaran di tingkat sekolah dasar, yang dikaitkan dengan profil pelajar pancasila.

Profil pelajar pancasila merupakan upaya menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah di pahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai – nilai pancasila , dengan enam ciri utama : beriman, bertaqwa kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Penerapan karakter profil pelajar pancasila ini juga berkaitan dengan pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan atau PKN , Karena pembelajaran ini di SD selain untuk menumbuhkan karakter  kepada anak didik atau peserta didik, pembelajaran pkn ini juga memiliki tujuan untuk menumbuhkan dan mengembang sikap berpikir kritis dan kreatif , memiliki pemikiran yang positif dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, beranggung jawab dan bisa berpikir secara cerdas, serta ikut berpatisipasi dengan negara lain untuk menjaga kerukunan.

Penerapan karakter profil pelajar pancasila di MI/SD ini bisa di lakukan dengan nilai gotong royong. Misalnya  gotong royong dengan membersihkan lingkungan di sekolah. Gotong royong harus dilakukan oleh semua pihak di sekolah, karena gotong toyong ini akan mengarahkan peserta didik menjadi makhuk sosial yang membuhtuh kan bantuan oang lain dan memmiliki kerendahn hati untuk saling tolong menolong satu sama lain.gotong royong juga melatih kekompakan dan melatih  utuk menjaga alam dalam bentuk membersihkn linkungan sekolah. Sub elemen yang terdapat pada elemen gotong royong merupakan nilai karakter yang menitikberatkan pada suatu tindakan saling tolong menolong dan membantu satu sama lain dalam kebaikan ( Mutiara et al., 2022 ).

 

Penerapan karakter profil pancasila di MI/SD bisa juga berupa nilai beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Nilai ini bisa diterapkan di sekolah, seperti kegiatan atau pembiasaan sholat dzuhur berjamaah di mushola sekolah. Tidak hanya sholat dzuhur berjamaah saja yang bisa diterapkan di sekolah, tetapi bisa dengan kegiatan setiap pagi dengan pembacaan asmaul husna dengan bergantian setiap kelasnya. Hal ini bisa menanamkan nilai agama sejak dini kepada peserta didik. Selain itu bisa membantu mereka untuk mengenal serta mengetahui dan menyadari akan adanya Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan mereka. Tidak hanya itu saja pembacaan asmaul husna pada pagi hari untuk melatih kepercayaan diri. Dengan di adakannya kegiatan ini diharapkan peserta didik itu memahami makna makna yang ada. Selain itu, dengan adanya penanaman pengetahuan agama itu, makan peserta didik dapat melahirkan akhlak yang baik pada dirinya.

Nah, nilai- nilai pancasila ini bisa berguna sebagai pandangan dalam meestarikan kebaikan bangsa ini. Penerapan karakter di sekolah ini mempunyai tujuan untuk menciptakan mental karakter peserta didik seperti halnya mental yang dimiliki oleh para pendiri bangsa Indonesia. Pada pendidikan sekolah dasar, dapat memberikan pondasi yang kokoh dalam menyiapkan peserta didik untuk maju terus, serta menunjukkan pribadi yang berakhlak mulia atau mempunyai sikap yang baik.

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar