Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan Munas Ulama NU, menyatakan mendukung model Islam Nusantara pada 14 Juni 2015. (Foto: bbc.com).
Apakah Islam Nusantara sesat? Bagi nahdiyin yang tidak paham apa pengertian, sejarah, dan setting filosofi Islam Nusantara pasti bingung menjawabnya. Sebenarnya, di tahun 2015, sudah menggema apa yang dimaksud dengan Islam Nusantara? Pertanyaan ini mengawali diskusi Pra-Muktamar ke-33 NU di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/4/2015) silam.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) Lengkap Versi KH. As'ad Syamsul Arifin

Secara genealogis, pemunculan istilah Islam Nusantara yang diklaim sebagai ciri khas Islam di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan bertolak belakang dengan 'Islam Arab' telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan penganut Islam di Indonesia. Walaupun dianggap bukan istilah baru, istilah Islam Nusantara belakangan telah dikampanyekan secara gencar oleh ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Tonton dan Download: Lagu Islam Nusantara oleh Didi Kempot.

Tidak berhenti dalam  wacana, sekarang sudah banyak perguruan tinggi NU seperti STAINU, INISNU, UNU, UMNU, STKIP Ma’arif NU dan lainnya yang memasukkan Islam Nusantara sebagai mata kuliah wajib. Bahkan, di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Islam Nusantara sudah menjadi prodi doktoral (S3). Hebat!

Lalu, bagaimana dengan yang mengatakan bahwa Islam Nusantara itu sesat?
Di awal-awal pemunculan Islam Nusantara memang menjadi perdebatan. Bahkan, almarhum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) juga mempertanyakan sikap yang memperhadapkan konsep Islam Nusantara dengan Islam di Timur Tengah yang dianggap tidak tepat.

Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto, pernah berpendapat bahwa resolusi Jihadnya Hasyim Asyari (pendiri NU) di tahun 1945, 1949. Menurut Islam, KH Hasyim Asyari beliau mendapat inspirasi resolusi Jihad dari Islam. Dan beliau mengkajinya dari sumber Timur Tengah.
.
Menurut Ismail, agak kurang fair kalau membandingkan Timur Tengah sekarang dengan Indonesia pada tahun 2015. Menurutnya, yang terjadi saat ini di sejumlah negara di wilayah Timur Tengah, misalnya Suriah, adalah proses perlawanan melawan penguasa lalim. Ini minus persoalan ISIS yang mencoreng peradaban Islam, spirit perubahan dan perlawanan Islam itu ada di Timur Tengah saat ini. Ingat fenomena Arab Spring.

Atas dasar itu, almarhum HTI dulu juga getol menolak gagasan dan model Islam Nusantara. Bahkan, Bos Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq pernah melecehkan penganut Islam Nusantara  dengan sebuan JIN alias Jamaah Islam Nusantara. Ngawur tenan!

Perlu ditegaskan lagi, sesatkan Islam Nusantara? Karena dinilai tidak sesuai syariah seperti Islam di Timur Tengah?

Pengertian dan Pendapat Islam Nusantara
Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE adalah akademisi Muslim asal Indonesia, Islam Nusantara merupakan Islam model moderat. Sebab, Islam Nusantara itu bersifat tawasut (moderat), jalan tengah, tidak ekstrim kanan dan kiri, selalu seimbang, inklusif, toleran dan bisa hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain, serta bisa menerima demokrasi dengan baik. Menurut mantan  Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini, memang ada perbedaan antara Islam Indonesia dengan 'Islam Timur Tengah' dalam realisasi sosio-kultural-politik.

Baca Juga: Sejarah Dan Pengertian Maulid Diba Barzanji Terbaru

Menurut Prof Oman Fathurrahman, guru besar filologi Islam UIN Jakarta, Islam Nusantara bisa diterapkan, namun minim data thabaqat (biografi) yang komprehensif para tokoh muslim Nusantara setidaknya sejak abad ke-16. Hal ini berbeda dari fakta yang ada di Arab dan Persia, yang mengakibatkan bangunan sejarah keduanya sangat kokoh lantaran kekayaan sumber literasi tentang itu.

