Cikini, TABAYUNA.com -  Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat menggelar buka bersama dan diskusi tentang Peluang dan Tantangan Indonesia dalam Ekonomi Pasca-Revolusi Industri 4.0.


Diskusi publik yang dihadiri oleh para senior dan pengurus komisariat serta cabang PMII Ciputat ini dihelat di Rumah Makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat.

Hadir sebagai pembicara antara lain Christianto Wibisono (Ketua Pusat Data Bisnis Indonesia), Sabar Situmorang (enterpreneur dan pendiri Rockets Indonesia), Robi Sugara (Directur Eksekutif IMCC), Muhammad Rafsanjani (Peneliti Muda NU), dan Abdurrahman Wahid sebagai moderator.

Fahmi Dzakky, Ketua Umum PMII Cabang Ciputat dalam sambutannya mengatakan dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai masifnya perkembangan teknologi informasi. Aspek digital telah menjadi basis utama dalam kehidupan manusia yang dapat dilihat dari proses bisnis yang kini dipercepat dengan adanya sistem online.

Hal yang perlu kita khawatirkan dari revolusi industri 4.0 adalah pengurangan jumlah tenaga kerja manusia, itu berarti pengangguran akan bertambah. Sehingga kita, mahasiswa, harus dapat bersinergi dengan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ini ujar Ketua Umum PMII Cabang Ciputat tersebut.

Christanto Wibisono memaparkan bahwa elemen bangsa harus sadar dan tanggap akan revolusi industri 4.0 yang nantinya akan berdampak pada perubahan ekonomi dan perubahan nilai tukar rupiah.

Penguatan prodoluktivutas adalah kunci. Memproduksi, mengekspor, agar kita mendapatkan surplus dan devisa yang nantinya akan membuat nilai tukar rupiah stabil dan meningkat. Kita ketahui bersama Bung Karno dan Soeharto jatuh karena tidak dapat menjaga nilai tukar rupiah agar stabil dan meningkat, ujar Ketua Pusat Data Bisnis Indonesia ini.

Sabar Situmorang mengatakan bahwa, ekonomi dunia kita sudah memasuki era digital, banyak dari enterpreneur mencoba untuk mencari keuntungan dari kemajuan teknologi. Tapi, perlu kita sadari produk hasil dari bisnis online hampir semuanya seragam.

Sebagai seorang enterpreneur, seharusnya kita harus dapat berfikir jernih untuk mendapatkan ide dan gagasan mengenai bisnis. Saya mencoba untuk membuat produk dari benda atau bahan yang ada disekeliling saya, dan alhasil jadi mempunayi value yang tinggi. Berbisnis itu tentang kemandirian bukan tentang solusi dan inspirasi Ujar pendiri Rockets Indonesia.

Robi Sugara, mengatakan bahwa, Sejarah revolusi industri dimulai dari industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga industri 4.0. Fase industri merupakan real change dari perubahan yang ada. Industri 1.0 ditandai dengan mekanisasi produksi untuk menunjang efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia, industri 2.0 ditandai oleh produksi massal dan standarisasi mutu, industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomasi dan robot.

Mereka cemas apabila dengan adanya revolusi industri ini akan menjadi sebuah benalu yang menutup lahan pekerjaan. Karena melihat kondisi jaman yang nantinya akan semakin banyak perusahaan dan pabrik menggunakan pekerja robotik yang memang simple dan baik kinerjanya," ujar Direktur Eksekutif IMCC itu.


Peneliti Muda NU, Sahabat Muhammad Rafsanjani menjelaskan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 di Indonesia adalah revolusi industri keempat itu berbarengan dengan era bonus demografi.

"Revolusi industri 4.0 yang mengikis jumlah tenaga kerja manusia dalam proses produksi hingga distribusi ini berbarengan dengan era bonus demografi di mana jumlah usia angkatan kerja diprediksi 70% dari total populasi. Bisa kita bayangkan bagaimana kondisi lapangan pekerjaan berkurang dan pada saat yang sama jumlah tenaga kerja melonjak?

Sahabat Rafsanjani juga mengungkapkan peluang pada era revolusi industri 4.0 adalah ekspansi internet dan internet of things, di mana salah satu potensi ekonominya masyarakat bisa menjadi seller secara mudah dan murah bagi komoditas ekonomi baik yang diprodksi oleh industri maupun usaha kecil. e-commerce merupakan potensi di era serba digital revolusi industri 4.0 pungkasnya. (tb44/okz).
Bagikan :

Tambahkan Komentar