Oleh : Arinda Vivi Fitria
Peresensi adalah Mahasiswa Prodi PAI STAINU Temanggung

Jangan melupakan bagian dari NKRI yang menyimpan berbagai hal yang menarik yang mengundang banyak peneliti terkemuka untuk mengkaji sejarah dan budaya yang ada di negara tercinta ini, utamanya dalam masyarakat Jawa. Kepercayaan dan pandangan hidup orang jawa merupakan tema menarik yang perlu di pertahankan karena sudah terinternalisasi dari nenek moyang ketika islam belum berkembang luas seperti saat ini.

Dalam buku Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dijelaskan Tradisi Mitoni yang ada di Dusun Krajan, Desa Gunung gempol, Temanggung mempunyai arti ritual/upacara keselamatan yang dilakukan ketika usia kehamilan ibu mencapai 7 bulan.

Tradisi ini dilakukan sesuai dengan kepercayaan adat yang dijatuhkan pada hari Selasa atau Sabtu pada tanggal gasal seperti tanggal 7 atau 15 menurut kalender jawa. Pemilihan kalender tersebut melambangkan umur kehamilan dan upacara dilakukan pada siang hari.

Dalam upacara ini, sang ibu yang sedang hamil dimandikan dengan air setaman. Air setaman ini merupakan air yang di campur dengan Biji-Bijian, Bunga Setaman, Daun Dadap, Daun Beringin, Janur dan Mayang serta dalam proses pemandiannya disertai dengan doa yang bertujuan supaya bayi dalam kandungan lahir dengan selamat dan sehat.

Malam harinya, biasanya akan diadakan syukuran/kenduri yang diawali dengan pembacaan sepuluh surat pendek yang tertera dalam Alquran : Surah Yasin, Surah Al-Waqiah, Surah Ar-Rahman, Surah Luqman, Surah Maryam, Surah Kahfi, Surah Thaha, Surah Yusuf, Surah Al-Mulk, Surah Muhammad dan ditutup dengan doa kemudian makan bersama.

Kebanyakan masyarakat tidak tahu asal usul Tradisi Mitoni, mereka hanya sekedar mengikuti dan melestarikannya agar adat tradisi dari daerahnya tidak hilang ditelan oleh perkembangan zaman, juga pendapat mengenai tradisi ini yang dikatakan bidah.

Sebenarnya jika kita mengetahui secara mendalam tentang Tradisi Mitoni di Dusun Krajan, Desa Gunung gempol, Temanggung kita tidak akan menemukan unsur negatif di dalam rangkaian upacara mitoni tersebut karena pada dasarnya tradisi ini dilaksanakan dengan maksud ungkapan rasa bahagia yang ditularkan kepada masyarakat sekitar dengan bersyukur dan meminta kepada Allah agar bayi dalam kandungan diberikan kesehatan dan kelancaran saat proses persalinan, juga mempererat tali persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam buku ini, pada artikel Mitoni : Tradisi Islam Jawa di Nusantara (studi di Dusun Krajan, Desa Gunung gempol, Temanggung) M. Alif Alfaridi. Hlm. 254-260 dijelaskan detail dalam keterangan di atas.

Kekurangan dan kelebihan :
Menurut saya, penjelasan yang tertera di dalam buku mudah dipahami karena tradisi-tradisi yang dijelaskan dalam buku banyak dilaksanakan hampir di seluruh pulau jawa yang kental dengan nguri-uri budaya leluhur, sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya, juga penggunaan bahasa yang tergolong mudah dan hampir tidak ada penggunaan bahasa asing ataupun bahasa tingkat tinggi. Namun jika dilihat secara keseluruhan, tradisi-tradisi yang dijelaskan belum semuanya tertera gambar.

Hal itu menyebabkan imajinasi yang didapatkan oleh pembaca tergolong rendah. Selain itu, ada salah satu tradisi yang tidak dijelaskan bagaimana efek samping yang didapatkan jika tidak dilaksanakannya tradisi tersebut, hal ini berkaitan dengan mitos yang diasumsi oleh masyarakat sehingga akan menimbulkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab.

Biodata Buku :
Nama Penulis : Tim PAI 1A STAINU Temangung
Nama Editor : Hamidulloh Ibda
ISBN: 978-602-50566-4-2
Penerbit : Forum Muda Cendekia (Formaci)
Tahun Terbit : 2019
Cetakan : Pertama, Januari 2019 
Tebal : 21 x 14 cm, xiii + 260 Halaman
Harga  : Rp. 60.000,-
Bagikan :

Tambahkan Komentar