Pendapat lain, seperti diberitakan di NU Online, Prof DR Azhar Ibrahim Alwee dari National University of Singapore menegaskan bahwa Islam Nusantara adalah pola Islam yang terbangun di Indonesia bisa menjadi teladan kepada negara-negara Muslim lain, termasuk warga dunia yang lebih besar.

Sementara Katib Syuriah PBNU KH Afifuddin Muhajir lebih menyoroti Islam Nusantara dari sudut pandang fiqih mengatakan, istilah “Islam Nusantara” memang agak ganjil didengar lantaran Islam memang sumbernya satu dan bersifat ilahiyah. Tapi, menurut dia, harus diperhatikan bahwa Islam juga terealisasi dalam praktik keseharian. Artinya, selain ilahiyah, Islam juga bersifat insaniyah (manusiawi).

Karena itu, Kiai Afif yang juga pengarang kitab Fathul Mujib al-Qarib ini menilai jika ada Islam Nusantara maka ada juga fiqih Nusantara. Fiqih Nusantara adalah faham dan prespektif keislaman di bumi Nusantara sebagai hasil dialektika teks-teks syariat dan budaya, juga realitas di (daerah) setempat.

Kiai Afif yang juga pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo tersebut menekankan adanya pemahaman kontekstual terhadap teks suci dengan mempertimbangkan adat lokal (urf) demi kemaslahatan tak hanya dari segi ukhrawi tapi juga duniawi.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj juga pernah mengemukakan pendapat bahwa, NU akan terus memperjuangkan dan mengawal model Islam Nusantara. Menurut Kiai Said, Istilah Islam Nusantara merujuk pada fakta sejarah penyebaran Islam di wilayah Nusantara yang disebutnya "dengan cara pendekatan budaya, tidak dengan doktrin yang kaku dan keras."

Islam Nusantara ini didakwahkan merangkul budaya, melestarikan budaya, menghormati budaya, tidak malah memberangus budaya. Dari pijakan sejarah itulah, menurut Kiai Said, NU akan terus mempertahankan karakter Islam Nusantara yaitu "Islam yang ramah, anti radikal, inklusif dan toleran."

Kiai Said juga menjelaskan bahwa model Islam seperti Islam Nusantara seperti ini berbeda dengan apa yang disebutnya sebagai "Islam Arab yang selalu konflik dengan sesama Islam dan perang saudara."

Baca juga: Tanggapi Demo 287, MUI Tegaskan GNPF MUI Bukan Bagian MUI

Islam Nusantara menurut redaksi Tabayuna.com sebenarnya bukan barang matang. Harus ada kajian mendalam, diskusi para ahli, penelitian objektif, bahkan perlu bahtsul masa’il berkali-kali. Sebab, orang awam, termasuk nahdiyin masih bias dalam memaknai apa itu, penjelasan Islam Nusantara pengertian Islam Nusantara.

Makanya, banyak orang yang mencari artikel Islam Nusantara, makalah Islam Nusantara, konsep Islam Nusantara, keunikan Islam Nusantara, buku Islam Nusantara, kitab Islam Nusantara, siapa saja pendiri Islam Nusantara. Semua itu perlu dipahami untuk melawan gerakan yang menyesatkan Islam Nusantara. 

Namun, Presiden Joko Widodo, memang ketika awal mula dikampanyekan, muncul dukungan terhadap model Islam Nusantara yang disuarakan kelompok atau tokoh perorangan Islam yang berpaham moderat.
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam membuka Munas alim ulama NU di Masjid Istiqlal, Minggu (14/6/2015), pernah menyatakan dukungannya secara terbuka atas model Islam Nusantara.
Menurut Jokowi, Islam kita adalah Islam Nusantara, Islam yang penuh sopan santun, Islam yang penuh tata krama, itulah Islam Nusantara, Islam yang penuh toleransi. Jadi, apakah Islam Nusantara itu sesat? (Tb4).

Bagikan :

Tambahkan Komentar