Oleh Dwi Nur Laeli
Peresensi adalah Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung

Setiap daerah pastinya memiliki sesuatu yang dianggap mistis, terutama pada tempat-tempat yang dianggap ‘angker’, di mana tempat tersebut dipercayai orang-orang karena adanya lelembut atau roh halus yang menggangu. Pendapat orang-orang tentunya akan berbeda-beda menanggapi hal tersebut, ada yang percaya dan ada juga yang tidak mempercayai hal seperti itu, karena kepercayaan adanya hal mistis merupakan kepercayaan dari diri sendiri.

Bagaimana dengan kalian? Apakah percaya dengan suatu yang berbau mistis? Meskipun terdengar menyeramkan, namun cerita mistis kali ini terlihat lebih menarik dan lucu. Di antaranya yang tertulis di buku Sejarah dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, dan Semarang.

Kali ini kita akan membahas mengenai “Dibalik Kelucuan Cerita Mistis di Daerah Temanggung.” Daerah Temanggung yang akan kita bahas tepatnya di Dusun Pringtali. Dusun Pringtali merupakan dusun yang berada di Desa Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Selain memiliki tradisi yang masih dilestarikan seperti ayun-ayun, nyadranan, dan peringatan 1 Muharom, Dusun ini mempunyai cerita mistis yang tak kalah menarik dan lucu tentunya.

Cerita mistis tersebut menurut beberapa warga di Dusun Pringtali dari zaman dahulu memang masih terasa sampai sekarang, terutama di tengah rerimbunan pohon bambu yang dulunya menurut Lurah Pondok Pesantren Miftakhul Mubtadi’in Montessori Bapak Arul Irmansyah ada cerita, “Siapa saja yang melipat celana satu dan yang satu tidak dilipat juga maka orang tersebut tidak akan bisa keluar dari rerimbunan pohon bambu tersebut, orang tersebut tidak bisa melihat orang satupun yang lalu lalang berjalan di sebelah rerimbunan pohon bambu tersebut, tapi orang yang berjalan bisa melihat orang yang tersesat di dalam rerimbunan pohon bambu tersebut, cara agar bisa keluar yaitu mengembalikan lagi lipatan celana seperti semula, baru bisa keluar dari rerimbunan pohon bambu tersebut.” (Hlm. 106).

Bukankah itu suatu hal mistis yang lucu? Gara-gara celana dilipat jadi tidak bisa keluar dari desa.

Selanjutnya kita akan membahas cerita mistis yang kedua yaitu pohon beringin dari kali Libak, di sana banyak sekali lelembut dan ada juga seorang peri yang sangat cantik, dia selalu menggangu anak pondok yang sedang tidur dan si peri tersebut masuk kedalamnya dan mengajak santri tersebut menuju pohon beringin, kejadian tersebut pernah dialami oleh Santri yang bernama Ahmad Daqori yang sedang tidur dan ia terbangun dibawa seorang peri ke pohon beringin yang di kali Libak. (Hlm. 107).

Tak kalah lucu dan menarik bukan cerita mistis yang kedua ini? Kenapa harus santri yang digoda peri, apakah peri itu peri Islam atau peri yang tergila-gila dengan Alquran? Apakah desa kalian juga mempunyai cerita mistis yang lebih menarik dan lucu?

Kekurangan/Kritik :
Kekurangan di dalam buku yang berjudul Sejarah dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, dan Semarang ini terletak pada pemilihan kata (diksi) yang kurang tepat, tanda baca tidak sesuai EBI, dan pembahasan yang terlau singkat dan perlu diperdalam kembali.

Kelebihan/Pujian :
Buku yang berjudul Sejarah dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, dan Semarang ini sangat menarik karena mempunyai daya tarik tersendiri mengenai hal mistis, serta terdapat bukti lampiran berupa gambar.

Biodata buku:
Judul: Sejarah dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, dan Semarang.
Nama Penulis: Tim PAI IB STAINU Temanggung
Nama Editor: Hamidulloh Ibda
ISBN: 978-602-53552-7-1
Penerbit: CV. Pilar Nusantara
Tahun Terbit: 2019
Cetakan dan Tebal: Cet. 1 dan 21 x 14 cm
Harga: Rp. 55.000
Bagikan :

Tambahkan Komentar