Kabid Statistik dan Litbang Bappeda Temanggung Dr. Danang Purwanto, S.Sos, M.S.i (depan)
Temanggung, TABAYUNA.com - Penguatan kelembagaan keagaman Islam sangat berpengaruh besar terhadap faham radikal dan terorisme yang berkembang. Apalagi, hal itu terjadi di masyarakat yang tidak satu aliran saja. Maka dalam rangka memutus embrio terorisme perlu penguatan kelembagaan agama Islam seperti TPQ, Takmir Masjid, Pesantren, dan ormas Islam untuk bisa menyebarkan ajaran Islam yang ramah dan toleran.

Baca: Warga Gemawang Harus Bentengi Anak dari Faham Radikal
Baca: Anggota KOKAM Ponorogo Nekat Bom Bunuh Diri, Pertanda Muhammadiyah Kecolongan 

Hal itu dijelaskan dalam penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAINU Temanggung yangresmi ditutup pada Ahad (13/5/2018) di Desa Gandu, Kecamatan Tembarak, Temanggung.

Ketua LP3M STAINU Temanggung Moh. Syafi menegaskan bahwa ketercapaian program kerja mahasiswa KKN di enam desa di Tembarak sudah melebihi target. "Khususnya di wilayah penguatan kelembagaan Takmir, TPQ, pengelolaan zakat infak sedekah dan pondok pesantren," ujar dia.

Pihaknya menegaskan, di tengah tragedi terorisme yang kini memanaskan Indonesia, pengutakan kelembagaan kegamaan Islam sangatlah penting. "Mengelola TPQ, takmir, pesantren, kelihatannya sepele, tapi di situlah penanaman pendidikan karakter agar mereka menjadi generasi Islam yang ramah dan toleran agar tidak radikal apalagi menjadi teroris," beber dia.

Baca: Polisi Tangkap Dua Wanita Bercadar yang Mau Nusuk Polisi, 1 Asal Gemawang, 1 Asal Ciamis 
Baca: TPQ dan Takmir Masjid Harus Dikembangkan

Kabid Statistik dan Litbang Bappeda Temanggung Dr. Danang Purwanto, S.Sos, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi KKN STAINU Temanggung di Kecamatan Tembarak tahun ini. "Perlu saya sampaikan, pertama adalah sinergitas antara Pemerintah Kecamatan, Desa, Bappeda Temanggung dan STAINU untuk melakukan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah KKN STAINU ini yang sukses sesuai visi misinya," beber dia.

Di Kabupaten Temanggung sendiri, kata dia, selain STAINU ada beberapa KKN dari perguruan tinggi lain yang sudah berjalan. "Ada UNDIP, ISI, UNY, UGM, IAIN Surakarta. Khusus untuk STAINU kami mengapresiasi untuk kesuksesan penguatan kelembagaan keagamaan," ujar dia.

Saya berharap, kata dia, swadaya dari partisipasi warga harus ditingkatkan dan jangan berharap terus dari pemerintah. Sebab, menurut dia, warga NU harus mandiri karena sudah terbukti memajukan bangsa.

Dijelaskan dia, NU terbukti mengawal bangsa tidak hanya dari sisi pendidikan agamanya saja, namun juga ideologinya.

Baca: Kemenag Ajak Anak Ngaji TPQ, Matikan Gadget
Baca: PBNU Kecam Tiga Bom Gereja di Surabaya

"Dengan berkembangnya ideologi transnasional yang berkembang sekarang memang diperlukan penguatan keagamaan. Nah, NU dan Muhammadiyah adalah bagian dari pendiri negara. Bahkan Pancasila adalah hasil renungan dan kesepakatan kiai-kiai NU," ujar dia.

KKN ini sebagai fungsi pemberdayaan masyarakat. Khusus STAINU sangat cocok jika menguatkan kelembagaan keagamaan untuk menjaga NKRI ini. "Mari kita berbagi tugas. STAINU di sini, perguruan tinggi di sini," ujar dia.

Kami terima kasih atas KKN ini, kata dia, dan mengapresiasi kesuksesan programnya.

Usai rangkaian acara perpisahan KKN STAINU Temanggung, kegiatan dilanjutkan dengan pengajian yang disampaikan Nasih Muhammad dosen STAINU Temanggung.

Hadir Ketua LP3M STAINU Temanggung Moh. Syafi dan panitia KKN Martin Amnillah, sejumlah DPL KKN seperti Khamim Saifuddin, Hamidulloh Ibda, M. Rozis, perwakilan Bappeda Temanggung, Ketua MWC NU Tembarak, perwakilan Camat Tembarak, Kepala Desa se Tembarak dan tamu undangan serta mahasiswa-mahasiswi KKN. (tb44/Ibda).
Bagikan :

Tambahkan Komentar