Oleh : Faizal adyanto

Dalam perjalanan hidup, cinta sering kali datang sebagai hadiah yang indah—tapi tidak selalu bertahan selamanya. Ada kalanya kita mencintai seseorang sepenuh hati, namun kisahnya harus berakhir di tengah jalan. Lalu, muncul pertanyaan: Apakah ini artinya kita kalah? Jawabannya: tidak. Kita tidak kalah dalam percintaan, kita hanya memilih untuk tidak berhenti di satu titik, karena masih ada masa depan yang menunggu untuk diperjuangkan.


Cinta Bukan Tujuan Akhir

Cinta memang penting, tapi bukan satu-satunya hal dalam hidup. Ada masa depan yang perlu diraih, mimpi yang belum selesai ditulis, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri yang tak boleh ditinggalkan. Berpisah dari seseorang yang dicintai bukan berarti gagal—tapi bisa jadi itu adalah bentuk kemenangan atas diri sendiri: karena kita memilih untuk tetap melangkah meski hati terluka.


Luka Tak Selalu Buruk

Perpisahan memang menyakitkan, tapi itu bukan akhir dari segalanya. Justru dari luka itu, kita belajar menjadi lebih kuat, lebih bijak, dan lebih sadar akan apa yang benar-benar kita butuhkan. Terkadang, orang yang kita cintai hanyalah bagian dari proses—bukan tempat kita menetap selamanya.


Fokus pada Diri, Bangun Masa Depan

Daripada terus menoleh ke belakang, lebih baik kita fokus menatap ke depan. Energi yang dulu kita habiskan untuk mempertahankan hubungan, kini bisa kita alihkan untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Belajar lebih giat, bekerja lebih semangat, dan mencintai diri sendiri lebih dalam. Masa depan tidak dibangun dengan tangisan, tapi dengan tindakan.


Cinta Akan Datang Lagi

Yang pergi bukan akhir dari segalanya. Suatu hari nanti, cinta yang lebih dewasa dan tepat akan datang pada waktu yang tak terduga. Tapi saat itu tiba, kita harus sudah siap—bukan hanya siap mencintai, tapi juga siap menjadi seseorang yang pantas dicintai. Maka, jangan tenggelam dalam rasa kehilangan. Bangkitlah, dan terus berjalan.


Percintaan yang kandas bukanlah tanda kekalahan. Itu hanyalah momen istirahat dalam perjalanan hidup yang lebih panjang. Kita masih punya masa depan yang menanti untuk diraih. Jadi, jangan habiskan waktu meratapi yang pergi. Bangunlah hari esok dengan keyakinan bahwa yang terbaik belum datang—dan kamu sedang menuju ke sana.

Bagikan :

Tambahkan Komentar