Oleh : Anifatul Latifah
Mahasiswa STAINU Temanggung

Musik merupakan salah satu hiburan  yang digemari dari kalangan muda sampai anak-anak di Indonesia.  Musik menjadi hiburan ketika kesuntukan maupun kesunyian datang. Bagi kalangan muda mereka terkadang meluapkan isi hati mereka dengan bermusik. Genre musik bermacam-macam mulai dari genre lagu anak-anak, pop, sampai dengan dangdut. Setiap orang memiliki selera yang berbeda dalam bermusik. Ada yang hobi dengan musik pop, ada juga yang hobi dengan musik dangdut. Musik dangdut akhir-akhir ini menjadi genre musk yang sedang naik daun.

Dangdut merupakan genre musik melayu yang nada musiknya diiringgi dengan permainan gendang yang membuat lantunan musiknya menjadi asik untuk diperdengarkan. Isi dari musik dangdut bermacam-macam ada yang bermakna ungkapan kasih sayang terhadap Ibu, sampai dengan musik dangdut yang bermakna ungkapan hati kepada pasangan yang dikasihi. Dari kalangan muda sampai dengan anak-anak saat ini menyukai genre dangdut. Di Stasiun Tv, Radio, sampai dengan menggunakan gawai sering diperdengarkan musik dangdut.

Eksistensi musik dangdut belakangan ini sangat terlihat, dengan populernya banyak istilah-istilah  sempalan lagu yang sering di nyanyikan  oleh masyarakat pada kehidupan sehari-hari. Seperti Istilah Cendol dawet, Jaran Goyang, sampai dengan numpak Rx King.

Era Dangdut
Cendol dawet, Jaran Goyang  sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Sempalan  lirik lagu  dangdut tersebut belakangan ini sedang buming. Penggemarnya meliputi  kalangan kaula muda sampai kalangan anak-anak. Anak-anak sering sekali menyanyikan istilah tersebut. Mereka menyanyikan lagu tesebut di berbagai tempat seperti di jalan, di sekolah ataupun  saat mereka bermain.

Fenomena tersebut menjadi hal yang lumrah, karena setiap hari mereka diperdengarkan musik-musik dangdut yang notabennya bukan genre yang sesuai dengan usia mereka. Banyak judul lagu yang sering mereka dengarkan mulai dari lagu, Alamat Palsu sampai dengan Bojo Galak. Dalam lirik lagu dangdut tersebut konten liriknya sangat tidak bagus untuk perkembangan anak.

Menurut teori tabularasa John Loke manusia lahir tanpa mental bawaan dengan kata lain "kosong" dan seluruh sumber pengetahuan diperoleh sedikit demi sedikit  melalui pengalaman dan presepsi alat indranya terhadap dunia di luar dirinya. Anak-anak pada hakikatnya gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. ia akan terpengaruh dengan fenomena-fenomen yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Tak heran jika mereka saat ini banyak yang hobi menyanyikan lagu dangdut.

Lagu Anak-anak
Lihat kebunku, Desaku, Menanam jagung, topi saya bundar hingga naik-naik kepuncak gunung merupakan lagu-lagu anak yang melejit pada beberapa waktu yang lalu. Konten lirik lagu anak-anak menceritakan hal-hal yang mengasah imajinasi anak, seperti tentang lihat kebunku lirik yang terkandung dalam lagu tersebut yaitu mengenai taman yang penuh ddengan bunga, sehingga mereka akan membayangkan mengenai gambaran bunga yang berwarna-warni, dan hal itu akan menambah imajinasi mereka.

Pada beberapa waktu yang lalu ketika lagu anak-anak masih buming dengan gembira dan riang anak-anak menyanyikan lagu-lagu tersebut sambil bermain dan dengan gerakan-gerakan yang berhbungan dengan lirik lagu anak-anak tersebut. Namun akhir-akhir ini  lagu anak-anak sudah jarang  dinyanyikan oleh  anak-anak. Mereka cenderung sering menyanyikan lagu-lagu dangdut yang tidak sesuai dengan usia mereka. Ketika menyanyikan lagu dangdut tersebut mereka menyanyikannya tidak segembira pada saat menyanyikan lagu anak-anak. Jadi lirik lagu menentukan perkembangan psikologis pada anak.

Tahap anak-anak merupakan masa emas dimana karakter dasar anak dapat dibentuk. Kenangan anak pada masa kecilnya akan terkenang hingga masa dewasa. Tahap ini merupakan tahap yang menyenangkan bagi anak, bermain, bernyanyi, belajar menjadi rutinitas mereka. Sangat disayangkan jika masa kecil mereka malah dihiasi dengan lagu-lagu dangdut yang cenderung kepada hal-hal yang kurang sesuai dengan usia mereka.

Peran guru, orang tua, lingkungan sekitar, serta semua aspek dalam masyarakat  sangat diperlukan dalam membumikan kembali lagu anak-anak pada era dangdut saat ini. Peran guru dalam hal ini dapat dilakukan dengan sering dinyannyikannya lagu-lagu anak-anak dalam pembelajaran di sekolah, sekolah menjadi rumah kedua bagi anak sehingga diharapkan jika dalam pembelajaran sering dinyanyikan lagu anak-anak  mereka tidak akan tefokuskan terhadap musik dangdut, di sekolah pula indikasi tentang sudah kembalinya lagu anak-anak dapat dilihat, keseharian mereka disekolah hampir sama dengan keseharian mereka di rumah, jika mereka sering menyanyikan lagu anak di sekolah maka peran guru sudah dikatakn berhasil .

Selain itu Peran orang tua juga sangat penting dalam membumikan kembali lagu anak-anak, orang tua memiliki andil yang besar karena kebiasaan dari rumah akan mudah terbawa. Mereka membawa kebiasaan yang ada di rumah mereka ke dunia luar. Orang tua yang sering membiasakan  anaknya dengan lagu dangdut maka ketika mereka keluar mereka akan menyanyikan lagu dangdut, sebaliknya ketika orang tua membiasakan meereka dengan  lagu anak-anak maka ketika mereka keluar mereka akan menyanyikan lagu anak-anak.

Selain melakukan pembiasaan dengan menyanyikan lagu anak di rumah, membumikan kembali lagu anak-anak juga dapat dilakukan dengan membatasi atau lebih selektif dalam menggunakan atau mengakses media hiburan. Ada beberapa stasiun televisi yang sering menayangkan lagu-lagu anak namun beberapa stasiun televisi lebih terfokus kepada penayangan lagu dangdut. Oleh karena itu pemilihan stasiun televisi ketika sedang bersama anak-anak harus dipehatikan. Hendaknya pemilihan stasiun  televisi, yaitu stasiun televisi yang menayangkan hiburan yang sesuai dengan usia anak-anak.

Bagikan :

Tambahkan Komentar