Oleh Yayah Uffy Laily

Mahasiswa PIAUD INISNU TEMANGGUNG

Bimbingan konseling Anak Usia Dini dinilai sangat penting untuk keberlangsungannya pembelajaran di sekolah, tidak hanya konseling di tingkat menengah saja, tetapi juga dalam tingkat awal atau di tingkat taman kanak-kanak (TK) sudah ada sistem pembelajaran konseling melalui kegiatan Parenting. Anak usia dini adalah masa emas dimana anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan dalam hal motorik serta pengetahuannya sehingga ketika dalam masa pra sekolah dasar guru di tuntut untuk mengenali, memahami, menyelidiki, menganalisa dan memberikan solusi. Disinilah peran penting seorang guru yang sekaligus konselor untuk anak didiknya dan orang tua.

Pada zaman sekarang berbagai tantangan baik dari dalam atau luar negeri yang diakibatkan oleh dampak globalisasi, dan tantangan perkembangan. Konselor merupakan pendidik dalam membantu individu dalam hal ini juga termasuk anak anak usia dini untuk mengembangkan diri sesuai tahap perkembangan dan tuntutan lingkungannya. Dalam banyak profesi yang mengalami perubahan dan dituntut setiap profesi khususnya guru untuk berkembang, berinovasi, berkreasi dan serta dibutuhkan oleh masyarakat.

Tantangan konselor atau pembimbing konseling pada sekarang ini salah satunya adalah perkembangan teknologi. Kemajuan dari teknologi ini telah membawa perubahan signifikan seperti komunikasi yang semakin berkembang pesat, dan cara memperoleh informasi yang sangat mudah. Seorang konselor juga harus dapat mengikuti perkembangan ini. Sehingga mampu melakukan  upaya pengembangan zaman, keterampilan, dan kompetensi  yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan dapat menjawab tantangan zaman tersebut. Penggunaan teknologi dalam konseling memberikan kesempatan bagi konselor dan pengembangan keprofesionalan dengan belajar bagaimana memanfaatkan teknologi dalam progam konseli.

Selain itu keragaman budaya, seorang konselor juga belajar responsif budaya agar konselor bekerja lebih efektif dengan populasi yang beragam. Konselor harus memiliki kesadaran penuh dalam konteks lokal atau nasional dan memiliki kesadaran kultural. Konselor harus memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk menciptakan konselor yang responsi budaya. Dengan kepekaan seorang konselor akan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih pada konseli sehingga memberikan keuntungan yang signifikan pada proses layanan konseling.

Dalam melakukan konseling profesi konselor juga sering melibatkan perasaan seperti emosi yang kurang stabil saat mendengarkan cerita konseli, dan ketika menghadapi masalah konseli yang serius, seorang konselor juga perlu memperhatikan kesehatan dan keseimbangan pribadi sendiri sehingga dapat tetap efektif ketika memberikan perhatian dan dukungan kepada konseli. Kesehatan diri dan dukungan profesional sangat penting untuk seorang konselor agar tetap menjaga kesehatan emosional dan juga kesehatan mentalnya.

Peran yang harus di miliki oleh Konselor dalam membantu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi orang tua maupun anak didiknya, adalah

Seorang konselor dapat melihat peluang bagi profesi konselor untuk menjadi bantuan yang sesungguhnya. Jadi, konselor mampu merespon kebutuhan masyarakat untuk masa depan.

Konselor harus mampu mengatasi berbagai macam tantangan global dan mampu berbuat lebih banyak.

Konselor memiliki tanggung jawab untuk menganalisis aspek-aspek dalam menjalankan tugas sebagai konselor profesional.

Seorang konselor ketika mendapatkan pertanyaan harus dijawab dengan berani dan yakin.

Konselor menjadi profesi yang harus memegang teguh keprofesionalan. Karena itu, konselor yang profesional dituntut untuk selalu up to date (kekinian) terhadap informasi dan perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Konselor perlu untuk menghadapi tantangan dengan komitmen agar dapat berubah menjadi lebih baik dan terus mengasah kreativitasnya. Dimana kreativitas sangat diperlukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang dengan terus berlatih mengembangkan diri dan keterampilan konselor untuk memenuhi harapan serta kebutuhan konseli.

Maka, Profesi pendidik yang juga merangkap sebagai konselor sangat penting di setiap lembaga pendidikan terutama di TK/RA/BA melalui kegiatan Parenting maupun secara mandiri yang bisa dilakukan di dalam kelas, dengan tetap harus tetap eksis dan mau berusaha untuk melakukan pembangunan dan pengembangan dalam dirinya, sehingga dapat menjadi konselor yang hebat dan profesional. Memperkembangkan diri sangat perlu ditekankan karena mengingat perkembangan pribadi adalah proses yang tanpa henti dan sangat ditekankan. Selain itu, konselor juga dapat memberikan partisipasi dalam membantu konseli untuk mencapai tujuan terselesainya masalah. Tentunya dengan tetap mengedepankan bahwa setiap anak memiliki karakteristik yang unik.

Bagikan :

Tambahkan Komentar